Momen Lebaran Idulfitri di Indonesia, tidak
hanya milik umat Muslim. Nyatanya, seluruh penduduk di Tanah Air gegap gempita
menyambut momen tahunan ini sebagai ajang migrasi terbesar dalam waktu singkat.
Ditambah lagi cuti bersama cukup panjang yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Lengkaplah kebahagiaan yang dirasakan penduduk negeri. Seketika Jakarta menjadi
lengang, penduduknya pulang ke kampung halaman masing-masing.
Sebaliknya, kampung yang selama ini lebih banyak
dihuni mereka yang lanjut usia atau anak-anak, kini mendadak ramai. Tempat
rekreasi juga dipadati pengunjung, begitu pula dengan pusat perbelanjaan.
Pendek kata, semua bergembira menyambut Hari Kemenangan umat ini.
Lantas, hal istimewa apa lagi yang bisa
dilakukan di momen Lebaran ini? Haruskah Lebaran berlalu begitu saja seperti
tahun-tahun sebelumnya? Di hari yang Fitri ini, ingat ya, Fitri, bukan Desi
atau Nani, ada baiknya dijadikan momen untuk menetralisir emosi masa lalu yang
terpendam. Sebab terkadang, kejadian di masa lalu itu, disadari atau tidak, selama
ini kerap menjadi akar persoalan yang tiba-tiba muncul ke permukaan.