tag:blogger.com,1999:blog-58736534008868120052024-03-07T11:36:39.633+08:00Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT, CPS.Endro S. Efendi, intens mendalami hipnoterapi berbasis teknologi pikiran, untuk membantu kualitas hidup manusia pada aspek mental, emosi, dan spiritual. Aktif menulis dan terdaftar sebagai pembicara publik tersertifikasi.Unknownnoreply@blogger.comBlogger248125tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-86399432500048217582023-07-11T00:22:00.004+08:002023-07-11T00:22:37.039+08:00Cara Menjadi Istri dengan Hati Nyaman<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm5TXV1xQzk7VXVd2ohcP5uT0eZsQQOwMRT8FjtAoAozmFhkhXkr_zEIvaXVSKAHfsbXEiRSe_9ni32vHkgNRYPHaKV3Iu1UEffHmNPFXTYwC2sNKJJiZ75U-ypEHA-j0xD8vQlsfomkf7-IHsVniZwC6X0-ZwAavi_yToiFZ5P2Juh5vz4EAn-oZC/s1600/beb93266-56d6-43e3-bff8-deba8a92a628.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="728" data-original-width="1600" height="146" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm5TXV1xQzk7VXVd2ohcP5uT0eZsQQOwMRT8FjtAoAozmFhkhXkr_zEIvaXVSKAHfsbXEiRSe_9ni32vHkgNRYPHaKV3Iu1UEffHmNPFXTYwC2sNKJJiZ75U-ypEHA-j0xD8vQlsfomkf7-IHsVniZwC6X0-ZwAavi_yToiFZ5P2Juh5vz4EAn-oZC/s320/beb93266-56d6-43e3-bff8-deba8a92a628.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Endro S Efendi bicara di depan pengurus dan anggota DWP Dinas PUPR Pera Kaltim</td></tr></tbody></table><p><br /></p><p>BALIKPAPAN – Heboh ada istri yang baru sehari menikah
langsung kabur ke mantan pacarnya. Ini membuktikan, kesehatan mental memang
perlu disiapkan untuk para istri. Itu sebabnya, menjadi istri dengan hati
nyaman dan kesehatan mental maksimal, sangat diperlukan di era sekarang ini.
Atas alasan itu pula, Dharma Wanita Persatuan (DWP) UPTD Wilayah 1 Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR & Pera) Kaltim di Balikpapan,
menggelar seminar kesehatan mental.</p><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Seminar ini menghadirkan trainer dari Ikatan Pengembang
Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Kaltim, Endro S Efendi, CHt, CT, CPS, CME.
Seminar internal tersebut dilaksanakan di kantor UPTD Wilayah 1 Dinas PUPR
& Pera Kaltim di Balikpapan, Minggu (9/7/23) tadi. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dalam seminar yang digelar santai namun serius itu, trainer
IPPRISIA, Endro S Efendi, CHt, CT, CPS, CME mengajak para pengurus dan anggota
DWP UPTD Wilayah 1 untuk memahami bagaimana cara kerja pikiran, yang pada
akhirnya bisa menjadikan hidup lebih nyaman dan berkualitas. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">“Paling penting, pahami roda kehidupan. Cek, apakah ada
putaran dalam diri setiap individu yang kurang nyaman. Kalau ada yang kurang
nyaman, berarti ada aspek yang belum dimaksimalkan,” katanya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Tak lupa, Endro juga memberikan tips yang mudah dilaksanakan
untuk menjaga agar kesehatan mental bisa selalu sehat. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dikatakan, setiap orang bertanggung jawab atas dirinya
sendiri. “Kita tidak bisa meminta orang lain berolahraga, tapi sehatnya buat kita,”
ucapnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Penyampaian materi yang santai diselingi guyonan segar,
menjadikan seminar tersebut tak terasa berlangsung hingga lebih 3 jam.
Pertanyaan demi pertanyaan terus terlontar dari para peserta sekaligus menjadi
bahan diskusi menarik.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Sebelumnya, Ketua DWP UPTD Wilayah 1 Dinas PUPR dan Pera
Kaltim Riska Rahmadia Deny Wardhana menyampaikan apresiasi anggotanya yang
bersedia mengikuti seminar tersebut, meski dilaksanakan pada hari Minggu. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">“Semoga semua peserta bisa menikmati seminar dengan santai. Kami
sangat mengapresiasi kegiatan ini untuk mempererat silaturahmi sekaligus
meningkatkan kualitas hidup,” sebutnya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Riska juga mengaku bahagia karena kegiatan tersebut juga
dihadiri Ketua DWP Dinas PUPR dan Pera Kaltim, Marliana Firnanda. “Kegiatan ini
penting agar istri para pegawai dan para pegawai wanita perlu diperkuat
kesehatannya secara mental untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Sehingga bisa
mendukung suami dan anak untuk berkegiatan dengan maksimal,” urainya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Diakui, terkadang ada saja wanita yang sering merasa cemas
dengan pekerjaan dan persoalan di rumah tangga. “Mudah-mudahan seminar ini bisa
memberikan manfaat besar. Bisa meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja,
termasuk mendukung suami,” tambahnya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Sementara itu, Ketua DWP Dinas PUPR & Pera Kaltim,
Marliana Firnanda yang hadir dalam kegiatan tersebut, juga memberikan apresiasi
kepada segenap pengurus dan anggota DWP di UPTD Wilayah 1 yang mau meluangkan
waktunya untuk mengikuti seminar, di sela jadwal yang juga cukup padat. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">“Luar biasa, hari Minggu masih mau meluangkan waktu. Ini
hari keluarga tapi masih berkenan untuk hadir di kegiatan hari ini,” ucapnya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dikatakan, seminar tersebut sebagai bentuk pencerahan bagi
jajaran pengurus dan anggota DWP, karena sebagai seorang wanita memiliki
peranan luar biasa. “Apalagi ada istri yang juga sebagai pekerja, dituntut
harus serba bisa,” katanya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dalam kondiri tersebut, menurutnya, terkadang ada saja yang
mengalami kejenuhan dan tekanan. Tanpa disadari, hal tersebut menyebabkan
stres. “Tapi banyak yang tidak mengaku mengalami stres,” imbuhnya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Ia berharap, melalui seminar ini, peserta bisa belajar
bagaimana mengendalikan emosi dan rasa kecemasan berlebihan. Supaya bisa
menyelesaikan tanggung jawab di rumah dan di pekerjaan dengan baik. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">“Mudah-mudahan, kegiatan ini bisa membawa manfaat baik
secara pribadi maupun semua pengurus DWP. Setelah seminar ini, semoga semua
bisa kembali bekerja dengan hati berbeda, karena bisa memahami bagaimana
menyikapi persoalan yang ada,” ujarnya. (*)<o:p></o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-88950763095128388702023-06-06T18:50:00.003+08:002023-06-06T18:50:36.977+08:00Latih Guru BK, Disdikbud Kaltim Undang Hipnoterapis Endro S Efendi<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbAGMtGDmDj-V7UtrisRx5wg-RUAUwfkyA7k92eW5xDm_E8Mxoc-04_VbQFNV7OEAVDsGUUFyOM2jyGKWd9dpkuCQchKm74cct06PqUTk3IZn-YUR_76tmmk6tnRZfAT2zy1eMnzT_p29y4b7_6i47X5VHH6KE7K1MTYPIqkZ_qWiqG62Ig0byOw/s1600/8a86b0b6-abdd-4d43-829c-d6fcda4e4e9e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbAGMtGDmDj-V7UtrisRx5wg-RUAUwfkyA7k92eW5xDm_E8Mxoc-04_VbQFNV7OEAVDsGUUFyOM2jyGKWd9dpkuCQchKm74cct06PqUTk3IZn-YUR_76tmmk6tnRZfAT2zy1eMnzT_p29y4b7_6i47X5VHH6KE7K1MTYPIqkZ_qWiqG62Ig0byOw/s320/8a86b0b6-abdd-4d43-829c-d6fcda4e4e9e.jpg" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Endro S Efendi</td></tr></tbody></table><br /><p><br /></p><p>SAMARINDA – Upaya meningkatkan kapasitas para guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) di Kaltim, termasuk para guru Bimbingan Konseling (BK) terus
dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdukbud) Kaltim. Seperti Selasa (6/6/23) tadi, bertempat di
Hotel Horison Samarinda, digelar Workshop Kurikulum Paradigma Baru 2023.</p><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Edukasi kepada para guru BK ini penting agar lebih maksimal
dalam implementasi pelaksanaan kurikulum merdeka jenjang SMA di Kota Samarinda.
Selain itu, hadir pula guru mata pelajaran, hingga pengawas sekolah jenjang SMA
di Samarinda. Workshop bertujuan menjabarkan kurikulum merdeka sebagai
aktualisasi minat bakat peserta didik menghadapi masa depannya.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Narasumber yang dihadirkan untuk kegiatan ini salah satunya motivator
dari Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (Ipprisia) Kaltim yakni Endro S.
Efendi, SE., CHt., CT., CPS., yang juga dikenal sebagai praktisi teknologi
pikiran. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Sebagai informasi, Ipprisia merupakan organisasi nasional yang
kiprahnya memberikan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengabdian masyarakat
dalam rangka pengembangan sumber daya manusia. Di Kaltim, Ipprisia diketuai Marliana
Wahyuninggrum.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">"Melalui kegiatan ini, harapannya para guru Bimbingan
Konseling bisa memetakan peserta didik untuk mengetahui kemampuan potensi
sesuai minat dan bakatnya," ujar Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad
Kurniawan, saat membuka kegiatan di hadapan para guru. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dikatakan, salah satu yang diharapkan dalam implementasi
kurikulum merdeka adalah peserta didik bisa belajar dengan sepenuh hati, terutama
pada bidang yang disukai. Dengan dukungan bantuan bimbingan konseling, harapannya
peserta didik semakin lebih terarah. Tak hanya itu, kegiatan ini juga
diharapkan membentuk karakter peserta didik siswa melalui penguatan project
pelajar Pancasila.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Peserta didik juga diharapkan terhindar dari berbagai persoalan
negatif seperti narkotika, perundungan, tawuran dan sejenisnya. “Dengan
penguatan profil pelajar Pancasila, peserta didik diharapkan mengerti minat
bakatnya. Sehingga tepat dalam memilih jurusan saat perkuliahan. Sekolah akan
memfasilitasi hal tersebut," tambahnya.<o:p></o:p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7ZTiBa_W1oOyco9y5KGxjj5PTZtFoaQHcTfDGYdzIeYHHgeWfLCrphslJiTph9P-PyIkfAkgMOZwuB15qqNDmzOq2MNNYjfZXtPdA6JXHt8v-yzznu9L_vMlP_GktrGztRqQMQD4_omPBVlz0Czkg6LQkQ0aGE6oqL0PgzLLOSsZAmBE-sZt4LA/s1600/aefee0fe-8183-48dc-9bdb-e7e541e27e2b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7ZTiBa_W1oOyco9y5KGxjj5PTZtFoaQHcTfDGYdzIeYHHgeWfLCrphslJiTph9P-PyIkfAkgMOZwuB15qqNDmzOq2MNNYjfZXtPdA6JXHt8v-yzznu9L_vMlP_GktrGztRqQMQD4_omPBVlz0Czkg6LQkQ0aGE6oqL0PgzLLOSsZAmBE-sZt4LA/s320/aefee0fe-8183-48dc-9bdb-e7e541e27e2b.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Guru Bimbingan Konseling dari Seluruh SMA di Samarinda mengikuti pelatihan di Hotel Horison Samarinda.</td></tr></tbody></table><br /><p class="MsoNormal"><br /></p>
<p class="MsoNormal">Sementara itu, Endro S. Efendi, trainer Ipprisia Kaltim memberikan
materi tentang Memahami Siswa dengan Hati Nyaman. “Guru yang tepat, akan mendorong
siswa meraih prestasi yang maksimal,” sebut pria yang kini juga menjabat
sebagai direktur Semesta Academy Samarinda ini. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Diakui, tugas sebagai seorang guru bimbingan konseling tidaklah
mudah. “Sebagai tempat curhat, kadang energi bapak ibu guru ikut terkuras. Ini
sama seperti menerima tumpukan sampah busuk,” sebut Endro yang juga menjabat
ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim ini. Karena itu, Endro menyarankan
agar para guru membereskan persoalan pribadinya masing-masing, agar lebih siap menghadapi
para peserta didik terutama yang bermasalah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dijelaskan, hal penting yang harus diimplementasikan terkait
kurikulum merdeka adalah, memanfaatkan teori Gary Chapman yaitu lima bahasa
cinta. “Ini sangat efektif untuk pendekatan pada para siswa. Sehingga siswa
akan merasakan dukungan yang maksimal dari lingkungan belajarnya,” sebutnya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Yang tidak boleh diabaikan juga adalah peran serta aktif
orang tua dalam mendukung anaknya di sekolah. Disarankan, saat anak masuk
sekolah pertama kali, setiap orang tua sudah diajak tanda tangan kontrak
politik, sehingga orang tua ikut mendukung proses pembelajaran. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">“Ketika guru Bimbingan Konseling memerlukan diskusi dengan orang
tua peserta didik. Maka orang tua wajib hadir. Tidak boleh diwakilkan orang lain,”
harapnya. Sebab, orang tua juga punya tanggung jawab yang sama. “Tidak bisa
semua dibebankan ke sekolah begitu saja,” imbuhnya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Pada kesempatan itu, sebagai seorang praktisi hipnoterapi
klinis yang rutin praktik, Endro memberikan beberapa tips dan cara terapi
mendiri untuk para guru bimbingan konseling tersebut. “Silakan gunakan cara ini
untuk diri sendiri, atau untuk membantu para peserta didik,” katanya. Sebelum
pemaparan berakhir pun, sempat diberikan sesi tanya jawab pada para peserta.
(*) <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-61029782121805972922023-03-28T22:14:00.002+08:002023-03-28T22:14:30.386+08:00Gampang Tergoda Cewek Cantik, Ternyata Ini Penyebabnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI-YCsDhDhP_yisrmnlSBhwPmpPHFEQwyMrkAe72QyE2vbMClG9yaYFyhcZ_YNs0txQ8cf5CnVYrKAzLgHtl2j275MhQ5_iorwppICFQquQRwCc5v8MpCOqYzHLZFsnq8WoBpADgCRRsl41XAxVvMiTeQPGPT99xsnfuxapOVOmjewyBqUPgOHEA/s650/anak%20laki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="433" data-original-width="650" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI-YCsDhDhP_yisrmnlSBhwPmpPHFEQwyMrkAe72QyE2vbMClG9yaYFyhcZ_YNs0txQ8cf5CnVYrKAzLgHtl2j275MhQ5_iorwppICFQquQRwCc5v8MpCOqYzHLZFsnq8WoBpADgCRRsl41XAxVvMiTeQPGPT99xsnfuxapOVOmjewyBqUPgOHEA/s320/anak%20laki.jpg" width="320" /></a></div><p><span style="font-size: 14pt;">Belum lama
ini, seorang pria berusia 48 tahun meminta jadwal untuk menjalani sesi hipnoterapi
klinis. Seperti biasa, tentu saya menanyakan apa keluhan yang ingin ditangani.
