“Dasar
anak manja! Apa-apa harus dituruti!" Sering, orang tua mendengar kalimat
seperti itu? Tetapi, benarkah anak yang dituduh manja tersebut memang
benar-benar manja? Atau hanya karena orangtuanya saja yang memberi label anak
manja? Yuk, simak mitos-mitos tentang anak manja dan penjelasan dari
mitos-mitos tersebut.
Sunday, August 28, 2016
Friday, August 26, 2016
“Utang Ngga Bayar, Tapi Gaya Hidupnya Selangit”
Siang itu, seorang kawan menjumpai saya. Dia
merasa jengkel dengan dirinya sendiri, bahkan merasa bahwa dirinya sangat
bodoh. Apa pasalnya? “Lah saya ini nagih uang saya sendiri. Kok malah saya
dimarah-marahi, dimaki-maki. Salah saya apa? Saya cuma minta uang saya sendiri
loh. Dulu waktu pinjam uang bukan main memohon dan mengiba. Giliran ditagih,
lebih galak dari saya,” ucapnya.
Sebelumnya, sang peminjam itu sudah berjanji
akan mengembalikan dalam waktu 1 bulan. “Tapi ini sudah enam bulan, bahkan
sudah lewat. Yang bikin saya semakin jengkel, di media sosial gayanya selangit,
sok kaya. Tapi utang ngga mau bayar,” sambungnya lagi dengan nafas yang semakin
berat.
Kenapa Wanita Lebih Banyak Berbicara? Ini Penyebabnya…
Pria
dan wanita memang memiliki ciri khas berbeda-beda. Satu di antaranya banyak
keistimewaan yang berbeda adalah, wanita ternyata mampu lebih banyak berbicara
ketimbang pria.
Hal
ini seperti disampaikan pakar teknologi pikiran Adi W. Gunawan dalam talkshow
tentang pola pikir yang digelar di Hotel Platinum Balikpapan, belum lama ini. Dikatakannya,
dalam satu hari wanita mampu berbicara hingga 25 ribu kata. Sementara pria
setengahnya, hanya sekitar 13 ribu kata. Hal itulah yang menyebabkan kenapa
wanita jauh lebih cerewet ketimbang pria, karena wanita punya stok bicara lebih
banyak.
Tuesday, August 23, 2016
Pelajaran Berharga dari Pedagang Sepatu
foto ilustrasi, sumber: wisata sidoarjo.com |
Sore
itu, tak seperti biasanya, saya duduk santai di teras rumah. Biasanya, sore
seperti itu sudah mulai sibuk di depan laptop, menjalankan tugas memantau lalu
lintas berita di Portal Kalimantan Prokal.Co.
Saat
sedang santai di teras itulah, seorang pedagang sandal dan sepatu yang sedang
jalan kaki sembari membawa tas penuh barang dagangan, langsung masuk rumah.
Maklum, pagar rumah sedang terbuka lebar. Dengan wajah tampak kelelahan dan
tubuh nyaris terhuyung, dia buru-buru menaruh barangnya di teras rumah, dan
memohon izin untuk numpang duduk istirahat.
Monday, August 22, 2016
Seminar Seharga “Kaki Lima”, Materinya “Bintang Lima”
Beberapa
waktu lalu, seseorang mengirimkan gambar tentang kegiatan Talkshow “Membangun
Mindset Menuju Sukses”, yang digagas Guang Zhao Muda Mudi Balikpapan, Sabtu (20/8). Saya jelas
tidak menolak. Kenapa? Karena narasumbernya adalah guru saya, Adi W. Gunawan.
Namun yang membuat saya kaget dan bertanya-tanya adalah, harga tiket masuk yang
hanya Rp 100 ribu.
Jujur,
saya sangat tahu dan sangat mengenal narasumber. Saya juga sangat tahu kualitas
materi yang akan diberikan. Menurut saya, Rp 100 ribu itu sangat-sangat murah.
