SEMANGAT: Paguyuban orang tua kelas II/E dan para siswa SD 007 usai seminar. |
Hipnoterapis sekaligus praktisi
teknologi pikiran, Endro S Efendi CHt CT, alumni Adi W. Gunawan Institute of
Mind Technology Surabaya, Sabtu (12/8) tadi memberikan seminar ‘Cara Mendidik
Anak yang Efektif Berbasis Teknologi Pikiran.’
POLA ASUH: Pembicara Endro (kiri) dan moderator dr Lanny Setiawaty. |
Dipandu moderator, dokter
Lanny Setiawaty, dalam seminar Endro menyampaikan pentingnya orang tua memahami
bagaimana mengisi baterai kasih sayang anak. “Anak cerdas dan berkualitas tidak tercipta seketika. Pola asuh sangat menentukan,” katanya.
Bahkan dengan
tegas Endro menyampaikan, “jangan mencintai dan menyayangi anak.” Tapi yang
perlu dipastikan adalah, anak merasa disayangi dan merasa dicintai.
Sebagai
contoh, Endro mencoba bertanya kepada salah satu murid yang ada di ruang
seminar tersebut. “Adik merasa disayang ngga sama ibunya?” tanya Endro. Anak itu
menjawab dengan gelengan kepala disusul dengan satu kata, “ngga.”
Sontak saja
jawaban itu membuat beberapa orang tua murid terkejut. Sebab faktanya, selama
ini orang tua hanya memastikan sayang dan cinta kepada anaknya. Namun tidak
pernah mempertanyakan, apakah anaknya merasa disayangi atau dicintai?
Endro yang
juga dikenal sebagai ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim ini juga
memberikan penjelasan tentang lima bahasa cinta. Apa saja lima bahasa cinta
itu? Masing-masing: pujian, sentuhan, pelayanan, waktu berkualitas, dan hadiah.
“Di setiap
anak, pasti memiliki beberapa bahasa cinta yang dominan. Misalnya ada yang
lebih suka diberi hadiah, sementara anak lain ada yang lebih suka disentuh,”
ulasnya.
Endro juga
memberikan beberapa teknik yang bisa diterapkan para orang tua murid kepada
anaknya.
“Tidak ada
anak yang bermasalah, umumnya yang terjadi adalah orang tua yang bermasalah,”
katanya. Untuk itu, agar pertumbuhan anak semakin maksimal, orang tua harus
memperbaiki pola asuh pada anak. Sekaligus orang tua perlu menyadari persoalan
yang terjadi pada dirinya, agar segera diatasi. “Jika tidak, dampaknya juga
akan berpengaruh pada anak,” ujarnya.
Sementara itu, Paguyuban Wali
Murid Kelas II/E Sekolah Dasar Negeri 007 Sungai Pinang Samarinda, sengaja menggelar
Seminar Cara Mendidik Anak yang Efektif Berbasis Teknologi Pikiran, untuk
menambah wawasan para orang tua murid.
Ketua Paguyuban Wali Murid
Kelas II/E Hj Ainun menyampaikan, kegiatan tersebut murni inisiatif para orang
tua murid, anggota paguyuban. “Semoga bermanfaat untuk para orang tua, dan bisa
berlangsung aman,” ujarnya.
Selanjutnya, Wali Kelas
II/E Sri Mulyati menyampaikan, materi yang diberikan pembicara sangat
bermanfaat. “Tidak hanya bagi ibu-ibu anggota paguyuban, tapi juga saya sebagai
guru maupun sebagai orang tua bagi anak saya,” tuturnya. Ia berharap, kegiatan
serupa nantinya bisa digelar lagi dengan waktu yang lebih leluasa.
Kepala SD Negeri 007 Sungai
Pinang Samarinda Atim Wahyudi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif paguyuban
orang tua murid yang menggagas acara tersebut. “Kegiatan seperti ini jarang
dilakukan di sekolah lain. Jarang ada sekolah negeri mengundang pembicara dari
luar,” sebutnya, di aula sekolah yang terletak di Jalan Ahmad Yani Samarinda
ini. Ia berharap, agenda kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin untuk
meningkatkan kapasitas sekolah.
“Mohon maaf jika fasilitas
sekolah belum memadai untuk acara seminar seperti ini. Kami sudah mengusulkan
rehab aula ini, mudah-mudahan bisa disetujui Pemkot Samarinda,” sambungnya di
usai membuka seminar tersebut. (*)
ReplyDeleteThe meeting room is very cool, I want to come here