Namun, pria ini enggan menyampaikannya. “Nanti saja pak, kalau ketemu langsung,”
ujarnya.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jadwal sudah
disepakati, formulir pun saya kirimkan melalui WhatsApp agar diisi terlebih
dahulu. Ini untuk menghemat waktu, agar saat tiba di ruang praktik, bisa
langsung pada sesi konseling dan terapi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Di hari yang
sudah ditentukan, baru saya tahu bahwa klien ini minta dibantu untuk mengatasi
rasa mudah tertarik pada wanita lain. Bukankah wajar kalau laki-laki suka melihat
wanita cantik? <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">“Ini sangat
mengganggu. Ini sudah seperti kecanduan. Saya kan sudah punya istri, dan punya
4 anak. Sudah seharusnya saya bisa mengendalikan perasaan. Malu sama anak saya,”
ujarnya seraya merasa bersalah. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Apalagi, kata
dia, akibat perasaan yang tidak bisa dikendalikan itu, hubungannya dengan
istrinya menjadi kurang baik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">“Apalagi ini
mau masuk Ramadan, ingin memperbaiki semuanya. Biar ngga ada perasaan yang
aneh-aneh,” imbuhnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sesuai
protokol, saya jelaskan dulu cara kerja pikiran dan juga proses hipnoterapi klinis
yang akan dilakukan. Setelah penjelasan, klien dibimbing masuk ke dalam pikiran
bawah sadar. Setelah berada pada kedalaman yang presisi, proses pencarian akar
masalah pun dilakukan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Dari proses yang
dilakukan, ternyata pikiran bawah sadar klien merujuk pada saat dirinya berusia
6 tahun. Saat itu, klien yang berusia 6 tahun sedang berada di rumah bersama ibunya.
Di momen itulah, tantenya datang ke rumah. Ketika melihat klien yang berusia 6
tahun itu, sang tante mengucapkan kalimat tertentu yang kemudian masuk ke dalam
pikiran bawah sadarnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">“Anakmu ini
pinter loh, bisa membedakan mana cewek cantik dan mana yang ngga cantik,” ucap
tante itu kepada ibunya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Rupanya
kalimat dari sang tante betul-betul menjadi program di pikiran bawah sadar. Program
itu terus berjalan hingga klien dewasa dan merasa tidak mampu mengendalikan perasaan
suka terhadap wanita cantik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sebelum dilakukan
restrukturisasi, sempat dilakukan verifikasi untuk menentukan bahwa kejadian
tersebut adalah benar-benar akar masalah. Setelah proses pencabutan akar
masalah dilakukan, klien pun merasa biasa saja melihat wanita cantik. Perasaan
ini pun diperkuat dan dipertebal dengan perasaan netral ketika melihat wanita
cantik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">“Saya bahkan
ngga ingat kalau tante pernah mengucapkan kalimat itu,” sebut klien sesaat
setelah dibawa naik dari kondisi hipnosis. Ia pun mengaku bersyukur, bisa menjalani
sesi hipnoterapi untuk mencari akar masalah yang mengganggunya itu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Setelah
sepekan berlalu, klien mengaku tetap nyaman. Perasaan penasaran dan menggebu-gebu
yang sebelumnya selalu muncul ketika melihat wanita cantik, kini sudah biasa
saja. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">“Hubungan
dengan istri juga semakin membaik. Makasih ya Pak Endro,” tutupnya. (*) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p>Tulisan yang sama terbit di Kompasiana: </o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p>https://www.kompasiana.com/endrosefendi/6422f5174e54943a407ec9f2/mudah-tertarik-wanita-cantik-ternyata-ini-penyebabnya</o:p></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-86606955226930399742022-05-22T03:03:00.000+08:002022-05-22T03:03:09.207+08:00Covid 19 Reda, Kecelakaan Meningkat. Segera Lakukan Ini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHsTfd7pGdnhgXToolR_n9uaC_T_lP20wl9Dkmea95htjLBUyiC90kH1y5KKkt7t1-gcMCodmmwa-bpxIOuIUdBPjb1RlEbJtEhhUsdK9SxnXutLG7rcuwZrPrycnWwX20REo3C0HuISlQ_BsXpeA7EB3OA5tVBI8DJg6aHpLbKcArjVNWEPVS9A/s613/bus%20kecelakaan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="460" data-original-width="613" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHsTfd7pGdnhgXToolR_n9uaC_T_lP20wl9Dkmea95htjLBUyiC90kH1y5KKkt7t1-gcMCodmmwa-bpxIOuIUdBPjb1RlEbJtEhhUsdK9SxnXutLG7rcuwZrPrycnWwX20REo3C0HuISlQ_BsXpeA7EB3OA5tVBI8DJg6aHpLbKcArjVNWEPVS9A/s320/bus%20kecelakaan.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p>
<p class="MsoNormal">SELAMA dua tahun, terhitung sejak pandemi Covid 19 melanda
bangsa ini, setiap hari selalu muncul berita pasien yang meninggal dunia akibat
virus menjengkelkan itu. Kini pandemi sudah mereda. Presiden Bapak Jokowi
bahkan sudah melonggarkan ketentuan boleh buka masker di luar ruangan, serta
tanpa antigen dan PCR asal sudah dua kali vaksin. Sebagai gantinya, pemberitaan
berganti dengan banyaknya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Rupanya, begitu keran perjalanan dibuka lebar, hasrat untuk
liburan seketika membuncah. Sayangnya, boleh jadi menyebabkan ada saja oknum
pengemudi yang kejar tayang. Aji mumpung, tak lagi memikirkan keselamatan
penumpang. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Pengemudi bus yang kecelakaan di jalur tol Surabaya –
Mojokerto misalnya, diduga menggunakan sabu. Sementara kasus kecelakaan lainnya
diduga akibat sopir mengantuk. Baik yang diduga menggunakan sabu serta yang
mengantuk, sejatinya sama-sama memaksakan diri. Yang menggunakan sabu, memaksa
agar bisa terus jos saat mengemudi. Yang mengantuk, juga memaksakan diri agar
bisa terus melaju sampai tujuan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Mengantuk memang menjadi musuh utama mengemudi. Hanya dalam
hitungan detik, kendaraan yang sedang melaju, bisa oleng seketika. Karena itu,
kondisi ini benar-benar membutuhkan kesadaran diri yang mumpuni. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Di Kalimantan, jarak antar kabupaten atau antarprovinsi
tidaklah dekat. Dari Samarinda ke Berau misalnya, yang berjarak 550 kilometer,
memerlukan waktu tempuh rata-rata 14 sampai 16 jam. Ketika jalan mulus, bisa ditempuh
12 jam. Bisa dibayangkan, jika tanpa istirahat yang cukup, jelas sangat membahayakan.
Belum lagi jalurnya yang berkelok-kelok, tanjakan dan turunan curam, hingga
jurang di kiri dan kanan jalan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Lantas bagaimana cara mengatasi serangan kantuk>? Saya,
biasanya melakukan relaksasi singkat. Seperti beberapa waktu lalu ketika melakukan
perjalanan Surabaya – Semarang pulang pergi, via jalur tol. Ketika kecepatan dan
kemudi mobil sudah kurang stabil, begitu ada rest area segera menepi. Rebahkan
sandaran kursi dalam posisi nyaman, kemudian tarik nafas panjang dan dalam dari
hidung, embuskan melalui mulut. Lakukan terus perlahan-lahan. Kemudian, niatkan
dalam diri, “izinkan saya relaksasi yang dalam dan menyenangkan selama 15 menit.”<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Biasanya, saya langsung bablas. Karena ketika itu seorang
diri, tak lupa buka sedikit kaca jendela mobil agar tidak menghirup karbon monoksida
hasil buangan knalpot. Kalau mau lebih aman, matikan mesin mobil, buka sedikit
kaca jendela. Relaksasi yang dalam dan menyenangkan selama 15 menit itu, ibarat
fast charger. Pas 15 menit, biasanya benar-benar terbangun. Begitu fit, bisa
langsung melanjutkan perjalanan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Lalu bagaimana jika sebagai penumpang? Sebagai penumpang,
terutama yang duduk dekat sopir, wajib sering-sering mengecek kondisi
pengemudi. Jika kecepatan mobil sudah kurang stabil, serta posisi tubuh sopir
juga terlihat lelah. Misalnya berkali-kali menggelengkan kepala. Posisi kepala
sering mendekatkan ke kaca mobil depan, atau bahkan sampai menguap, maka sebaiknya
ingatkan untuk istirahat. Tentu yang menjadi persoalan jika semua penumpang
tidur, pengemudi tidak ada yang mengingatkan. Saat itulah, rawan terjadinya
kecelakaan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Jadi, sebagai pengemudi, harus memahami kondisi diri
sendiri. Sebagai penumpang, bantu juga mengawasi kondisi sekeliling. Bagaimana
menurut sahabat? <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Contoh relaksasi bisa dilihat di sini.
https://youtu.be/U2QSGyJsBcE<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-70419839113294341052022-05-21T03:32:00.003+08:002022-05-21T03:32:32.442+08:00Sudah 2022 Tapi Masih Jomblo?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS72K7qdCkf78Uxc9tCMMU9pQDSpqvEd3bonyljzD-wMlYkt5gIKafxPWSJRP7nMhXeRVf8B7yV4diPzQBKvplo-L_MoKnkXDcXKnYMMi-5IO5xR2kneQEfGzQ808nvWkW5NKWw_EbOcOTGMP9sMbcSADHMGpj2JOSECdxYaeSw84B5FbMUVkifw/s1280/7c101f4e-b9d3-47d4-bc06-78cca4de84c2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS72K7qdCkf78Uxc9tCMMU9pQDSpqvEd3bonyljzD-wMlYkt5gIKafxPWSJRP7nMhXeRVf8B7yV4diPzQBKvplo-L_MoKnkXDcXKnYMMi-5IO5xR2kneQEfGzQ808nvWkW5NKWw_EbOcOTGMP9sMbcSADHMGpj2JOSECdxYaeSw84B5FbMUVkifw/w400-h225/7c101f4e-b9d3-47d4-bc06-78cca4de84c2.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Setelah proses terapi hingga 3 jam, akhirnya akar masalah dari klien ini berhasil ditemukan.</td></tr></tbody></table><br /><p><br /></p><p>Tahun terus bertambah, waktu terus berputar. Bagi yang masih
jomblo, tentu saja ini menjadi persoalan tersendiri. Apalagi saat Lebaran tadi.
Pertanyaan yang berulang-ulang dan tak pernah bosan ditanyakan kerabat dan
teman adalah, “sudah nikah? Kapan nikahnya?”</p><p class="MsoNormal">
<!--[endif]--><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Tentu saja itu adalah pertanyaan yang sangat menjengkelkan
bagi para jomblowan dan jomblowati. Di antara yang merasakan kejengkelan itu
adalah Wulan. Tentu saja ini bukan nama asli dari wanita berusia 32 tahun yang
tiba-tiba mengontak saya melalui whatsapp. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">“Maaf pak, masih buka praktik hipnoterapi?” tanyanya
mengawali perbincangan. Wajar pertanyaan itu muncul. Maklum, selama pandemi
Covid 19 lalu, praktis saya jarang melayani klien, karena kondisi yang tidak
memungkinkan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Demi keamanan bersama, maka proses konsultasi atau konseling
hanya dilakukan secara daring. Namun, sejak vaksinasi gencar dilakukan, secara
perlahan, saya pun menerima klien dengan catatan sudah menjalani vaksinasi,
minimal dosis pertama.</p>
<p class="MsoNormal">Akhirnya sesuai waktu yang disepakati, Wulan tiba di tempat
praktik. Wanita yang bekerja di salah satu perusahaan swasta cukup bonafide ini
nyatanya memiliki paras cantik. Boleh jadi, sebutan cantik ini memang relatif.
Namun, terlihat dari kulitnya kuning langsat. Wajahnya glowing, dengan rambut
hitam dibiarkan tergerai sebahu. Dari sisi pakaian juga cukup modus. Wajar jika
ada yang tidak percaya jika wanita karier ini masih jomblo. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Di ruang praktik, terlebih dahulu saya berikan penjelasan
tentang hipnoterapi klinis yang akan dilakukan. Ini fase penting awal, agar
klien paham apa saja yang akan terjadi selama proses terapi berlangsung. Klien
tidak boleh mengalami proses yang di luar ketentuan atau melanggar kode etik. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Tahap berikutnya, saya memeriksa formulir terapi yang sudah
diisi. Sehari sebelumnya, klien diberikan formulir terapi untuk diisi. Sengaja
diberikan lebih dahulu, untuk menghemat waktu. Selain itu, agar klien juga bisa
mengisi lebih tenang dan nyaman di kediamannya. Melalui formulir yang sudah
diisi, terlihat ada beberapa emosi yang cukup intens. Selain itu, juga bisa
diketahui ada hubungan yang kurang baik dengan kedua orang tuanya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Klien kemudian dibimbing untuk masuk di kedalaman pikiran
yang sangat dalam dan menyenangkan. Di level kedalaman pikiran bawah sadar yang
presisi inilah, proses pencarian akar masalah dilakukan. Ternyata, ada beberapa
kejadian yang menimbulkan trauma yang sangat dalam. Puncaknya adalah, ketika
klien yang masih berusia 7 tahun, melihat ayahnya memukul ibunya. Tamparan keras
sang ayah pada ibunya itulah yang kemudian masuk dalam pikiran bawah sadar
klien. Memori itu yang kemudian menjadikan klien takut menghadapi sebuah
pernikahan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Akibat kejadian di usia 7 tahun itulah, pikiran bawah sadar
klien membuat program baru. Programnya adalah “jangan memiliki suami” karena
itu sangat membahayakan. Pikiran bawah sadar itu sengaja membuat program khusus
agar klien tidak mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Tentu saja, program
ini niatnya baik, tapi kurang tepat. Sebagai manusia normal, tentu Wulan tetap harus
menikah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Program itulah yang menyebabkan Wulan selalu menjaga jarak,
setiap kali ada pria yang mulai menunjukkan keseriusan dalam menjalin hubungan.
Akibatnya, meski beberapa kali dekat dengan pria, ujung-ujungnya kandas di tengah
jalan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dengan teknik tertentu, berbagai program yang sudah terlanjur
tertanam itu dibuang satu demi satu. Sebagai gantinya, pikiran bawah sadar
diberikan edukasi bahwa pernikahan bukan sesuatu yang membahayakan. Faktanya,
ada begitu banyak pasangan yang menikah dan mereka baik-baik saja. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Setelah proses terapi yang memakan waktu lebih dari 3 jam,
Wulan akhirnya dikembalikan dalam kondisi semula, dengan kesadaran penuh.