Untuk seminar di sebuah hotel bintang empat, tepatnya di Hotel Platinum
Balikpapan, harga itu jelas sangat murah. Apalagi, peserta juga mendapatkan
makan malam yang menunya juga tidak bisa dianggap ecek-ecek. Selain menu
bintang lima, ada pula menu vegetarian.
Sunday, August 21, 2016
"Dapat Satu Emas Aja Heboh"
Dalam
perjalanan dari Berau ke Balikpapan, di ruang tunggu Bandara Kalimarau, Berau,
yang cukup megah, televisi di ruangan itu menayangkan berita keberhasilan
bulutangkis Indonesia medapatkan satu medali emas.
Satu
medali emas dari pasangan Owi-Butet itu memang benar-benar mendominasi
pemberitaan. Tidak hanya di televisi dan media cetak, tapi juga semesta maya
begitu viral mengunggah prestasi yang diraih bertepatan dengan ulang tahun
negara ini.
Di
tengah kebanggaan dan energi positif yang juga ikut saya rasakan itu, tiba-tiba
seorang penumpang yang duduk tak jauh dari lokasi saya, berbincang dengan rekannya. "Baru dapat
satu emas aja heboh banget. Negara lain yang emasnya puluhan, biasa aja
tuh," kata pria yang usianya saya taksir masih 20 an..
Wednesday, August 17, 2016
Adakah Lomba Lari dari Kenyataan?
Setiap orang memiliki makna berbeda – beda terhadap sebuah
kemerdekaan. Bagi saya, merdeka adalah jika seseorang bisa lepas dari masalah
yang membelenggu dirinya. Sebab faktanya, tak sedikit orang merasa bebas dan
tidak terpenjara, namun sejatinya hati dan pikirannya masih terkurung, tak bisa
ke mana-mana. Mau melangkah takut, ingin berubah juga enggan. Akhirnya, hidup
yang dialami stagnan saja, bahkan mengalami kemunduran.
Lantas, bagaimana bisa mendapatkan kemerdekaan
sesungguhnya? Tidak ada jalan lain. Anda harus lepaskan semua masalah yang
menjerat hidup Anda. Trauma, dendam, sakit hati, kecewa, dongkol, jengkel, muak,
eneg, dan perasaan lainnya yang tidak nyaman, ada baiknya dibuang dari diri
Anda.
Saturday, August 13, 2016
Stress dengan Matematika? Anak Ini Akhirnya Mengalami...
Dalam setiap kesempatan sharing di event seminar, diskusi,
hingga temuan di ruang terapi, masalah pendidikan anak memang menarik menjadi
bahan pembicaraan. Tak sedikit anak-anak yang punya masalah di sekolah, baik sekolah
reguler negeri maupun swasta, maupun sekolah sehari penuh (full day school)
hingga boarding school seperti tinggal di asrama maupun pondok pesantren.
Saya pernah menjumpai anak-anak yang tertekan karena begitu
banyak agenda yang harus dilakoni sehari penuh, dari bangun pagi sampai
beranjak tidur lagi. Sementara orang tuanya begitu bangga karena anaknya
benar-benar disiplin dan sudah diatur jadwal hariannya.
Tuesday, August 9, 2016
Setuju Full Day School, Asal….
Bukan
rahasia umum bagi negeri ini. Ganti menteri, ganti pula kebijakan. Masil lekat
dari ingatan ketika Menteri Pendidikan Anies Baswedan meluncurkan program
mengantar anak di hari pertama sekolah. Belum lagi ada evaluasi atas program
ini, muncul pula pergantian kepada Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy yang
sudah ancang-ancang membuat program baru, Full Day School (FDS) alias sekolah
sehari penuh.
