HYPNO NEWS

Friday, March 1, 2019

Ingin Menagih Amanah? Coba Lakukan Ini



Selama ini, tak sedikit warga yang memusuhi profesi penagih utang alias debt collector. Dengan berbagai kisah yang muncul, profesi ini seolah menjadi profesi hitam atau menakutkan. Lantas, benarkah demikian? Bagaimana kalau sekarang posisinya dibalik, Anda yang menjadi penagih utang. Maukah mendapat label seperti itu?
 
Beberapa lembaga keuangan, baik perbankan, atau perusahaan finansial seperti leasing hingga koperasi yang berurusan dengan pinjam meminjam, utang piutang, tentu memiliki bagian yang berurusan dengan penagihan ini. Lantas bagaimana jika Anda berada di posisi ini?

Pembaca yang budiman, dalam dunia nyata, setiap manusia memang memiliki peranan dan fungsinya masing-masing. Setiap orang seolah terpisah satu sama lain. Padahal, dalam dunia energi, sejatinya semua satu, semua sama, dan semua saling terhubung.

Maka, saat bekerja di lembaga keuangan, setiap individu harus menyadari kondisi ini. Setiap ada hal yang tidak baik dilakukan satu orang, maka sejatinya itu akan berpengaruh pada orang lain. Satu orang saja melakukan ‘kecurangan’, maka lingkungan tersebut akan segera merasakan imbasnya yang kurang baik. Termasuk, ketika satu nasabah saja tidak mampu menyelesaikan amanahnya, pasti akan berpengaruh pada sistem secara menyeluruh.

Itu sebabnya, hal penting yang harus dilakukan pertama kali oleh lembaga keuangan, apa pun bentuknya, harus menyatukan visi misi seluruh elemen yang terlibat. Dari mulai karyawan tingkat terendah, sampai paling tinggi harus menyadari bahwa dirinya terhubung secara energi, satu sama lain. Hambatan sekecil apa pun yang terjadi pada tim ini, harus segera dibereskan. Membiarkan hambatan kecil pada akhirnya akan membesar dan berpotensi berbuah bom waktu.

Sebagai contoh, tidak boleh ada satu pun karyawan yang merasa sakit hati atau jengkel dengan atasannya. Pun sebaliknya, tak boleh ada atasan yang merasa kurang nyaman dengan bawahannya, dengan alasan apa pun. Kedengarannya tidak mudah, namun nyatanya itu bisa dilakukan ketika setiap orang sudah mampu menetralisir diri masing-masing.

Setelah semua tim di lembaga keuangan itu sudah solid, kompak, satu visi dan misi, maka berikutnya proses penyatuan dengan semua nasabah. Caranya bagaimana? Caranya adalah dengan mengirimkan energi positif dan nyaman kepada semua nasabah. Inilah customer care service sesungguhnya.


Selama ini, layanan yang diberikan sudah ramah, namun tak sedikit mereka yang melakukan keramahan semu, alias terpaksa. Kenapa terpaksa? Karena masih ada hambatan dalam setiap diri pekerja lembaga keuangan ini. Boleh jadi di rumah ada persoalan. Bisa juga di kantor dia dalam tekanan. Maka jangan heran jika yang diberikan kepada nasabah adalah keramahan semu.

Mulai saat ini, sudah saatnya memberikan keramahan dari hati. Keramahan dari dalam hati pasti akan menghasilkan kenyamanan yang luar biasa. Energinya akan langsung memuncak ke plus 6 (enam). Dalam buku The Level of Subconcius karangan David Hawkins dijelaskan, setiap emosi dan perasaan berhubungan dengan energi. Ketika energi seseorang sangat positif, pasti bisa mempengaruhi orang lain ke arah lebih positif.

Ini juga bergantung pada energi siapa yang lebih kencang untuk saling tarik menarik. Jika semua tim lembaga keuangan sudah plus enam karena melayani dengan hati, maka menghadapi nasabah yang energinya kurang positif, tetap nyaman. Hasilnya, nasabah akan tetap memiliki energi baik untuk menuntaskan amanahnya.

Nasabah yang mempunyai amanah dan tidak maksimal melunasi amanahnya, sejatinya level energinya sedang sangat rendah. Ketika kemudian yang melakukan penagihan juga energinya kurang baik, misalnya dengan marah, jadilah hubungan energinya semakin kacau. Akibatnya, nasabah akan semakin membuat benteng pertahanan untuk menghindar.

Selama ini, menagih amanah (pengganti kata utang) sama seperti sedang mengejar kupu-kupu. Tentu sangat capek dan melelahkan. Bagaimana kalau diubah konsepnya. Buatlah taman yang indah, agar kupu-kupu datang sendiri. Biarkan nasabah sendiri yang datang menyelesaiman amanahnya.

Taman itu apa? Taman itu berupa pikiran yang selalu nyaman, positif, dan selalu mendoakan orang lain. Maka, nasabah adalah taman yang harus dijaga. Pun semua tim yang terlibat dalam lembaga keuangan juga harus dijaga. Yakinlah, semua akan datang sendiri dengan nyaman.

Dengan cara itu, mulai saat ini datangi nasabah tetap dengan hati yang nyaman, dengan energi sangat maksimal. Anggap mereka sebagai sumber rezeki. Merekalah taman yang harus dijaga. Mereka harus dibuat tetap tersenyum.

Tapi tentu saja, yang paling utama, setiap individu di lembaga keuangan harus menjaga tamannya masing-masing. Dalam hal ini keluarga terdekat, dan tim yang terdekat. Sehingga bisa menjaga taman yang lebih besar dan luas.

Sudah siapkah merawat taman Anda?  



Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT, CPS.. Designed by OddThemes