Begitu buka mata, senyum semringahnya langsung terkembang di bibirnya. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">“Kok bisa ya pak? Saya saja ngga ingat dengan kejadian itu?”
tanyanya. Itulah cara kerja pikiran bawah sadar. Memori kita bisa bekerja
sedemikian kuat untuk menyimpan setiap kejadian sehingga akan berpengaruh pada
kehidupan sehari-hari. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Semoga Wulan semakin nyaman, dan bisa menjalin hubungan
dengan lawan jenis dengan baik. Berikutnya, tentu saya tinggal menunggu
undangan pernikahan dari Wulan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Bagaimana menurut sahabat? <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-54892981502222019212021-12-25T14:53:00.002+08:002021-12-25T19:12:08.515+08:00 AHKI Resmi Jadi Mitra Kemenkes <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhDW2uy-mybYfaSm7J8dG50Kfwq3EIQQaQGF0jwHo5trRiRErMB7dQU8qiqFt3WUQW1kvemZqMtJ-RfSgASr1yIs_UHI-R-4tbUK4nRzAZWmjeaYgeO6Jf9usH8XZfIA720cOQjO5kpei5nA0ND8lP3XJpLky2Ga9k81GkEEI1wd0lMH5OQbB8aqw=s3388" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2099" data-original-width="3388" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhDW2uy-mybYfaSm7J8dG50Kfwq3EIQQaQGF0jwHo5trRiRErMB7dQU8qiqFt3WUQW1kvemZqMtJ-RfSgASr1yIs_UHI-R-4tbUK4nRzAZWmjeaYgeO6Jf9usH8XZfIA720cOQjO5kpei5nA0ND8lP3XJpLky2Ga9k81GkEEI1wd0lMH5OQbB8aqw=s320" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebagian hipnoterapis anggota AHKI</td></tr></tbody></table><br /><p><br /></p><p></p><p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Asosiasi
Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI) resmi menjadi mitra Kementerian Kesehatan
RI sebagai perkumpulan atau asosiasi penyehat tradisional pemberi rekomendasi
Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT). Kabar gembira di ujung 2021 ini
disampaikan Ketua Umum AHKI Dr. Dr. Adi W. Gunawan, ST., MPd., CCH</span><sup><span lang="EN-ID" style="background: white; color: #4d5156; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">®</span></sup><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Setelah
menanti lebih setahun akhirnya perjuangan panjang ini berbuah manis,” sebut Adi
W. Gunawan.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">AHKI
adalah organisasi profesi hipnoterapis, didirikan <span style="background: white; color: black;">8 November 2011 dan mendapat pengesahan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada 6 Juni 2021.</span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dikatakan,
AHKI resmi diakui sebagai mitra Kemenkes dalam ranah terapi olah pikir dan bisa
memberi rekomendasi untuk pengurusan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional
(STPT).</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dijelaskan,
AHKI mengajukan sebagai mitra Kemenkes sejak 20 November 2020. Akhirnya,
mendapat balasan dari Kemenkes per 22 Desember 2021 dan diterima sebagai mitra
Kemenkes dalam surat bernomor YT.01.02/IV.1/1979/2021. Surat itu ditandatangani
secara elektronik oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Kemenkes RI,
Dr. IGM Wirabrata, Apt.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">AHKI
resmi menjadi mitra Kementerian Kesehatan RI melalui proses panjang. Tim Yankestrad
Empiris Kemenkes RI setelah melakukan telaah mendalam menyimpulkan tiga hal
berikut. Pertama, Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI) telah
menyelenggarakan pelatihan hipnosis bagi anggotanya dan sesuai dengan kriteria
dalam rekomendasi Pokjanas Nomor 2 Tahun 2018 tentang pelayanan hipnoterapi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kedua,
AHKI merupakan organisasi penyehat tradisional yang menyelenggarakan metode hipnoterapi.
Pelayanan hipnoterapi yang dilakukan oleh AHKI sesuai dengan kriteria pelayanan
kesehatan tradisional empiris dan bersifat aman serta tidak melanggar norma
agama dan norma di masyarakat. Pelayanan hipnoterapi yang dilayankan oleh AHKI
termasuk kedalam teknik olah pikir.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dan
ketiga, AHKI telah memiliki rumpun keilmuan/prinsip-prinsip dasar dalam
kesehatan tradisional.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Adi
W Gunawan berharap, ke depan AHKI bersama asosiasi atau lembaga pendidikan
hipnoterapi lainnya bisa terus mengembangkan hipnoterapi ke jenjang lebih
tinggi.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Kita
bermimpi Indonesia bisa jadi pusat riset pendidikan dan pelatihan hipnoterapi
dunia. Karena sebenarnya di Indonesia punya banyak orang pintar, hanya selama
ini belum terekspose keluar,” sebut pendiri Adi W. Gunawan Institute of Mind
Technology Surabaya, sebagai lembaga pendidikan hipnoterapi klinis di Indonesia
itu.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Harapan
untuk memajukan hipnoterapi ke level lebih tinggi tidak berlebihan. Di
antaranya bisa menetapkan standar baku dari mulai standar pendidikan, kompetensi,
dan praktik hipnoterapi klinis.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Kami
berharap bisa membantu bangsa dan negara ini melalui hipnoterapi klinis,”
imbuhnya.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Terpisah,
Guru Besar Psikologi Klinis Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Kwartarini
Wahyu Yuniarti, MMedSc., PhD, Psikolog mengatakan, tidak banyak ilmuwan yang
menekuni hipnoterapi dan benar-benar fokus dalam mengembangkan keilmuannya
sesuai level kompetensi minimal dan terjaga.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Kata
terjaga ini dibuktikan AHKI dengan adanya grup telegram yang tidak pernah ada
hentinya dalam hal sharing kasus terus menerus. Ini yang membuat ilmu ini
terjaga baik dari sisi pembaharuan ilmu hingga kode etik,” beber guru besar
psikolog klinis yang juga hipnoterapis klinis ini.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dari
sisi keilmuan, menurut Kwartarini, pembaharuan juga didapat dari Eropa, Amerika
dan Australia.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Sebagai
seseorang yang pernah beberapa tahun menjaga pendidikan magister psikologi profesi
di Indonesia dan UGM, saya sangat bangga jadi bagian AHKI, sekaligus menjadi
penjamin kompetensi di AHKI. Artinya, keilmuan di AHKI bisa
dipertanggungjawabkan,” urai penasihat AHKI ini.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ditambahkan,
pusat pendidikan kompetensi hipnoterapi klinis AHKI yang ada di AWGI, saat ini
bekerja sama dengan UGM serta enam pusat riset lainnya. Masing-masing
Universitas Sumatera Utara, Universitas Gunadarma, Universitas Padjadjaran,
Universitas Diponegoro, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Universitas
Udayana. Riset dilakukan berbasis bukti klinis (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">evidence based</i>), serta kompetensi ahli sesuai teknik yang
diterapkan di lembaga pusat kajian AHKI di AWGI.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Dari
riset yang saat ini berjalan, perubahan klinis benar-benr bisa ditunjukkan,
baik pada tataran validitas dan relabilitas. Selain itu intervensi dan
kompetensi hipnoterapis juga sangat tinggi dan andal,” ulasnya.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pada
akhirnya, Kwartarini menegaskan akan siap memublikasikan hasil riset tersebut
jika sudah selesai.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Riset
yang dilakukan AHKI berpusat di AWGI dan UGM serta perguruan tinggi lain itu
didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama 3 tahun.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">“Lembaga
ini jelas tidak main-main dan pasti melakukan seleksi ketat terhadap proposal
penelitian yang diajukan. LPDP tidak mungkin memberikan dana penelitian untuk
keilmuan yang belum teruji kualitasnya,” imbuhnya.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Terkait
riset dan penelitian itu, Adi W. Gunawan menambahkan, dari sisi teknik, yang
digunakan adalah teknik hipnoterapi klinis level <i style="mso-bidi-font-style: normal;">advanced</i>, nonkonvensional, bersifat eklektik integratif.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Teknik-teknik
terapi ini dikembangkan, selain berdasar hasil penelitian hipnoterapi terkini
dipublikasi di jurnal-jurnal internasional, juga berdasar temuan di ruang
praktik para hipnoterapis AHKI yang secara kolektif telah melakukan lebih dari
100.000 kasus terapi dan konseling sejak tahun 2005.</span></p>
<p class="MsoNormal"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Tak
heran jika ada peneliti yang juga dosen di salah satu universitas ikut dalam
penelitian ini berkomentar, "kok bisa ya. Cuma begitu saja terapinya tapi
klien bisa mengalami perubahan signifikan," ujarnya mengulang kalimat
peneliti tersebut. (*)<o:p></o:p></span></p><br /><p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-46565861909993556722021-07-08T17:18:00.006+08:002021-07-08T17:18:47.925+08:00Apa Lagi yang Kurang?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpYV4yHI_tj9lJugxnfDNN1rey9uXzM0F0u005YEpDmwMjYpQzBzLMT-qDAm8rWtxwzogBsHzxwYWKiuQQvNwZQXFlJ6YFVyAF4mTs6DrtLtihadh0HUAMTrf21hlgnjV-YDXqY2b4dg/s1280/nia2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpYV4yHI_tj9lJugxnfDNN1rey9uXzM0F0u005YEpDmwMjYpQzBzLMT-qDAm8rWtxwzogBsHzxwYWKiuQQvNwZQXFlJ6YFVyAF4mTs6DrtLtihadh0HUAMTrf21hlgnjV-YDXqY2b4dg/s320/nia2.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p>
<p class="MsoNormal">Jagad maya publik plus 62 seketika heboh. Pasangan pesohor
Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie, tiba-tiba viral karena ditangkap
polisi, diduga terkait narkoba. Selain Nia dan Ardi, sopir mereka berinisial ZN
(43) juga ditetapkan sebagai tersangka. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dari penangkapan mereka, polisi menemukan barang bukti sabu
0,78 gr. Penangkapan dilakukan Rabu (8/7/2021) sekitar pukul 15.00 WIB di rumah
Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dari
keterangan, mereka sudah memakai sabu sekitar empat atau lima bulan belakangan
ini. Hasil tes urine Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie pun dinyatakan positif sabu.
<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Atas berita itu, beragam komentar pun bermunculan. Tak hanya
komentar, pertanyaan serius pun mengemuka. Apa lagi yang kurang dari kehidupan
mereka? Dari sisi kekayaan, rasa-rasanya masih tergolong kaya. Dari sisi
ketenaran, hampir semua warga negara ini tahu dan mengenalnya. Dari sisi
kemapanan dan kehidupan sosial, rasanya juga berada di kasta yang cukup tinggi.
Makanya wajar jika banyak yang bertanya, apa yang salah dari keduanya? Kenapa
narkoba kemudian menjadi akrab dalam kehidupan mereka belakangan ini?<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Sahabat semua yang selalu dalam perlindungan Allah, izinkan
saya mengulas kasus ini dari kacamata seorang hipnoterapis klinis, yang
terkadang kerap menangani klien kecanduan narkoba. Sejak membuka layanan
praktik pada 2015 silam, sudah puluhan kasus kecanduan narkoba yang saya
hadapi. Ternyata, ada banyak penyebab atau faktor yang menjadi pemicu seseorang
kemudian menyentuh hingga akrab dengan narkoba. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dalamnya laut masa bisa ditebak, tapi hati dan pikiran
seseorang tak ada yang bisa mengetahuinya. Begitu juga kita semua, tak akan
pernah tahu apa yang mendorong Nia bersama suaminya akrab dengan Narkoba. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Iseng atau coba-coba? Iseng atau coba-coba pun pasti ada
pemicunya. Misalnya karena ada perasaan hampa, ada sesuatu yang kosong di hati
dan pikiran, sehingga muncul ide untuk mengisinya dengan narkoba. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Bisa juga, akrab dengan narkoba karena ingin lepas dari
persoalan. Tak sedikit orang yang punya persoalan, berharap bisa lepas atau
lupa dengan mengonsumsi narkoba. Padahal, itu hanya memberikan efek sesaat.
Begitu efek narkoba hilang, masalah akan tetap ada, bahkan semakin bertambah.
Yang jelas, bahaya yang mengancam adalah efek kecanduan. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Ada juga yang terjerembab pada narkoba, karena tangki
cintanya kosong. Meski sudah memiliki pasangan, bukan jaminan Nia – Ardi tangki
cintanya selalu penuh. Sebagai manusia normal, keduanya semestinya bisa saling
mengisi tangki cinta. Nah, boleh jadi masih ada yang kurang, sehingga kemudian
menjadikan ada bagian atau tangki cinta yang masih kosong. Kekosongan itulah
yang kemudian diisi dengan Narkoba. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Tapi sekali lagi, yang tahu pasti apa yang menjadi motif
mereka terjerumus Narkoba adalah mereka berdua. Kita sebagai publik, sudah
sepatutnya menjadikan kasus ini sebagai hikmah atau teladan agar hal ini tidak
terjadi pada diri dan keluarga masing-masing. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Jika hati dan pikiran sedang hampa atau kurang nyaman,
jangan sungkan untuk mencari terapis profesional. Curhat ke sembarang orang
atau tempat, terkadang bukan menyelesaikan persoalan, malah menjadikan masalah
semakin rumit. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Mari sayangi diri sendiri, sayangi keluarga, dengan mengisi
tangki cinta dan kasih sayang kepada mereka secara maksimal. Dengan begitu,
setiap diri kita akan selalu bahagia, selalu nyaman, dan bisa dijauhkan dari
godaan barang yang memberikan kesenangan sesaat ini. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Bagaimana menurut sahabat? (*)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-56109928505057931022020-12-17T08:38:00.004+08:002020-12-17T08:38:32.303+08:00Takut Bawang Sejak Usia 4 Tahun, Ini yang Terjadi Pada Mitha<p><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinfRRztrFeRZW3Oo90RezpyB3t6-Q6wIxMHY3uxAB9_ibSBktMwoNW-L-o6CL7uLd1kkPrfSsmTBCvTVszfOJB3w8Bhib26Vpde7bPO59Q2E4VqmxuwT-Xqb2A9RUWVFVpl4NgrawJHQ/s1152/mitha2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="864" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinfRRztrFeRZW3Oo90RezpyB3t6-Q6wIxMHY3uxAB9_ibSBktMwoNW-L-o6CL7uLd1kkPrfSsmTBCvTVszfOJB3w8Bhib26Vpde7bPO59Q2E4VqmxuwT-Xqb2A9RUWVFVpl4NgrawJHQ/s320/mitha2.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sempat takut, Mitha kini gembira bisa memegang bawang.</td></tr></tbody></table><br /><span style="font-family: verdana;"><br /></span></p><p><span style="font-family: verdana;">Sebuah pesan di aplikasi WhatsApp (WA) tiba-tiba masuk.
“Boleh minta tolong? Ada anggota nah fobia bawang. Ini wartawan di Balikpapan.
