HYPNO NEWS

Monday, December 7, 2015

Anak Lambat Berbicara? Lakukan Ini

Beberapa waktu lalu, salah satu kawan di Facebook mengirim pesan melalui media sosial ini. Kawan tersebut mempertanyakan soal keponakannya yang sudah berusia 6 tahun tapi belum bisa berbicara dengan lancar. Ketika itu saya menyampaikan, jika memang tidak ada kendala dari sisi medis, boleh jadi penyebabnya adalah ada emosi yang mengganggu.

Menurut kawan ini, anak tersebut sudah dibawa ke dokter. Hasilnya, pendengaran anak ternyata tidak ada masalah. Dengan demikian, sudah banyak kosa kata yang diserap anak, namun tidak mampu menyampaikannya kembali.


Kawan saya ini sudah memberikan saran kepada ayah dari anak tersebut, agar bisa konsultasi dengan saya. Namun, ayah dari anak ini enggan dan ragu, dengan alasan parno begitu mendengar kata hipnoterapi.

Sahabat semua, hipnoterapi memang belum dikenal secara luas. Namun saya juga ingin menyampaikan, tidak semua masalah harus dilakukan penanganan dengan metode hipnoterapi. Tak sedikit masalah juga bisa tuntas hanya cukup dengan sesi konseling.

Sebagai trainer Hypnotherapy for Children lulusan Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, saya dibekali cukup banyak ilmu tentang bagaimana mendidik anak yang baik dan efektif. Termasuk menangani beberapa masalah yang muncul.

Kembali ke masalah anak usia 6 tahun tadi yang belum bisa berbicara dengan baik, berikut saya sampaikan contoh kasus yang ditangani oleh rekan sesama hipnoterapis lulusan Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology.

Bunda Ratih, begitu beliau biasa disapa, adalah hipnoterapis yang tinggal di Malang – Jawa Timur. Dalam diskusi hangat sesama hipnoterapis dari seluruh Indonesia, termasuk dari luar negeri, Bunda Ratih menyampaikan pengalaman membantu anak usia 4 tahun, yang menurut orangtuanya mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Di usia 4 tahun, anak yang ditangani ini hanya bisa menyeracau atau bicara tidak jelas seperti bayi. Anak ini juga telah menjalani terapi bicara namun belum ada hasil.

Kedua orangtuanya bekerja dan mengejar karir di kantor masing-masing. Mereka berangkat pukul 06.30 pagi dan pulang di rumah paling cepat pukul 19.00 malam, setiap hari. Seringkali mereka pulang lebih malam lagi.
Bahkan ketika Sabtu dan Minggu tetap lembur. Setiap hari anak ditinggal dengan pembantu. Bahkan beberapa kali gonta-ganti pembantu.

Bunda Ratih tidak melakukan hipnoterapi pada anak ini. Beliau melakukan konseling kepada kedua orangtua. Kepada kedua orang tuanya dijelaskan berbagai hal penting dan sangat mendasar yang perlu diberikan oleh kedua orangtua kepada anaknya. Orangtua anak ini diberikan pemahaman bagaimana cara tepat mengungkapkan kasih sayang pada anak, menjelaskan konsep baterei kasih, tipe kepribadian, cara berkomunikasi dengan semantik yang benar, dan mewajibkan kedua orangtua anak membaca beberapa buku serta mempraktikkan isi buku ini kepada anak mereka.

Saran lain kepada orangtua ini adalah, agar cukup salah satu saja orangtua yang mengejar karir. Boleh suami atau istri, terserah mereka. Yang penting, kedua-duanya disarankan untuk tidak mengejar karir bersamaan.
Kesepakatan lain yang disarankan adalah setiap Sabtu dan Minggu libur total dari pekerjaan. Kedua orangtua disarankan memberi waktu sepenuhnya untuk berinteraksi dan benar-benar hadir dalam hidup anaknya. Berbagai perangkat seperti HP, TV, Gadget, apapun namanya harus OFF.

Ayah, ibu dan anak semata-wayangnya itu, dianjurkan melakukan kegiatan apa saja yang menyenangkan bersama-sama. Boleh bersih-bersih rumah, berkebun, masak bersama, dll... dll. Sedangkan pembantu boleh libur selama dua hari ini.

Hal lain yang juga sangat penting adalah orangtua menatap mata anaknya saat bicara dan memastikan selalu mengisi baterei kasih anak ini sampai penuh.

Tiga bulan kemudian, Eyang dari anak ini memberi kabar kepada Bunda Ratih bahwa cucunya sekarang tidak bisa berhenti bicara, cerewetnya minta ampun, semua ditanya.

Ini sekaligus menjadi jawaban dari pertanyaan, apakah anak tidak bisa bicara ataukah belum mau bicara karena ada hambatan psikis? Hambatan psikis ini disebabkan orangtua tidak banyak hadir dalam hidup anak.

Terbukti bukan? Tidak semua masalah harus langsung dilakukan hipnoterapi. Ketika orangtua hadir dan selalu mengisi tangki kasih sayang kepada anak, maka hambatan psikis pada anak bisa teratasi dengan mudah.
Pastikan orangtua selalu memberi apa yang dibutuhkan anak. Dengan begitu, anak akan berubah dengan sendirinya. Karena itu, ayo isi baterai kasih sayang anak dengan maksimal. Maka anak akan tumbuh lebih baik, serta akan berkembang dan tumbuh lebih optimal.

Bagaimana menurut Anda?


Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT, CPS.. Designed by OddThemes