Semenjak mendalami teknologi pikiran, saya
termasuk orang yang sangat-sangat jarang berada di depan televisi. Meski saya juga
masih berprofesi sebagai wartawan, namun saya tidak mau membiarkan pikiran
bawah sadar saya terpapar dengan berita-berita yang menguras energi dan membuat
perasaan tidak nyaman.
Karena itu, ketika menjalankan pekerjaan
sebagai editor, saya selalu perintahkan bagian diri saya yang mengoreksi berita
agar dilakukan dengan cepat dan teliti. Saya juga meminta bagian ini untuk tidak
perlu memasukkan berita negatif itu ke dalam pikiran bawah sadar. Hasilnya
memang sangat efektif, sehingga pikiran tidak banyak terkontaminasi dengan
berita-berita negatif.
Lantas kenapa sampai melihat tubuh Farah Quinn
yang diblur? Karena saya jarang menonton televisi, terutama jarang menonton
berita. Maka ketika kebetulan berada di depan televisi, saya akan mencari acara
yang membuat perasaan nyaman alias feel good. Nah di antara acara yang saya
anggap membuat perasaan nyaman adalah acara jalan-jalan dan masak-memasak,
serta satu lagi stand up comedy.
Nah, kebetulan, saat memindah channel layanan
televisi berbayar itu, tersangkut di acara traveling salah satu stasiun TV.
Saya langsung berhenti di channel ini, karena merasa ada yang ganjil. Sekilas ada
wanita yang terlihat gambarnya selalu diblur, alias dibuat tidak jelas.
Wanita itu tidak lain dan tidak bukan
adalah Farah Quinn, maestro memasak Tanah Air yang memang dikenal memiliki
tubuh yang aduhai bagi kaum adam. Cara berpakaiannya yang selalu membiarkan
bagian dadanya sedikit terbuka, membuat pihak stasiun televisi harus melakukan
sensor. Bahkan di acara yang saya tonton, hampir satu tubuh Farah Quinn
disensor, karena sedang berenang menggunakan bikini.
Percayalah, tidak jelasnya gambar yang
menampilkan Farah Quinn ini justru membuat pikiran penontonnya tersiksa.
Kenapa? Rasa kepo alias penasaran merupakan sifat bawaan yang cukup mendominasi
di dalam pikiran bawah sadar. Maka, sejatinya stasiun televisi justru membuat
sukses penontonnya untuk terus bertahan di salurannya.
Pikiran bawah sadar, secara alamiah, akan
menggabungkan sendiri potongan kata atau gambar yang tidak jelas, sesuai dengan
persepsi dan imajinasinya sendiri. Diperintah atau tidak, pikiran bawah sadar
akan selalu mencari padanan yang pas atas kata atau gambar yang tidak jelas.
Maka, meski tayangan yang menampilkan Farah
Quinn itu diblur, di dalam pikiran bawah sadar para pria pada umumnya, tubuhnya
tetap terlihat utuh, sesuai dengan persepsi masing-masing. Kenapa? Sekali lagi,
karena pikiran bawah sadar tidak suka dengan hal yang kurang jelas atau
terpotong. Bagian yang tidak jelas dengan sendirinya akan direkonstruksi
kembali supaya utuh. Terlepas bahwa rekonstruksi yang dilakukan itu benar atau
salah.
Mau contoh? Ketika saya menuliskan ‘va*i**’,
maka pikiran bawah sadar Anda langsung bekerja, mencari kata yang tepat untuk
mengganti bagian yang hilang atau bertanda bintang itu. Lantas, adakah di
antara pembaca yang berhasil menebak kata ‘varian’ tersebut? Jika Anda benar
menebak kata di atas, maka Anda normal. Jika salah, ya Anda tetap normal,
karena itulah persepsi Anda.
Sekali lagi, ketika saya menuliskan ‘m*m*k’,
maka Anda pun dengan bebas meneruskan kata ini. Yang saya maksudkan di atas
adalah ‘mimik’. Maka benar tidaknya jawaban Anda, sama sekali tidak menjadi
persoalan. Yang penting pastikan pikiran bawah sadar Anda masih normal, karena
bisa bekerja dengan cepat dan tanggap untuk mengurai sesuatu yang belum jelas.
Maka sejatinya, upaya Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) yang ‘memaksa’ televisi untuk mengaburkan gambar yang dinilai
seronok, tak akan berpengaruh banyak pada penonton yang pikiran bawah sadarnya
sudah terbiasa menerjemahkan gambar secara bulat dan utuh sesuai persepsinya.
Akan lebih baik, KPI dengan tegas dan jelas
meminta stasiun televisi membuat tayangan yang menampilkan pelakon dengan
pakaian yang tentu sesuai kaidah dan norma ketimuran yang dijunjung tinggi.
Sehingga, tidak membiarkan pikiran bawah sadar liar dengan sendirinya dalam
menerjemahkan gambar yang diblur.
Bagaimana menurut Anda?