Gara-gara fobia bawang, jadi ngga bisa masak,” sebut sahabat saya, Sumarsono,
ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Balikpapan, yang juga penanggung jawab
redaksi Surat Kabar Harian Tribun Kaltim.</span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Takut bawang? Mendengar keluhan itu, bagi orang pada
umumnya, rasanya pasti janggal. Bagaimana mungkin, bawang yang nyata-nyata
selalu ada di setiap dapur, kok ditakuti. Tapi itulah hebatnya cara kerja
pikiran bawah sadar. Bagi orang lain aneh, tapi nyatanya itu terjadi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Kebetulan, Selasa (15/12/2020) tadi, saya bertolak dari
Berau ke Banjarmasin, karena diminta PWI Kalimantan Selatan, menjadi salah satu
penguji dalam uji kompetensi wartawan (UKW) di kota seribu sungai itu. Pesawat
yang saya tumpangi dari Berau, sempat transit di Balikpapan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Tidak tanggung-tanggung, transitnya lebih 5 jam. Maka saya
pun memanfaatkan momen transit itu untuk bertemu dengan wartawan Tribun Kaltim
ini.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Ketemu di bandara saja ya,” kata
Sumarsono. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Sayangnya, pas di hari-H, Sumarsono tidak bisa mendampingi.
Ada kesibukan lain. Ia pun meminta wartawannya langsung menjumpai saya.
Wartawan itu biasa disapa Mitha. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Begitu transit di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Balikpapan, ternyata Mitha sudah menunggu di salah satu resto cepat
saji berinisial KFC, yang ada di lantai kedatangan bandara terbesar di
Kalimantan itu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Ngobrol santai sejenak, Mitha ternyata berada di resto cepat
saji itu bersama rekannya, Cipto, wartawan Kompas di Balikpapan. Mereka
sepertinya akrab dan mengaku sering berkumpul dengan sesama wartawan untuk
sekadar bercengkerama. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">“Masalahnya, kalau sudah pas kumpul masak-masak, dan ada
Mitha, kami harus memastikan jangan sampai ada bawang. Kalau ada makanan yang bentuk
bawangnya terlihat, bisa gagal acara makan-makannya,” beber Cipto.</span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;"><br /><o:p></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: verdana;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgII1qF54KknF8-VTJYqrPO8OOcsIk8rBr7nOz07_D2u91BfhQRnBb-dA5-J_37qn3EGsF1VOFKNkmTuRXCUo8evHL-zi6h0DCc_Km6wGsQlFuQDGOUJ8GeVYrMaF26Y65hrjPwxXUQxQ/s1152/mitha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="532" data-original-width="1152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgII1qF54KknF8-VTJYqrPO8OOcsIk8rBr7nOz07_D2u91BfhQRnBb-dA5-J_37qn3EGsF1VOFKNkmTuRXCUo8evHL-zi6h0DCc_Km6wGsQlFuQDGOUJ8GeVYrMaF26Y65hrjPwxXUQxQ/s320/mitha.jpg" width="320" /></a></span></div><p></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Seingat Mitha, ia tidak suka bawang sejak kecil. “Bahkan
sebelum TK,” sebut pemilik nama lengkap Miftah Aulia Anggraini ini. Ia menduga,
takut bawang terjadi sejak usia 4 tahun. Dari sejak usia itulah, Mitha tidak
pernah menginjak dapur. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">“Kalau pun harus ke dapur, terpaksa berjinjit,” ulas wanita
23 tahun ini. Maka jangan heran, Mitha menjadi istimewa dibandingkan wanita
lain. Dia menjadi salah satu wanita yang tidak pernah memasak. “Masuk dapur
saja jarang. Mau dapur bersih atau ngga, tetap saja masuk dapur berjinjit,”
sambungnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Efek dari fobia bawang itu, Mitha mengaku sering mual,
bahkan kepala pusing jika melihat bumbu dapur yang satu itu. “Pokoknya semua
jenis bawang saya ngga suka. Bawang merah, bawang putih, bombay,” urainya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Karena tidak memungkinkan melakukan terapi dengan teknik
hipnoterapi klinis, saya membantu Mitha dengan teknik instan dan efektif yakni
The Heart Technique (THT), ciptaan guru saya DR Adi W. Gunawan CCH.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Dengan teknik tersebut, sembari duduk santai di pelataran
KFC itu, Mitha saya bimbing untuk melakukan terapi mandiri. Dengan pasrah dan
ikhlas, wanita berkaca mata ini mengikuti semua arahan dan bimbingan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Secara bertahap, skala fobianya mengalami penurunan secara
drastis. Dengan sentuhan akhir yakni teknik momen menyenangkan, rasa takut
Mitha terhadap bawang akhirnya benar-benar bisa dinetralisir. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Tahap awal, untuk mencoba, sengaja saya munculkan gambar
bawang di telepon seluler. Dia melihat gambar dan menyentuh layar HP dengan
tenang. “Sudah biasa saja,” katanya. Setelah saya lakukan pengecekan terakhir,
Mitha akhirnya benar-benar sudah melepas rasa takut itu. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Sedikit ngobrol dan diskusi tentang beberapa hal, Mitha dan
rekannya pamit undur diri. Saya pun masih bertahan di lokasi itu sembari
menunggu penerbangan lanjutan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Tak sampai satu jam kemudian, melalui WA, Mitha mengirimkan
pesan berisi foto dirinya yang memegang bawang merah dan bawang putih dengan
senyumnya yang semringah. “Makasih banyak ya om, sudah membantu menolong,”
tulisnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Ia pun, menyebarkan foto itu ke rekan-rekannya. “Semua pada
heboh, pada senang soalnya tidak menyangka. Mereka mengucapkan selamat,”
katanya. Apalagi mamanya, yang tentu sangat senang, karena harapan dirinya bisa
memasak, kini sudah terbuka lebar. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">“Pokoknya, luar biasa, seneng. Awal mau megang sempat
gemetar, tapi pas sudah dipegang ga ada apa-apa.” <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Semakin hari, Mitha semakin terbiasa melihat bawang.
“Pikiran kaya mencari rasa yang dulu ngga suka sama bawang, tapi ngga ketemu.
Kalau lihat jadi biasa saja,” ujarnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Ia pun mengaku semakin bersemangat, terutama ingin
menghabiskan akhir pekan bersama teman-temannya untuk masak-masak bareng.
“Kalau dulu, lihat gambar bawang, atau membayangkan bawang saja sudah mual,” pungkasnya.
(*) </span><o:p></o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-60310982804948208382020-12-06T18:26:00.006+08:002020-12-06T18:26:53.218+08:00 Tak Sekadar Meracik Obat, Ternyata Ini Tugas Penting Seorang Apoteker<p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8mngD_kwJi4lLxYg53BE6E3UVKnUS-rZg5F1XLKW0gB3zSMue5yeL0634hVprdm8WHW8-moGeEsbGPfQkoQfh5yKvIljijP6OJIjpzDDpQtIax_SwbDF4SC9abLvgGrpR4IvlSKy0jA/s640/apoteker2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="335" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8mngD_kwJi4lLxYg53BE6E3UVKnUS-rZg5F1XLKW0gB3zSMue5yeL0634hVprdm8WHW8-moGeEsbGPfQkoQfh5yKvIljijP6OJIjpzDDpQtIax_SwbDF4SC9abLvgGrpR4IvlSKy0jA/s320/apoteker2.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-size: 14.0pt;"><br /></span><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Adakah yang bisa
menyebutkan profesi di bidang kesehatan, selain dokter dan perawat? Ayo, saya
beri waktu untuk menyebutkannya. Bagaimana? Sudah disebutkan semuanya? Boleh
tahu, apakah dari semua profesi yang disebutkan itu, ada yang menyebut profesi
apoteker?</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Alhamdulillah jika ada
yang menyebut apoteker sebagai salah satu profesi di bidang kesehatan. Sebaliknya,
jika ada yang belum menyebutkan profesi satu ini, maka menjadi pekerjaan rumah tersendiri
bagi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk semakin memopulerkan profesi vital
ini.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Ya, semangat untuk semakin
memperkenalkan profesi apoteker bisa terlihat dalam kepengurusan IAI Kaltim.
Terdorong untuk semakin mengenalkan profesi apoteker, pengurus IAI Kaltim
sengaja menggelar pelatihan jurnalistik. Tujuannya sudah jelas. Melalui tulisan,
diharapkan masyarakat semakin teredukasi dan semakin mengenali seluk beluk
dunia apoteker.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Ketua Pengurus Daerah IAI
Kaltim apoteker Drs. M Nasruddin ketika membuka pelatihan secara virtual, (6/12/2020)
menegaskan, perlahan namun pasti, profesi apoteker semakin dikenali masyarakat.
Karena itu, organisasi yang dipimpinnya terus melakukan peningkatan kompetensi
dan pengetahuan, salah satunya di bidang jurnalistik, agar apoteker semakin mampu
menulis.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Ketika diberikan kesempatan
memberikan materi seputar dunia jurnalistik, saya bisa merasakan semangat para
apoteker, yang berusaha profesinya semakin dikenal. Jika selama ini mereka
hanya berkutat pada menciptakan dan meracik obat, kali ini harus menorehkan
gagasan melalui tulisan.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Ternyata, hasilnya tidak
mengecewakan. Para peserta yang terdiri dari para apoteker dari berbagai daerah
di Kaltim itu mampu menulis secara mumpuni. Hanya perlu sedikit sentuhan, tulisannya
sudah layak dimuat di media massa.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Banyak pemahaman dan
wawasan baru yang saya dapatkan ketika mengampu pelatihan ini. Betapa seorang
apoteker bukan sekadar paham soal obat. Lebih dari itu, ada tugas berat seorang
apoteker untuk bisa memastikan, bagaimana proses pembuatan dan peracikan obat, sampai
memastikan obat itu bisa sampai di tangan pasien dengan tepat.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Apalagi dalam waktu dekat,
akan ada proses distribusi vaksin Covid19. Ada peran penting yang harus
dijalankan para apoteker untuk memastikan distribusi vaksin ini bisa aman hingga
proses vaksinasi nanti. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Saya pun membayangkan, apa
jadinya jika seorang dokter dan paramedis lainnya, tidak didukung oleh apoteker
andal. Maka keberadaan apoteker jelas tidak dapat dipisahkan dalam proses
penyembuhan pasien.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Dalam pusaran industri
farmasi pun, betapa seorang apoteker juga memerlukan dukungan penting dari
pemerintah. Ini bisa saya simpulkan saat membaca tulisan dari Ketua Pengurus
Daerah IAI Kaltim, apoteker Drs. M Nasruddin. Disampaikan, dalam kondisi
bencana, salah satu yang juga sangat krusial adalah ketersediaan obat. Jika
tidak dilakukan manajemen yang tepat, akan menjadi blunder dan merugikan
masyarakat, apalagi jika terjadi kepanikan.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Atas alasan itu pula,
tidak berlebihan jika Nasruddin mengusulkan agar Kaltim membangun industri
farmasi. Sehingga pelayanan kesehatan di provinsi ini akan semakin optimal. Belum
lagi jika nanti ibu kota negara benar-benar pindah ke provinsi ini.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Jangan tanya soal sumber
daya manusia. Kaltim sudah punya semua. Tak hanya sumber daya manusia, sumber
daya alam Kaltim juga sangat mendukung industri farmasi. Bukankah banyak obat
dengan kearifan lokal Kaltim yang masih bisa dikembangkan?</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Sehat, memang bukanlah
segala-galanya. Tapi patut diingat, segala-galanya tidak akan bisa dilakukan
jika kondisi sedang tidak sehat. Maka mulai sekarang, jika bicara soal
kesehatan, jangan hanya mengingat dokter dan perawat. Tanamkan di pikiran bawah
sadar, ada satu lagi profesi yang memberikan andil penting, yaitu apoteker.</span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;">Bagaimana menurut sahabat? (*)</span><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><o:p> </o:p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: 14.0pt;"><o:p> </o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-85607238584768328622020-06-21T19:37:00.003+08:002020-06-21T19:37:32.754+08:00Ternyata ESQ-Hypnotherapy Itu Mudah<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxcPEa45UTvDnlt5-2yk2YUTJc6E6wzIm5AhK_pdzlGtIVNYpIcIOhIEBIfOYta9o6ZEsc9gHCy485v-h4iZ3FFwA1_Rpi9nwfUtflmzWpy9O0EiVYlSm0wQTa8uS7E9vYotRcQs8hw/s1600/esq2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxcPEa45UTvDnlt5-2yk2YUTJc6E6wzIm5AhK_pdzlGtIVNYpIcIOhIEBIfOYta9o6ZEsc9gHCy485v-h4iZ3FFwA1_Rpi9nwfUtflmzWpy9O0EiVYlSm0wQTa8uS7E9vYotRcQs8hw/s320/esq2.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hipnoterapi
itu mudah. Kesan itulah yang muncul dari para peserta ESQ-Hypnotherapy Batch 2
yang digelar secara virtual oleh ESQ Leadership Center. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Walau
digelar secara daring dengan aplikasi Zoom, nyatanya tidak mengurangi makna
dari pelatihan itu sendiri. Energi pelatihan itu tetap maksimal dan bisa
dirasakan dengan baik oleh para peserta.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Coach Bram
Wibisono yang memandu dan memfasilitasi peserta juga cukup mumpuni. Tak hanya
menyampaikan materi, namun mampu memberikan contoh secara riil. Salah satu peserta
yang mengalami rasa sakit di telinga misalnya, bisa dengan mudah dibantu untuk
mengurangi rasa sakitnya dengan metode yang diajarkan. Begitu juga peserta yang
mengalami sakit maag, bisa dihilangkan juga dengan mudah rasa sakitnya dengan
pendekatan spiritual hipnoterapi ini. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pendiri ESQ
yakni DR (HC) Ary Ginanjar Agustian juga menegaskan, hipnoterapi selama ini
sudah dikenal memiliki kemampuan efektif dalam membantu orang lain. Bedanya,
menurut dia, di ESQ, ada penekanan spiritual, bahwa segala sesuatunya datang
dari Allah dan bisa juga diatasi atas seizin Allah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Karena itu
para hipnoterapis ESQ sebaiknya mengedepankan tujuan utama semata-mata karena
Allah,” tegas Ary Ginanjar saat sempat menyapa para peserta secara virtual. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kelas selama
2 hari penuh itu benar-benar mampu mengajarkan peserta bagaimana cara melakukan
induksi atau membawa orang di kedalaman bawah sadar dengan tepat. Selain itu,
juga diberikan beberapa teknik ampuh yang bisa membantu klien untuk mencapai
fitrahnya kembali sebagai manusia ciptaan Allah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Meski
dilakukan secara virtual, nyatanya proses belajar induksi bisa dilakukan dengan
mudah. Dari awalnya berada di grup utama aplikasi Zoom, peserta kemudian
dipecah ke beberapa grup kecil untuk berlatih secara daring. Tentu </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">saja ada coach
pendamping di setiap grup untuk memberikan arahan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Saya tidak
menyangka, ternyata hipnoterapi itu mudah,” sebut Nizar, salah satu peserta
yang sejak awal memang tertarik dengan hipnoterapi. Ia mengakui, selama ini
kerap mendapatkan pemahaman yang kurang pas terkait hipnoterapi karena tayangan
di televisi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Sekarang,
saya semakin yakin, bisa membantu orang lain dengan metode ini,” tambah Nizar. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hal yang
sama juga diakui Fadilah, peserta asal Jakarta ini awalnya mengikuti pelatihan
karena amanah dari kantornya. “Awalnya ingin menambah ilmu, ingin tahu.
