Diskusi Jaring Penulis Kaltim di Komunitas Ladang, Samarinda. |
Minggu (15/11) tadi, saya mendapat kesempatan diskusi dengan
rekan-rekan Jaring Penulis Kaltim (JPK) di studio Komunitas Ladang, Jalan
Pramuka 6 Samarinda. Awalnya saya hadir murni sebagai penulis. Selain bekerja
sebagai wakil pemimpin redaksi Kaltim Post dan mengemban amanah sebagai ketua
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, saya memang masih aktif menulis.
Akan tetapi sang tuan rumah, pemilik studio Komunitas Ladang
Syafril Teha Noer, malah memperkenalkan saya kepada anggota komunitas ini dalam
kapasitas sebagai hipnoterapis. Lah, apa hubungannya antara dunia tulis-menulis
dengan hipnoterapi?
Tentu saja ada hubungannya antara menulis dengan
hipnoterapi. Hubungannya sangat erat, bahkan bulan depan mau menikah… he he he,
maaf hanya bercanda. Maksud saya, memang ada hubungannya antara menulis dengan
hipnoterapi. Hubungannya adalah dalam hal mengatasi mental block alias hambatan
dalam diri, saat akan memulai menulis.
Bagi Anda yang hobi dalam dunia tulis-menulis, tentu ada
impian dan keinginan untuk menulis sebuah karya, baik dalam bentuk puisi,
artikel, cerita pendek, bahkan menulis novel. Pertanyaan selanjutnya, apakah
karya itu sudah ditulis? Nah jawaban atas pertanyaan ini bisa beragam.
“Sudah ada sih
idenya, cuma masih malas menulis,” begitu salah satu jawaban yang muncul.
“Semua bahan sudah ada di kepala kok, tinggal menuangkan saja,” jawab yang lain
lagi. Padahal, selama tidak pernah dimulai, maka sebuah karya tulis tidak akan
pernah selesai.
Lantas, kenapa untuk memulai terasa sangat sulit? Inilah
yang disebut mental block tadi. Coba cek, perasaan apa saja yang muncul saat
akan mulai menulis? Malas, tidak mood, kurang percaya diri, takut salah, takut
ditolak penerbit, atau ketakutan yang lain. Atau ada gangguan lain, misalnya
habis putus cinta, atau trauma hingga adanya perasaan yang mengganggu lainnya.
Sehingga membuat tangan enggan memulai untuk menjentikkan jari-jemari di atas
keyboard laptop. Semua perasaan tidak nyaman dan seluruh mental block itu, bisa
dilibas dengan teknik hipnoterapi. Sudah terbukti kan, bahwa antara menulis dan hipnoterapi memang ada hubungannya.
Sontak saja semua anggota komunitas ini langsung antusias
mendengar penjelasan, bahwa antara hipnoterapi dengan tulis-menulis memang ada
kaitannya. Namun, saya belum memberikan penjelasan detail saat itu juga. Selain
memang saya tidak membawa materi presentasi yang lengkap, lagi pula niat saya
datang adalah dalam kapasitas sebagai penulis, seperti yang saya sampaikan di
awal. Namun demikian, komunitas ini berjanji akan mengalokasikan waktu khusus.
Dengan begitu, para penulis dan para calon penulis di komunitas ini, bisa
mengatasi hambatan yang ada pada dirinya sendiri.
Kalau semua hambatan sudah diatasi, kelak, mudah-mudahan
akan semakin banyak karya sastra terbaik, yang lahir dari goresan para penulis
asal Kaltim. Semoga. (*)
Post a Comment