Sebenarnya,
ini bukan program baru. Di hampir semua daerah di Indonesia, ada saja sekolah
unggulan yang menerapkan sekolah sehari penuh ini. Masalahnya, program ini akan
diberlakukan untuk semua murid SD dan SMP baik negeri maupun swasta. Sementara
faktanya, masih banyak sekolah yang belum memiliki ruang kelas memadai, sehingga
harus berbagi antara kelas pagi dan sore. Jika kebijakan ini langsung
diterapkan, praktis akan ada persoalan yang tidak mudah dipecahkan.
Saturday, August 6, 2016
Ini Dia, Tiga Rahasia Sukses Bisnis Kuliner
Dago YUI di kawasan Dago yang selalu dipadati pengunjung. |
Bijak
mengatakan, pengalaman adalah guru yang terbaik. Namun, ada pula yang
menyampaikan, pengalaman orang lain adalah guru yang terbaik. Sebab, kalau
pengalaman diri sendiri yang selalu dijadikan pelajaran, berarti di antaranya
juga harus gagal dulu. Sementara jika berkaca dari pengalaman orang lain, tentu
tidak perlu terjerumus pada kegagalan yang sama.
Masih
terkait oleh-oleh selama berada di Bandung – Jawa Barat, memang banyak kisah
dan pengalaman yang saya dapatkan dari salah satu pengusaha kuliner, Yana
Hendayana. Beliau adalah pemilik beberapa café, di antaranya Djongko, Dago Yui,
hingga RM Riung Panyaungan, serta di beberapa lokasi lainnya baik di Bandung
maupun di luar kota. Obsesinya, pria ini ingin memiliki cabang di seluruh
provinsi di Indonesia.
Thursday, August 4, 2016
YA AMPUN, Pria Ini Sempat 10 Tahun Bergantung Obat Antidepresan
Yana Hendayana (kanan) di RM Riung Panyaungan miliknya, di Km 2 Ciherang - Bandung. |
Hampir
sepekan berada di Bandung – Jawa Barat untuk mengikuti event Pekan Olahraga Nasional
(Porwanas) XII, akhir Juli 2016 tadi, saya berkesempatan kenal lebih dekat dengan
Yana Hendayana. Beliau adalah sahabat saya, pernah sama-sama mengikuti workshop
Quantum Life Transformation (QLT) di Tretes – Pasuruan – Jawa Timur.
Kenal
sejak akhir 2014, selama itu pula komunikasi hanya dilakukan melalui media
sosial. Itu pun tidak intens. Lebih sering basa-basi bertanya kabar, atau
sesekali diskusi tentang teknologi pikiran.
Wednesday, August 3, 2016
Calon Dokter Gigi Ini Takut Tangani Pasien Hanya Gara-gara…
Jadi
dokter gigi profesional adalah impian dari Sari (bukan nama sebenarnya).
Setelah lulus dan mendapat gelar Sarjana Kedokteran Gigi (S.KG.) di salah satu
universitas ternama di Pulau Jawa, Sari masih harus menjalani koass alias
co-assissten. Ini adalah pendidikan profesi yang harus dijalani sebelum resmi
menyandang gelar dokter gigi (drg).
Awalnya,
semua berjalan normal dan biasa-biasa saja. Namun seiring waktu, calon dokter
gigi ini merasa semangatnya semakin lemah dan kurang fokus. “Kalau pas pulang
ke Samarinda, senang dan semangat. Begitu mau kembali ke kampus, koass lagi,
rasanya malas. Sama sekali ngga semangat,” tuturnya.
Belajar dari Filosofi Angklung
Baru pertama kalinya pegang angklung, ternyata seru juga. |
Angklung telah menjadi penutup yang manis di ajang
Pekan Olahraga Wartawan (Porwanas) XII di Bandung – Jawa Barat yang dihelat
sejak 25 sampai 30 Juli 2016 tadi.
Alat musik melodi dari bambu dan kini diakui sebagai
salah satu warisan dunia ini, benar-benar mencairkan suasana penutupan Porwanas
di Gedung Sate, dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrowi serta sang
tuan rumah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)