Ternyata hipnoterapi sangat luar biasa,” katanya. Saat melakukan praktik,
terbukti Fadilah juga tidak menghadapi kesulitan dan mampu melakukan induksi
dengan mudah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penekanan
utama metode ini adalah menggunakan prinsip ESQ 165. Hal itu menjadi pijakan penting,
sehingga ESQ-Hypnotherapy nantinya diharapkan juga bisa berkembang dengan baik
dan bisa membantu banyak orang kembali pada kondisi fitrahnya. Insya Allah. (*)<o:p></o:p></span></span></div>
<br /><br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-65256777645986099242020-06-21T02:36:00.000+08:002020-06-21T02:36:02.386+08:00Ketika ESQ Juga Melirik Hipnoterapi<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzsVguXFtXFstXGyN-KJtlILSgnq9BNCpc-jHJy0WmJHs5xEF8ocmcqQ5_Zd3b3xvrJSI014tG4VJUQkjdbRTBoqLuMT2lwx1PzCd-j29iYWtQaspN9ViH0Ctt4T_EFUdAV93qZ6cjjQ/s1600/esq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="636" data-original-width="983" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzsVguXFtXFstXGyN-KJtlILSgnq9BNCpc-jHJy0WmJHs5xEF8ocmcqQ5_Zd3b3xvrJSI014tG4VJUQkjdbRTBoqLuMT2lwx1PzCd-j29iYWtQaspN9ViH0Ctt4T_EFUdAV93qZ6cjjQ/s320/esq.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pelatihan ESQ-Hypnotherapy Batch 2 yang digelar secara virtual.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat sebagian orang masih berdebat soal
hipnoterapi ditinjau dari perspektif Islam, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian tak mau
ikut-ikutan melakukan penghakiman atas metode penyembuhan dengan kekuatan
pikiran bawah sadar itu. Melalui lembaga yang membesarkan namanya, ESQ Leadership
Center, Ary Ginanjar malah membuka pelatihan sertifikasi ESQ-Hypnotherapy. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagai salah seorang hipnoterapis
klinis yang praktik sejak 2015 silam, tentu saja saya sangat gembira melihat
fakta tersebut. Secara tidak langsung, ini menjadi salah satu pengakuan besar
bahwa hipnoterapi terbukti efektif membantu orang lain kembali pada fitrahnya sebagai
manusia ciptaan Allah. </span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nyatanya selama ini, masih ada saja umat Islam yang
berpandangan kurang positif terhadap metode hipnoterapi. Ada yang mengatakan
bid’ah, sesat, hingga bantuan jin atau setan. Di kelas ESQ-Hypnotherapy ini
lah, saya justru mendapatkan pemahaman utuh mengenai metode ini ditinjau dari
segi agama Islam. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kelas ESQ-Hypnotherapy ini pertama
kali diluncurkan Maret 2020 lalu. Namun karena ada pekerjaan yang tidak bisa
ditinggalkan, saya belum berkesempatan mengikutinya. Berharap bisa mengikuti
jadwal selanjutnya, pandemi Covid 19 ternyata ikut melanda Indonesia. Impian
itu pun pupus. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tapi ternyata ESQ Leadership Center
tak berhenti berinovasi. Kelas <a href="https://draft.blogger.com/null" name="_Hlk43598162">ESQ-Hypnotherapy Batch 2 </a>tetap
digelar secara virtual. Kali ini saya tak mau melewatkan kesempatan. Agenda
lain terpaksa digeser dulu, bahkan ada yang dibatalkan. Saya harus siapkan
waktu 5 hari penuh, belajar di depan laptop. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Membosankan? Ternyata tidak. Seharian
di depan laptop dengan suguhan materi yang isinya ‘daging’ semua, membuat waktu
berlalu dengan cepat. Apalagi, materi yang diberikan mampu mengisi ‘ruang
kosong’ yang selama ini belum saya dapatkan. Apa itu? Yakni tinjauan hipnoterapi
dari sisi agama Islam. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu, ada hal penting lainnya.
Para hipnoterapis, melalui konsep ESQ, diajak untuk bisa bermanfaat dan semata-mata
bisa membantu orang lain karena Allah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bram Wibisono yang lebih akrab disapa
Coach Bram, dengan gamblang menjelaskan bagaimana konsep 165 yang diajarkan di
ESQ, justru lebih mudah dicapai salah satunya dengan bantuan hipnoterapi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Angka 1 dalam ESQ maksudnya adalah
Ihsan, menyadari bahwa ada kekuatan utama, ada kekuatan besar yaitu Allah. Semua,
semata-mata hanya karena Allah. Hipnoterapi bisa membantu manusia kembali pada
fitrahnya, kembali pada konsep Ihsan,” beber Coach Bram <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ary Ginanjar yang berkesempatan
menyapa para peserta ESQ-Hypnotherapy Batch 2 secara virtual juga menambahkan,
hipnoterapi adalah salah satu metode yang sangat efektif membantu orang lain kembali
pada fitrahnya. Bedanya, dengan sentuhan ESQ, ada dimensi spiritual yang juga
dikedepankan dalam membantu orang lain. Harapannya, <span style="background: white; color: #191919;">seseorang akhirnya mampu memunculkan kekuatan besar yang
tersimpan dalam pikiran bawah sadarnya dan menembus potensi spiritualnya.</span></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saya pribadi, meski sudah menjadi hipnoterapis
klinis, nyatanya banyak hal yang bisa saya pelajari di kelas ini. Semua materi
saya simak. Tidak hanya menyiapkan gelas kosong, kali ini saya benar-benar menyiapkan
gelas baru. Sehingga bagian diri saya yang sudah menjadi hipnoterapis klinis,
tidak sibuk melakukan analisa atau membandingkan apa yang sudah saya pelajari
sebelumnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap kali sesi relaksasi, saya pun merasakan
sensasi istimewa. Ada sentuhan spiritual yang lebih maksimal di kelas ESQ-Hypnotherapy
ini. Fenomena itu jelas tidak pernah saya dapatkan sebelumnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semoga saja, kehadiran ESQ-Hypnotherapy
ini memberikan manfaat besar kepada mereka yang ingin tumbuh dan berkembang
lebih maksimal. Selain itu, bisa membantu orang lain mengatasi masalahnya,
semata-mata untuk mencapai tujuan dan keberkahan dari Allah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagaimana menurut Sahabat? <br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-12919521393081391132020-05-04T19:16:00.001+08:002020-05-04T19:16:36.039+08:00Ramadan, Corana dan Install Ulang Pikiran<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO2BPZxjN1kEw0EpscdsaC3UAzC9lA6VilTI_DD5Sd6L6Qb7DEKZd1zLjOFc0Rgby5GfR2YIm_18cWRw0n3TQd2ElITh-4W2WdSNLxZzv78uzD9IpqL9T7kFsCzL2_GttGrWAN2I-QCQ/s1600/Channelku+%252812%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO2BPZxjN1kEw0EpscdsaC3UAzC9lA6VilTI_DD5Sd6L6Qb7DEKZd1zLjOFc0Rgby5GfR2YIm_18cWRw0n3TQd2ElITh-4W2WdSNLxZzv78uzD9IpqL9T7kFsCzL2_GttGrWAN2I-QCQ/s320/Channelku+%252812%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ramadan kali ini jelas sangat berbeda. Bahkan bedanya sangat
luar biasa. Boleh jadi, suasana Ramadan seperti sekarang ini, tak akan bisa
dijumpai lagi di tahun-tahun yang akan datang. Tak ada salat tarawih di masjid,
termasuk salat Jumat yang biasanya membeludak saat Ramadan. Bahkan salat Idulfitri
juga dipastikan tidak dilaksanakan, demi menghindari wabah Corona saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun demikian, satu hal yang perlu dilakukan pertama kali
adalah bersyukur. Bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk bertemu
dengan Ramadan tahun ini. Sebab, tidak ada garansi apakah Ramadan berikutnya,
bisa kembali bertemu atau tidak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lantas, hikmah apa yang terjadi di balik peristiwa ini? Ada
banyak sekali. Sudah banyak yang mengulas bahwa bumi saat ini sedang
memperbaiki dirinya. Lapisan ozon yang awalnya bocor kembali pulih, pun langit
semakin biru tak lagi terpapar banyaknya asap industri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagi setiap kita, inilah saat yang tepat untuk benar-benar
melakukan <i>install </i>ulang baik <i>hardware</i> maupun <i>software</i> diri
masing-masing. <i>Hardware</i>, dalam hal ini tubuh kita, saatnya beristirahat
di rumah. Ini saat tepat melakukan maintenance atau pemeliharaan atas fisik dan
pikiran. Ibarat mobil yang perlu servis besar berkala dalam masa tertentu,
demikian pula dengan tubuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Apalagi saat menjalankan puasa Ramadan, tubuh akan
benar-benar beristirahat. Berikan waktu bagi tubuh untuk melakukan <i>recovery</i>
alias pemulihan dari kerja keras yang sudah dilakukannya selama ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ramadan yang sebelumnya, meski berpuasa, tapi pola hidup
tidak berubah. Buka puasa bisa di mana saja. Buka bersama, nongkrong di cafe
atau restoran yang nikmat. Tapi kali ini, itu semua tak bisa dilakukan. Kita
harus di rumah saja. Maka inilah kesempatan untuk ‘memperbaiki’ tubuh dengan
pola hidup lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jadikan Ramadan ini momentum untuk membuang semua lemak tubuh.
Niatkan dan izinkan tubuh untuk menormalkan semua fungsinya agar kembali normal.
Sadari berapa banyak makanan yang dibutuhkan tubuh agar ideal. Ingat, yang
dibutuhkan, bukan makanan yang diinginkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tak cukup hanya hardware, perangkat lunak alias <i>software</i>
juga saatnya dilakukan pembersihan dan instal ulang. <i>Software</i> di sini maksudnya
adalah pikiran bawah sadar. Entah berapa banyak pola pikir kurang telat dan
sudah terlanjur menjadi program di pikiran bawah sadar. Bisa dibayangkan,
berapa banyak ‘sampah’ yang sudah mengendap di pikiran bawah sadar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Coba perhatikan handhone yang kita pakai, selalu ada file ‘sampah’
yang jika perlu dibersihkan. Jika tidak, sang <i>handphone</i> menjadi payah
dan lelet menjalankan fungsinya. Itu pula yang terjadi di pikiran bawah sadar,
sudah saatnya dilakukan ‘penghapusan’ file-file atau data yang tidak perlu,
sehingga ketika Ramadan berakhir, wabah juga berlalu, kita akan memiliki
software ‘baru’ karena sudah di-<i>upgrade</i> secara maksimal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jadi, ini merupakan momen tepat membuang semua emosi dan
perasaan tidak nyaman yang selama ini sudah sangat mengganggu. Agar nanti saat
idulfitri, meski bermaafan hanya lewat media sosial, bisa lakukan dengan tulus
dan sungguh-sungguh. Sadari dan cek benar-benar, bagaimana perasaan Anda, dan dengan
siapa saja perlu meminta maaf dari hati paling dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu, maafkan siapa saja orang yang telah membuat marah,
sakit hati, kecewa, dendam dan berbagai perasaan tidak nyaman lainnya. Dengan
tarikan nafas panjang dan dalam dari hidung, kemudian embuskan perlahan lewat
mulur, niatkan membuang semua perasaan tidak nyaman tersebut. Lakukan tiga kali,
maka rasakan semua hilang lenyap dan pikiran bisa lega dan nyaman. Silakan
gunakan teknik ini untuk membuang semua perasaan tidak nyaman yang muncul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika hal di atas sudah dilakukan, maka kita bisa menatap idulfitri
lebih nyaman dan plong. Semua perasaan nyaman tersebut akan membuat ibadah selama
Ramadan di tengah wabah Corona ini jauh lebih nikmat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah urusan dengan sesama manusia selesai, maka
selanjutnya tinggal membereskan segala sesuatu yang mengganjal pada diri kepada
Sang Maha Pencipta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagaimana menurut Anda?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Video selengkapnya bisa dicek di sini:</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">https://youtu.be/01WifHECuls</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-28377993222826580322020-04-19T02:54:00.001+08:002020-04-19T02:54:11.711+08:00Cara Mengukur Kadar Emosi Anda<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXBWZZzaxrpsq-f8l7FQIoF5X2lmke7l67v8eHyGG06HhXGM4W7cgLav3z7kDX58MspWHxTZfZjwy69FvZ-XmGWBCkM6DU8ZG4_qfEX0hwW56D2qUYqWPDA5VewoFmg2Dwwmk0fd6OdQ/s1600/trauma+suaracom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="544" data-original-width="970" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXBWZZzaxrpsq-f8l7FQIoF5X2lmke7l67v8eHyGG06HhXGM4W7cgLav3z7kDX58MspWHxTZfZjwy69FvZ-XmGWBCkM6DU8ZG4_qfEX0hwW56D2qUYqWPDA5VewoFmg2Dwwmk0fd6OdQ/s320/trauma+suaracom.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejak ketakutan dan rasa tidak percaya diri muncul, hal yang
pertama kali perlu disadari adalah, seberapa berat akar emosi yang Anda miliki?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebetulnya, rasa takut dan tidak percaya diri itu baik.
Itulah cara menghindarkan Anda agar tidak tampil di depan umum dan menghindarkan
diri dari perasaan atau peristiwa yang tidak nyaman. Tapi untuk jangka panjang,
hal ini tentu harus diatasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bukankah kita harus siap menghadapi situasi apa pun? Sehingga
harus melepas semua rasa takut dan tidak nyaman yang ada. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ketika ada rasa takut dan rasa tidak percaya diri,
kemungkinan ada akar emosi cukup berat yang menghambat kehidupan sehari-hari. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kita semua membawa pengalaman hidup positif dan tidak positif.
Semuanya terekam dari mulai anak-anak sampai dewasa. Semua pengalaman akan menentukan
seberapa berat emosi dan memori yang kita simpan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pengalaman positif akan meningkatkan kesehatan diri kita.
Sebaliknya, pengalaman tidak positif akan menyebabkan stress hingga depresi dan
gangguan kejiwaan lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ketika pengalaman tidak positif terus berulang, maka akan
semakin berat dan pada akhirnya menjadikan seseorang mengalami psikosomatis,
sakit karena pikiran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lantas, seberapa berat akar emosi Anda? Mari kita ketahui
dengan memilih setiap jawaban yang ada. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pilih jawaban dengan jujur. Tak perlu tertekan, menghakimi
atau mengkritik jawaban diri sendiri. Tidak ada jawaban benar atau salah. Ini
hanya untuk mengetahui seberapa berat emosi Anda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Siapkan kertas, dan tulis pilihan jawaban Anda untuk 16
pertanyaan berikut ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Ingatan dan kesan saya terhadap ibu saya adalah:
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Sering membuat saya stress dan tidak bahagia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Selalu penuh kebahagiaan dan kedamaian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Ingatan dan kesan saya terhadap ayah saya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Perasaan jauh dan dingin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Perasaan dekat dan hangat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Hubungan dengan orang tua saya adalah hubungan
yang:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Bermasalah dan tegang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Saling mencintai dan menghargai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Ayah saya bermain dengan saya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Jarang dan sulit bisa bermain bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Teratur dan mudah bermain bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Kehidupan di rumah saat saya kecil:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Sering berubah dan tidak konsisten.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Stabil dan konsisten. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Keluarga saya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Susah memperlihatkan cinta dan kasih sayang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Hangat dan saling mencintai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Ketika saya sedih, saya suka: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Menjaga dan menyimpannya untuk diri saya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo8; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Menceritakan kepada orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Ketika membayangkan saya memiliki otoritas, saya
merasa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Terintimidasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Percaya diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Cara ibu saya menunjukkan rasa sayangnya adalah
dengan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo10; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Tidak tulus dan jarang sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo10; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Secara alami dan sering.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Sebagai anak, sikap saya pada orang tua adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo11; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Harus menyembunyikan perasaan saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo11; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Bebas menceritakan dan membagikan perasaan saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">11.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Pendidikan seks, mengajarkan pada saya dalam
lingkungan yang:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo12; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Tidak terbuka dan membingungkan saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo12; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Cara yang tepat dan pada waktu yang tepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">12.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Hubungan saya dengan diri saya sendiri adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo13; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Menjatuhkan diri saya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo13; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Mendukung diri saya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">13.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Dalam keluarga saya, alkohol adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo14; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Ketergantungan dan menyebabkan permasalahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo14; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Menggunakan alkohol sesuai peruntukan dan dalam peristiwa
tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">14.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Cinta adalah sesuatu yang saya rasakan sebagai:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Ketidakpercayaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Kenyamanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">15.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Tubuh saya kadang merasa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo16; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Stress dan tidak nyaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo16; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Rileks dan nyaman. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l11 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">16.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Jika saya membuat kesalahan, respons orang tua
saya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo17; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Mengkritik saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo17; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]-->Mendukung saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekarang, hitung jawaban Anda:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jawaban A =<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jawaban B =<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika jawaban A antara 1 sampai 4, maka berat emosi Anda
masuk kategori: Ringan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sesekali Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi yang ada,
namun Anda mampu mengendalikan perasaan dengan baik. Berhentilah menyalahkan
diri sendiri, dan belajarlah menerima diri apa adanya, sekaligus menghargai apa
yang benar dan sesuai untuk diri sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semua yang Anda butuhkan sejatinya sudah dimiliki pikiran
dan diri Anda. Anda sudah memiliki potensi dan kemampuan positif untuk membantu
sekaligus menemukan jawaban baru untuk semua persoalan yang sedang dihadapi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika jawaban A antara 5 sampai 8, maka berat emosi Anda
masuk kategori: Berat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Anda kerap merasa sedih dan kecewa, bahkan kerap menghadapi
kondisi ketakutan dan rasa cemas. Anda sudah berusaha mencari jalan keluar
untuk semua persoalan, namun kebahagiaan tetap menjauhi diri Anda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika Anda berada pada posisi ini, belajarlah untuk melihat
kekecewaan dalam kehidupan dan ubahlah dari sudut pandang berbeda secara
positif. Biasakan menggunakan ‘kata hati’ atau kalimat positif untuk
meningkatkan kemampuan berpikir positif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ingat, pikiran dan perasaan sepenuhnya ada di genggaman
Anda. Andalah yang mampu mengontrol semua itu. Gunakan kemampuan yang ada dengan
cara mengamati dan mendengarkan semua yang sudah dirasakan. Maka dengan mudah ‘kata
hati’ akan membimbing pada pikiran dan perasaan yang lebih positif. Bila perlu,
bisa meminta bantuan terapis profesional untuk membantu mengatasi persoalan
tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika jawaban A antara 9 sampai 12, maka berat emosi Anda
masuk kategori: Sangat Berat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Beban kehidupan Anda sangat berat. Ada banyak kejadian mendalam
yang </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">membuat Anda dipenuhi rasa takut, cemas berlebihan, dan tidak percaya diri. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Anda lebih pengedepankan perasaan dalam setiap kejadian.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Anda selalu berharap semua bisa berubah menjadi lebih baik
dengan cepat. Semakin Anda ingin lepas dari persoalan dengan cepat, maka justru
semakin stress. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada konflik internal atau perang batin di dalam diri. Diri
Anda sudah dikuasai beban masa lalu. Yang perlu dilakukan saat ini adalah,
letakkan masa lalu Anda di belakang, dan mulailah fokus pada masa kini dan masa
depan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Niatkan bahwa ketika kaki melangkah, satu kaki di masa kini,
sebelahnya lagi menapak masa depan. Tidak ada lagu masa lalu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kebahagiaan bukan sekadar tujuan. Kebahagiaan selalu
menyertai jika Anda niatkan dan mengizinkan diri untuk selalu bahagia. Hargai
diri sendiri dengan cara terbaik. Ketika bisa damai dengan diri sendiri, maka
Anda bisa damai dengan orang lain. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika jawaban A antara 13 sampai 16, maka berat emosi Anda
masuk kategori: Berbahaya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kehidupan Anda penuh cobaan dan tantangan. Anda sudah
menyimpan begitu banyak pikiran tidak positif, ketidakbahagiaan, dan stress.
Anda mengalami psikosomatis, sakit fisik yang disebabkan pikiran. Seperti
misalnya asam lambung berlebih, migrain, pundak kaku, leher kaku, mens tidak
teratur, hingga kaki dan tangan dingin, serta sembelit. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada banyak trauma masa lalu yang terjadi pada Anda. Masa
lalu itu selalu berusaha keluar dan berharap untuk segera diatasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yang perlu dilakukan adalah, identifikasi dengan jelas, apa
saja perasaan dan emosi serta memori yang muncul ini satu demi satu. Terima semua
kejadian itu dengan pasrah dan ikhlas, serta berikan makna baru atau hikmah
positif yang bisa diambil dari setiap kejadian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sampaikan ke dalam diri Anda bahwa Anda menerima setiap
kejadian dengan pasrah dan ikhlas. Ucapkan dengan tulus bahwa pada kejadian itu,
hikmah apa saja yang bisa diambil, dan perasaan positif apa saja yang bisa
dirasakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perlahan-lahan, rasakan bahwa ternyata Anda mampu mengelola
diri sendiri, bisa berbicara dengan diri sendiri untuk menjadi lebih positif.
Anda mendapatkan pola baru dan pemahaman baru yang lebih positif atas semua peristiwa
masa lalu yang sudah terjadi. Izinkan semua peristiwa itu tidak akan
mempengaruhi Anda di masa depan karena Anda sudah mengambil pelajaran dari
setiap kejadian masa lalu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Semakin sering melakukan ini, maka semakin mudah Anda merasakan
kedamaian diri. Anda juga akan semakin penuh semangat dan motivasi. Kini izinkan
diri Anda menjadi diri sendiri dengan pola berpikir dan cara melihat yang lebih
positif dari sebelumnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jika dibutuhkan, Anda juga bisa meminta bantuan terapis
profesional untuk menetralisir semuanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Demikianlah kenyataannya. (*)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*) Endro S. Efendi, C.Ht®., CT., CPS®.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hipnoterapis Klinis</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-77163127036552656812020-03-12T19:39:00.002+08:002020-03-12T19:39:29.527+08:00BPJS Tanggung Layanan Hipnoterapi?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg12b1Yd8XwekCDlDoV9svSDcYihpy08F-gKchYX9i-aazUetS9JYU-TRcm3aRyf2K3zUqHBxjMd_zbm14K8JKwkLFRgEKcEKFQd1SU2k15ntxCT6dQCiWuehIisKNZm8V3rcr2tS9fbw/s1600/hipnoterapi-salah130711b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg12b1Yd8XwekCDlDoV9svSDcYihpy08F-gKchYX9i-aazUetS9JYU-TRcm3aRyf2K3zUqHBxjMd_zbm14K8JKwkLFRgEKcEKFQd1SU2k15ntxCT6dQCiWuehIisKNZm8V3rcr2tS9fbw/s320/hipnoterapi-salah130711b.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">BALIKPAPAN – Bertempat di salah satu cafe di Balikpapan,
Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengajak wartawan di Kalimantan
untuk ngobrol bareng, Rabu (11/3/2020). Pada kesempatan itu, Ketua Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Endro S Efendi yang juga seorang praktisi
hipnoterapis klinis mengusulkan agar layanan hipnoterapi bisa ditanggung oleh BPJS
Kesehatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Faktanya, banyak klien yang terbantu dengan layanan hipnoterapi.
Kalau ditanggung BPJS tentu akan semakin banyak masyarakat yang terbantu,”
sebut Endro dalam sesi tanya jawab tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menjawab pertanyaan itu, Deputi Direktur BPJS Kesehatan Wilayah
Kalimantan C Falah Rakhmatiana menyampaikan, pada prinsipnya BPJS bisa saja
menanggung layanan hipnoterapi dan terapi komplementer lainnya, asalnya sudah
disetujui Kementerian Kesehatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggDGNBZcqH8vX5RvMZB_eCkacKy3CyqBG1WlX6a7CV9J0UXmd7KArFFTTQH_ZgjvrXqJnR6g1KmyFsG1MuUIwUP9BM9wsT4XISyO-KW2rzLDoBvS06ch6l1qjC1Porv-8ZgH5lwXyCFQ/s1600/BPJS+Kalimantan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggDGNBZcqH8vX5RvMZB_eCkacKy3CyqBG1WlX6a7CV9J0UXmd7KArFFTTQH_ZgjvrXqJnR6g1KmyFsG1MuUIwUP9BM9wsT4XISyO-KW2rzLDoBvS06ch6l1qjC1Porv-8ZgH5lwXyCFQ/s320/BPJS+Kalimantan1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jumpa pers BPJS dengan wartawan di Kalimantan.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kami ini hanya pelaksana, kalau diperintahkan bayar oleh Kemenkes
ya kami bayar,” katanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebih jelas, Asisten Deputi Monitoring Evaluasi Phindo BPJS
Kesehatan Wilayah Kalimantan, Bagus Dharmawan menyampaikan, terapi seperti
hipnoterapi serta terapi lainnya seperti akupuntur dan komplementer lainnya,
bisa saja ditanggung BPJS. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Silakan organisasi hipnoterapi menyampaikan usulan kepada Kementerian
Kesehatan disertai dengan bukti otentik bahwa layanan hipnoterapi bisa membantu
membantu orang lain,” sebutnya. Bukti secara ilmiah itu akan menjadi dasar
Kementerian Kesehatan untuk kemudian memerintahkan BPJS Kesehatan menyetujui
pembayaran layanan hipnoterapi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Kami nanti tinggal melakukan pembayaran saja, jika memang
sudah ada aturan dan ketentuannya,” tegasnya. (*) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/_g4E85A98bE/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/_g4E85A98bE?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></div>
<div style="height: 0px;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="height: 0px;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />x</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-72308064593618635512019-11-07T16:24:00.002+08:002020-02-19T20:22:27.322+08:00Ini 5 Rahasia Dapat Uang Jajan dari Kompasiana<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwmarKMlCn3fySlGGQz_uIFLfnsyipywQ0d-p4gtWqjtRpizqGq3rWbJLCFeGUPa2x5mogfHv_m2t7CUF41fhPgubCfBW4stp_epkDhsUW21wQA8ZhRDqsyKZbpG07wD2aPcgA0ytaWg/s1600/kompasiana.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwmarKMlCn3fySlGGQz_uIFLfnsyipywQ0d-p4gtWqjtRpizqGq3rWbJLCFeGUPa2x5mogfHv_m2t7CUF41fhPgubCfBW4stp_epkDhsUW21wQA8ZhRDqsyKZbpG07wD2aPcgA0ytaWg/s320/kompasiana.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menulis di <a href="https://www.kompasiana.com/" target="_blank">Kompasiana</a>, bisa rutin dapat uang jajan setiap
bulan. Tak hanya uang jajan, bahkan sesekali bisa dapat uang belanja. Itulah
yang sudah terbukti saya dapatkan. Niat awalnya menulis di Kompasiana hanya
sekadar sharing alias berbagi tentang apa yang saya pahami. Baik sebagai
hipnoterapis klinis maupun ilmu pikiran. Sesekali juga soal jurnalistik. Namun
ternyata, siapa sangka tulisan itu bisa mendapat hasil rupiah dalam bentuk
saldo gopay. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nah, bagi yang suka menulis dan bingung mau disalurkan ke
mana, langsung saja gabung di Kompasiana. Caranya gampang, tinggal daftar dan
ikuti alurnya. Menulis artikel memang tidak sama dengan membuat berita. Banyak
hal yang harus dipelajari, dan ternyata menimbulkan keasyikan tersendiri. Maka,
selama menulis di Kompasiana saya menemukan pola artikel seperti apa yang
disukai pembaca Kompasiana. Supaya artikel dibaca orang bahkan bisa viral, saya
akan coba tuliskan 5 rahasia yang bisa sahabat gunakan. Tentu ini versi saya.
Sebab bisa juga orang lain punya versi sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1. Ikuti Tren<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setiap kali akan menulis untuk Kompasiana, saya mencoba
membuka Google Tren dulu. Dari sini, saya akan tahu, apa hal yang sedang dicari
warga belantara maya pada detik itu. Google akan memunculkan 10 hal yang paling
dicari warga maya di Indonesia. Maka, carilah satu di antara 10 poin itu, untuk
dijadikan 'cantolan' dari artikel yang akan dibuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2. Pilihan Judul yang Mengundang Penasaran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu sifat yang sudah tertanam sejak lahir pada diri
manusia adalah rasa penasaran. Maka, sebisa mungkin buatlah judul yang membuat
orang penasaran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3. Kuasai Tema Tertentu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Semakin menguasai satu hal tertentu, jelas semakin baik.
Pembaca akan langsung memberikan 'label' kepada penulis yang rutin menulis
tentang hal khusus tersebut. Sebagai contoh ketika almarhum Bondan Winarno
menulis soal kuliner, orang jelas langsung mengenalnya dengan baik. Padahal, di
balik kemampuannya tentang kuliner, beliau adalah penulis investigasi yang
sangat mumpuni.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya pribadi, lebih banyak fokus mengenai teknologi pikiran.
Maka, apa pun yang sedang tren atau viral, pasti akan saya kaitkan dengan
teknologi pikiran. Karena cukup senang dan lebih menguasai topik ini, maka
hasil tulisan pun bisa memberikan tambahan referensi pada pembaca.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk apa menulis hal yang tidak dikuasai atau menulis hanya
karena ingin ikut-ikutan? Hasil tulisan menjadi kurang dalam, dan akhirnya akan
terasa kering dan tak maksimal dalam memikat pembaca. Saya misalnya,
menghindari tulisan berbau hukum dan politik, juga olahraga. Bukan tidak bisa,
tapi saya kurang menguasai secara maksimal. Ketimbang tulisan menjadi ala
kadarnya, jelas hanya akan mengecewakan pembaca.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">4. Pastikan Terverifikasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketika pertama menulis, saya juga tidak terlalu
memperhatikan soal verifikasi. Namun, saat mengisi kolom pendaftaran, semua
saya isi tanpa terkecuali. Termasuk melampirkan identitas yang diminta.
Ternyata hal itu membuat akun saya terverifikasi hijau. Jangan abaikan soal verifikasi.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ini untuk memastikan bahwa akun yang dimiliki jelas, bukan
abal-abal. Apalagi jika menulis tentang 'kritik', tentu bisa
dipertanggungjawabkan jika identitasnya jelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak cukup verifikasi hijau, ternyata karena intens menulis
tentang teknologi pikiran dan hipnoterapi, akun saya pun berubah terverifikasi
warna biru. Maka, sebagai penulis Kompasiana, akan lebih baik jika mendapat
kode verifikasi ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">5. Ingat Selalu Pasang Foto<span style="mso-spacerun: yes;">
</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di setiap artikel yang dibuat, upayakan selalu untuk
memasang foto ilustrasi. Tak harus karya milik sendiri, bisa juga mengambil dari
sumber lain, asalkan dicantumkan dengan jelas. Foto adalah penarik dan pemanis
tersendiri. Dalam beberapa artikel, saya bahkan sengaja memasang foto artis
wanita yang cantik, hanya sebagai ilustrasi saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Maka, sebisa mungkin memasang foto untuk setiap artikel yang
dibuat. Karena foto pada artikel ibarat garam dalam sebuah masakan. Maka
artikel sebagus apa pun, tanpa ada pemanis foto, rasanya akan sedikit hambar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tunggu apa lagi, ayo menulis!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://www.kompasiana.com/" target="_blank">#11TahunKompasiana</a> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="http:/#BeyondBlogging" target="_blank">#BeyondBlogging</a></span></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-7324660630335574172019-11-07T15:46:00.000+08:002020-02-19T20:22:44.900+08:00Ternyata, Nulis di Kompasiana Bisa Auto Viral<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdRvn4Vpd6vQJssktaeM7z5L_2MXTU7kDS8feTFIScIA4CdBMpoAZf1S8YBv4kcm6Ydev3R-dLxPcGL-1FC0CrOonsd62E1y5WE4JAR2GBHiT4Z7n8r48COxrrt1S5uwQP5I2Q2wNVxA/s1600/Channelku+%252862%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdRvn4Vpd6vQJssktaeM7z5L_2MXTU7kDS8feTFIScIA4CdBMpoAZf1S8YBv4kcm6Ydev3R-dLxPcGL-1FC0CrOonsd62E1y5WE4JAR2GBHiT4Z7n8r48COxrrt1S5uwQP5I2Q2wNVxA/s320/Channelku+%252862%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Punya blog pribadi, tapi lebih suka nulis di <a href="https://www.kompasiana.com/" target="_blank">Kompasiana</a>. Itulah
saya. Kenapa? Karena memang faktanya, tingkat kepercayaan sekaligus tingkat
keterbacaannya tak akan diragukan lagi. Apalagi jika sudah menjadi penulis
terverifikasi biru, otomatis pembaca tidak akan ragu lagi dan artikel yang
ditulis tentu bukan kaleng-kaleng. Sebab, kalau artikelnya kualitas kurang
jelas, bisa saja label verifikasinya dicabut oleh Kompasiana, rugi banget kan? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Yang bikin makin sayang dengan <a href="https://www.kompasiana.com/" target="_blank">Kompasiana </a>adalah jangkauan
yang memang luar biasa. Dengan blog pribadi, apalagi jika hanya orang biasa,
bukan artis atau pejabat publik, tentu harus rajin membagi artikel ke mana-mana
supaya dibaca. Tapi di Kompasiana, cuma dengan syarat artikelnya bagus dan
bermutu, dijamin auto viral dan dibaca ribuan orang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya sudah membuktikan ketika Juni 2019 lalu mendapat
K-Reward tertinggi di Kompasiana dengan artikel Mulai 2020, Menikah Pakai Sistem
Zonasi. Artikel itu dibaca lebih 90 ribu orang dan alhamdulillah uang hampir Rp
5 juta masuk saldo gopay. Kalau sudah begitu, siapa yang tidak makin sayang
dengan Kompasiana? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/v7P1QQUqzgk/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/v7P1QQUqzgk?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Istri pun auto suka dengan Kompasiana, karena setiap kali
belanja kebutuhan sehari-hari, langsung comot HP saya, dan membayar belanjaan
pakai saldo gopay yang dikirim dari Kompasiana. Dampaknya memang luar biasa.
Kalau dulu, setiap kali mau nulis artikel harus izin dulu. Sekarang, malah
rajin ditanya, kok belum ada nulis di Kompasiana? He he.. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari sisi profesi sebagai terapis, entah sudah berapa banyak
calon klien yang telpon meminta dibantu terapi hanya gara-gara membaca artikel
di Kompasiana. Beberapa kisah sukses terapi yang saya lakukan, memang rutin
saya tuliskan di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">platform</i> satu ini. Hasilnya
memang tak bisa dianggap enteng. Artikel itu menjadi referensi dan membuat
orang berkunjung ke blog saya endrosefendi.com dan mendapat nomor kontak saya
di sana. Selanjutnya mudah ditebak, langsung menghubungi baik telepon langsung
maupun pesan pendek. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“Saya baca artikelnya di Kompasiana. Bapak Hipnoterapis ya?
Bisa saya konsultasi?” begitu biasanya mereka yang mengontak setelah membaca
artikel di media opini yang paling wahid ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jadi, tidak perlu diragukan lagi. Ingin konten dibaca
ditambah bonus uang belanja bulanan? Tuliskan saja semuanya di Kompasiana. Sama
sekali tidak ada ruginya. Malah dapat keuntungan berlipat ganda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya sudah membuktikannya, sekarang giliran sahabat semua. (*)</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://www.kompasiana.com/" target="_blank">#11TahunKompasiana </a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://www.kompasiana.com/" target="_blank">#BeyondBlogging</a></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-27858603437701241712019-10-16T19:32:00.000+08:002020-02-19T20:23:30.962+08:00Ini 5 Cara Berhadapan dengan OTT<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0-RwQgKkUlFq9nJ0j8U6fhwIFTWpkB8sl5tVWrEM-zUSFekpmAQlGX5nQlpXraheQ_3DsiET_cm9ZtQYyHZ1acTA3_aq7Gfsuex59HsP3Yyo9lhYAzIULGk4ErFYTsSuR0hVQmsySFg/s1600/OTT.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="172" data-original-width="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0-RwQgKkUlFq9nJ0j8U6fhwIFTWpkB8sl5tVWrEM-zUSFekpmAQlGX5nQlpXraheQ_3DsiET_cm9ZtQYyHZ1acTA3_aq7Gfsuex59HsP3Yyo9lhYAzIULGk4ErFYTsSuR0hVQmsySFg/s1600/OTT.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Dalam
beberapa kesempatan memberikan bimbingan kelas melalui online yakni grup
whatsapp, tak sedikit peserta yang mengeluhkan tentang OTT. Apa itu OTT? Jelas
bukan operasi tangkap tangan seperti yang dilakukan Komisi Pemberantasan
Korupsi. Namun OTT di sini adalah Orang Tua Temperamental alias mudah marah
atau ngamuk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Hingga detik
ini, tak sedikit orang tua yang mudah marah atau temperamen. Ini terjadi karena
pola asuh di masa lalu yang akhirnya terbawa sampai saat ini. Sehingga ketika
punya anak pun menjadi mudah emosi atau marah. Sebab yang selama ini tertanam
di pikiran bawah sadar adalah, solusi untuk menyelesaikan persoalan adalah
dengan kemarahan. Padahal, marah nyatanya menyelesaikan masalah dengan
menimbulkan masalah baru. Sehingga sangat bertolak belakang dengan slogan
Pegadaian yang mengatasi masalah tanpa masalah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Marah adalah
mengatasi masalah dengan masalah. Masalah baru yang akan muncul adalah trauma berkepanjangan
dan dampaknya juga sangat rawan di masa akan datang. Ya seperti yang terjadi
pada para OTT yang akhirnya sulit mengendalikan emosinya, meski masalahnya
sangat sepele. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Lantas
bagaimana cara mengatasi OTT?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Pertama yang
harus dilakukan adalah, menyadari bahwa marah bukanlah solusi. Sadar adalah hal
penting. Selama sahabat masih menganggap marah adalah solusi menyelesaikan
masalah, maka selama itu pula amarah akan selalu menguasai hati dan pikiran.
Sementara dari hasil penelitian medis, 70 persen penyakit berasal dari hati dan
pikiran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Kedua,
memutus mata rantai. Setelah [aham dan menyadari bahwa masalah bukanlah solusi,
yang perlu dilakukan berikutnya adalah segera memutus mata rantai kemarahan
itu. Jika tidak diputus, maka kelak anak dan keturunan selanjutnya juga akan
mudah marah, karena setiap saat selalu terpapar kemarahan dari kedua orang
tuanya. Bagaimana untuk memutusnya? Sahabat bisa mencari hipnoterapis klinis
terdekat untuk membantu menyelesaikan rasa marah itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Ketiga, yang
perlu dilakukan adalah segera meminta maaf, terutama pada orang terdekat yang
sering jadi korban pelampiasan amarah. Misalnya terhadap pasangan dan
anak-anak. Minta maafnya harus dengan tulus dan ikhlas, dari hati yang paling
dalam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Saat minta
maaf hendaknya waktunya khusus dan berkualitas, bukan minta maaf sambil lalu
atau sekadar di bibir saja. Minta maaf haruslah dilakukan dengan sepenuh hati
dan menyadari kesalahan yang sudah terjadi selama ini, terutama sulitnya
mengontrol emosi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Keempat,
setelah berhasil meminta maaf, berikutnya yang dilakukan adalah disiplin kata sekaligus
harus benar-benar menjaga hati dan pikiran agar selalu positif. Disiplin kata
hendaknya biasakan diri menggunakan kalimat dengan vibrasi positif ketimbang
yang kurang positif. Apalagi jika kaitannya dengan anak, akan lebih pas jika
selalu menggunakan kalimat yang baik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Kelima,
maksimalkan waktu berkualitas. Salah satu penyebab orang tua mudah marah alias
OTT adalah karena kurangnya kualitas komunikasi antar sesama. Mereka yang mudah
emosi, jelas selama ini ada kendala komunikasi yang kurang baik. Maka sebisa
mungkin mulai sekarang tingkatkan waktu kebersamaan bersama orang terdekat.
Bisa dengan makan bareng atau sekadar jalan-jalan ke tempat santai. Namun syaratnya
saat menikmati waktu berkualitas itu, hendaknya setop penggunaan telepon
seluler. Dengan demikian, kebersamaan tidak terganggu dengan adanya telepon
cerdas. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Kenapa? Belakangan ini, berapa banyak keluarga yang secara fisik
bersama, namun secara hati berjauhan. Bisa dilihat keluarga yang sedang ke mal,
makan bersama, tapi masing-masing sibuk membuka teleponnya. Bahkan untuk
bertanya menu makan saat di meja makan, dilakukan melalui WA Grup keluarga, tanpa
interaksi fisik sama sekali. Lantas di mana letak kebersamaan dan waktu
berkualitasnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Maka ada
baiknya dibuat aturan, saat bersama keluarga, tidak boleh memegang handphone. Pengecualian
adalah jika kemudian ada panggilan masuk. Berarti itu penting, dan semua bisa
memakluminya. Tapi kalau kemudian masing-masing sibuk chatting atau main game,
itulah yang menjadi persoalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/9yC9xOc91f0/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/9yC9xOc91f0?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Waktu
berkualitas adalah momen mengisi kasih sayang, sehingga semua persoalan dalam
keluarga juga bisa dibicarakan dengan baik tanpa ada dendam dan ganjalan. Jika
sering bertemu dengan kualitas maksimal, maka orang tua tidak akan menjadi OTT
tapi justru menjadi OTR. OTR yang dimaksud tentu bukan on the road, tapi orang
tua ramah (OTR) yang sangat diidamkan keluarga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";">Bagaimana
menurut sahabat? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-67648260647466026812019-10-11T14:34:00.001+08:002020-02-19T20:24:29.229+08:00Anak Pertama Biasanya Akan Mengalami Seperti Ini<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Anak pertama kerap memiliki trauma. Kenapa demikian? Ini karena pola asuh yang kurang tepat dan tidak disadari oleh orang tua. Agar lebih jelas, bisa simak video ini. </span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/R6j4NsjUnNo/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/R6j4NsjUnNo?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="height: 0px;">
<br /></div>
<div style="height: 0px;">
<br /></div>
<div style="height: 0px;">
<br /></div>
<div style="height: 0px;">
<br /></div>
<div style="height: 0px;">
<br /></div>
<div style="height: 0px;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-28712579809577728522019-08-17T17:59:00.000+08:002020-02-19T20:27:28.220+08:00Yuk, Merdeka dari Masa Lalu<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYhKo-UmHxSsR8rMiW05V-2aSeXb3NCrNMuNV41AKQ7oGGdIBHmIsS3yfXEFKhzCxbTMH21Q1Ly4nnVwFE6_W9Spkclqxyl61vlojY8CpcpJwEiRCtgyuhq7xm_C-ZlUFfcO3yYLbvEQ/s1600/merdeka1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="224" data-original-width="400" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYhKo-UmHxSsR8rMiW05V-2aSeXb3NCrNMuNV41AKQ7oGGdIBHmIsS3yfXEFKhzCxbTMH21Q1Ly4nnVwFE6_W9Spkclqxyl61vlojY8CpcpJwEiRCtgyuhq7xm_C-ZlUFfcO3yYLbvEQ/s320/merdeka1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Setiap 17 Agustus adalah momen istimewa bagi
bangsa Indonesia. Sebab pada tanggal itulah, 74 tahun lalu, bangsa ini
menegaskan lepas dari segala bentuk penjajahan dan menginjak era kemerdekaan. Lantas
apa makna kemerdekaan tersebut bagi diri sendiri? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jika boleh berpendapat, momen inilah saat
tepat untuk segera merdeka juga dari masa lalu. Kenapa? Karena masa lalu adalah
salah satu bentuk penjajahan bagi diri sendiri yang sangat merusak pikiran, dan
berpotensi menghambat kemajuan setiap individu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Penyanyi Idul Daratista pun sudah
mengingatkan. “Masa lalu… biarlah masa lalu…, jangan kau ungkit, jangan
ingatkan aku…” Demikian lirik lagunya berjudul Masa Lalu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Masa lalu adalah beban berat yang harus
segera dilepas. Jika tidak, jangan heran jika perjalanan hidup seolah tersendat
dan sulit meraih impian yang diharapkan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Setiap orang tentu memiliki masa lalu.
Baik atau buruk, masa lalu telah memberikan banyak makna dalam kehidupan
sekarang dan yang akan datang. Bagi sebagian orang, ada saja yang sulit melepas
masa lalunya. Apalagi jika kejadian di masa lalu itu berisi emosi dengan
intensitas yang sangat tinggi. Otomatis, masa lalu yang seperti ini hanya akan
menjadi beban dan membuat seseorang sulit memikirkan masa depan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Apakah tidak boleh mengingat masa lalu?
Tentu saja bukan tidak boleh. Namun, jika terlalu sering melihat masa lalu,
otomatis masa depan tidak kebagian energi sama sekali. Ini ibarat mengemudi
mobil. Bayangkan jika saat mengemudi mobil, yang lebih banyak dilihat adalah
spion, bukan kaca utama bagian depan. Tentu saja risiko mengalami kecelakaan,
sangat tinggi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kaca utama di depan ibaratnya adalah masa
depan. Sementara kaca spion baik di sebelah kiri maupun kanan serta tengah,
adalah gambaran dari masa lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Saat mengemudi, tentu sesekali perlu juga
melihat kaca spion, untuk mengantisipasi ada atau tidaknya hambatan dari bagian
belakang mobil. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Begitu pula saat merancang masa depan,
sesekali juga diperlukan untuk melihat masa lalu, hanya sebagai pengalaman
berharga dan sekadar untuk diambil hikmahnya. Sehingga jika di masa lalu pernah
mengalami kegagalan atau kesalahan dalam melakukan sesuatu, maka di masa depan
tidak akan terjadi lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Fakta nyata, di ruang praktik hipnoterapi,
saya cukup banyak menemukan masalah yang berhubungan dengan masa lalu. Begitu
banyak klien menyimpan emosi yang sangat tinggi dengan masa lalunya. Dendam,
sakit hati, trauma, kecewa, adalah emosi yang kerap menyertai masa lalu dari
klien saat menjalani sesi hipnoterapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Disadari atau tidak, energi masa lalu yang
terlampau besar hanya akan menguras energi kita setiap hari. Seseorang menjadi
malas memikirkan masa depan, bahkan malas memikirkan diri sendiri. Hidup dengan
masa lalu, sama halnya memikul beras satu karung di pundak. Bisa dibayangkan,
beratnya hidup jika harus memikul beban yang cukup berat seperti itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14pt;">Lantas, kalau beban itu bisa dibuang atau
dilepaskan, kenapa harus terus dibawa? Tentu keputusan untuk melepas atau terus
membawa beban itu, ada di tangan masing-masing. Karena faktanya, bagi sebagian
orang, tak mudah untuk melepas masa lalu, walau sangat membebani.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">“Enak saja disuruh melupakan. Sakit banget
rasanya. Saya ngga rela, ngga ikhlas,” begitu kira-kira kata mereka yang enggan
‘move on’ dari masa lalu. Sementara Anda menyimpan masa lalu yang menyakitkan,
boleh jadi orang yang menjadi menyakitkan itu tetap hidup tenang dan bahagia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sementara Anda tersiksa dengan masa lalu,
orang ini bahkan belum tentu ingat dengan Anda, dan mungkin sudah melupakan
kejadiannya. Lalu, siapa sebenarnya yang mengalami kerugian?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jadi, pilihannya sudah jelas. Buang masa
lalu Anda, dan mulailah menata masa depan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Presiden Jokowi pun di momen spesial ini,
baru saja menegaskan akan menjadikan ibu kota Jakarta sebagai masa lalu.
Sebagai gantinya, Kalimantan akan dijadikan masa depan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Bagaimana menurut Anda?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-19439737507173824712019-08-06T15:59:00.000+08:002020-02-19T20:31:31.287+08:00Mau Jadi Bos atau Pemimpin?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju7MDAs-RJ3T25y6V6FrAOhApxzvK2jwIpkIAltAS2DzKoIyOyjTwFMW_FNHCyjWKo_e_JR3tT_vDGPYyecVaEv9iEbPOYOJ-q1svMHKWuT61OCuajBeZQA-NqkSKOVOFTv6U8Yfj2hA/s1600/pemimpin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju7MDAs-RJ3T25y6V6FrAOhApxzvK2jwIpkIAltAS2DzKoIyOyjTwFMW_FNHCyjWKo_e_JR3tT_vDGPYyecVaEv9iEbPOYOJ-q1svMHKWuT61OCuajBeZQA-NqkSKOVOFTv6U8Yfj2hA/s320/pemimpin.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Judul di atas sengaja saya gunakan untuk mengabadikan
perkataan salah satu sahabat saya. Dia memang seorang pengusaha sukses. Karena
itu, dengan tegas dia menyampaikan, semua yang dikatakan motivator adalah omong
kosong. Sama sekali tidak ada gunanya. Sebab sukses ditentukan oleh dirinya
sendiri, tanpa campur tangan orang lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
Saya tentu tidak harus marah atau tersinggung mendengar kalimatnya
itu. Kenapa? Karena saya memang bukan motivator. Saya hanyalah seorang
hipnoterapis klinis yang sering diminta untuk berbagi ilmu tentang teknologi
pikiran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Nah terkait apa yang disampaikan sahabat saya tadi di atas,
dia memang benar. Karena saya tahu, selama ini memang dia tidak pernah
mengundang trainer atau pembicara untuk berbagi ilmu di kantornya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Baginya semua itu tidak penting, buang-buang uang. Saya pun
mendengar semua alasannya itu dengan penuh takzim. Sama sekali tidak menyela atau
membantah. Apa yang mau dibantah? Wong nyatanya usahanya maju pesat. Uang
datang sendirinya dengan mudah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Namun ada yang belum disadari oleh sahabat saya ini. Ada
emosi meledak yang terkadang sulit dikontrol. Beberapa kali ketika saya berada
di tempat usahanya, dengan mudah dia memarahi bahkan membentak anak buahnya.
Tentu saja semua tidak ada yang berani melawan. Demikian pula saya. Hanya
menyimak dan tidak berhak ikut campur melihat pemandangan itu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya hanya mencoba menenangkan dirinya ketika anak buahnya
sudah tidak ada di hadapannya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
“Sabar bro. Namanya anak buah ya kemampuan dan
pengetahuannya hanya sebatas itu. Kalau dia pintar dan jago menjalankan
semuanya, ya dia lah yang jadi bos. Ngapain dia kerja di tempat ini, he he,”
kata saya sembari bercanda. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dia hanya tersenyum. Tidak langsung memberikan tanggapan.
“Almarhum bapakku mengajarkan aku seperti itu. Tidak boleh kalah dan
dikendalikan anak buah,” ujarnya kemudian. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Akhirnya sepintas bisa diketahui, ada pola menurun yang
dilakukan sahabat saya ini. Dia keras dengan anak buahnya karena memang meniru
apa yang dilakukan ayahnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sahabat semua, para pembaca yang luar biasa, dalam contoh
kasus di atas, tentu ada pilihan. Mau jadi bos, atau pemimpin? Sebab pemimpin
yang baik justru akan selalu siap memberikan dukungan kepada timnya untuk
kemajuan bersama. Bukan malah menjatuhkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kenapa dalam setiap organisasi, baik itu yang dimiliki orang
lain atau milik sendiri, harus ada seorang pemimpin? Keberadaan pemimpin inilah
yang diperlukan untuk memperlihatkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">blind
spot</i> alias titik buta yang tidak mampu dilihat oleh anak buah. Bagaimana
mungkin anak buah atau anggota tim bisa langsung hebat tanpa dukungan pemimpinnya
yang welas asih. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Itulah kenapa, atlet yang hebat pun tetap perlu dukungan pelatih.
Pengusaha sehebat apa pun, tetap perlu ada penasihat. Perlu ada pengarah. Atau
sesekali perlu kehadiran trainer atau motivator. Tugasnya, untuk menunjukkan
sesuatu yang kadang tidak terlihat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bahkan pemilik mobil mewah pun terkadang memerlukan tukang
parkir untuk membantu memperlihatkan kondisi sekeliling sehingga mobil mewahnya
tetap aman. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di alam nyata ini, semua berjalan sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Kalau semua dosen atau pengajar juga jadi pengusaha, lantas
siapa nanti yang mengajar? Bukankah menyampaikan ilmu memang ranahnya para pengajar?
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Maka Anda yang pengusaha, bersyukurlah masih ada orang yang
mau jadi pengajar, dosen, jadi pelatih atau bahkan motivator. Karena boleh
jadi, berkat keberadaan merekalah, para pengusaha memiliki karyawan atau tim
yang hebat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Boleh jadi pengusahanya memang tidak kuliah atau tidak
belajar. Tapi karyawannya bisa menjadi hebat salah satunya merupakan hasil
kerja para pengajar. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jadi, andai diberikan kesempatan memimpin sebuah
organisasi atau usaha, Anda ingin jadi bos atau pemimpin? (*)</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-36800495444614224632019-07-18T19:22:00.003+08:002020-02-19T20:31:52.057+08:00Menemukan Barang Hilang<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBbdpc-pTs5YzhBUxY9BV2fCQLfl-pvWEp3vANNUSDlBxLb6FmaOauu1SM65vyhQ67knhPOjGgPJ7M3Hvhe9eeaOPH90iQJmrT324hmPZOXoIMFJlEQgLlcBvANpYSCOhjkbWq8ooAfg/s1600/berkas+hilang2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="381" data-original-width="678" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBbdpc-pTs5YzhBUxY9BV2fCQLfl-pvWEp3vANNUSDlBxLb6FmaOauu1SM65vyhQ67knhPOjGgPJ7M3Hvhe9eeaOPH90iQJmrT324hmPZOXoIMFJlEQgLlcBvANpYSCOhjkbWq8ooAfg/s320/berkas+hilang2.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Belum lama ini, saya dihubungi ajudan salah satu pejabat di
Kaltim. Dia mengeluhkan salah satu berkas penting yang entah hilang di mana.
Dia sangat yakin berkas itu sudah diserahkan ke salah satu pegawai di kantor, tempat
dia bekerja. Namun, pegawai di kantor itu berkeyakinan, tidak pernah menerima
berkas tersebut. Walhasil, berkas yang seharusnya menjadi bahan pelaporan sejak
akhir 2018 itu tak diketahui di mana rimbanya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“Tolong mas, bantu saya untuk menemukan kembali berkas itu.
Sangat penting,” tegas pria tersebut. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-spacerun: yes;"></span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya pun membantu sang ajudan untuk menelusuri kembali
berkas tersebut. Tentunya, harus dibawa ke dalam kondisi hipnosis. Dalam
kondisi kedalaman pikiran bawah sadar yang tepat dan presisi, di level <i style="mso-bidi-font-style: normal;">profound somnambulism</i>, pria ini dengan
mudah menemukan kembali berkas tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Begitu pada level kedalaman yang tepat, pikiran bawah
sadarnya dibimbing untuk menelusuri berkas tersebut. Saya pun memperhatikan jarum
jam di pergelangan tangan. Tak sampai 5 menit, pria ini menganggukkan kepala,
tanda sudah menemukan berkas tersebut. Ya ternyata berkas itu sempat disimpan di
suatu tempat. Semua tergambar dengan jelas dan detail di pikiran bawah
sadarnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebelum dikembalikan dari kondisi kedalaman pikiran bawah
sadar, klien saya tawarkan untuk terapi persoalan lain. Maklum, proses
menemukan berkas yang hilang sangat cepat. Sayang rasanya jika kondisi
kedalaman pikiran bawah sadar ini dilewatkan. Akhirnya, dia pun meminta diterapi
terkait persoalan lain. Itu pun akhirnya bisa dituntaskan dengan mudah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Usai menjalani sesi hipnoterapi, klien ini langsung pamit
undur diri. Dia segera menuju tempat yang sebelumnya muncul selama sesi terapi.
Tak lama kemudian, saya mendapatkan pesan masuk berisi foto berkas tersebut. Lokasi
tepat dan persis seperti apa yang muncul di pikiran bawah sadar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7YyKEaDy8-wVYF9EEPFU3ObNqeREKXl7y_wIDmKDotJYpqjrpTnyb2lxVsNcxR4pEkreud3ijC5JgjU6hi-pl3IQpGMFAFQjxW7H4z5cMZty0NI9v_RBH1zctOnkNa0slJJJuLyCggw/s1600/barang+hilang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7YyKEaDy8-wVYF9EEPFU3ObNqeREKXl7y_wIDmKDotJYpqjrpTnyb2lxVsNcxR4pEkreud3ijC5JgjU6hi-pl3IQpGMFAFQjxW7H4z5cMZty0NI9v_RBH1zctOnkNa0slJJJuLyCggw/s320/barang+hilang.jpg" width="180" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari terapi di atas, terbukti bahwa memori di pikiran bawah
sadar sangat tajam dalam menyimpan semua data dan fakta. Pikiran sadar boleh
jadi lupa. Namun pikiran bawah sadar, sudah mampu merekam dengan jelas semua
kejadian yang sudah dilalui. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagaimana menurut sahabat?<o:p></o:p></span></div>
<div style="height: 0px;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="height: 0px;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-51833836603791684912019-03-30T22:25:00.002+08:002020-02-19T20:22:27.308+08:00Endro Motivasi 300-an Siswa Bimbel Elektron<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi42WTBo2onDXs5A9Q6L4tE2PCg4ZevFCRXIesZ-XrMvWQfebxVJdn7wYlrlT2AKVR0La0ax7Iz6IF5Kztw3PshALAj58oGI5kBaLAFJFubSJ97BjJfBpBM-UXHcZMYBFKu2aXJIOOZ3A/s1600/Elektron1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="1280" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi42WTBo2onDXs5A9Q6L4tE2PCg4ZevFCRXIesZ-XrMvWQfebxVJdn7wYlrlT2AKVR0La0ax7Iz6IF5Kztw3PshALAj58oGI5kBaLAFJFubSJ97BjJfBpBM-UXHcZMYBFKu2aXJIOOZ3A/s320/Elektron1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Endro di depan 300-an siswa Bimbel Elektron Samarinda.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">SAMARINDA – Bimbingan dan Konsultasi Belajar Elektron pada
2019 ini menargetkan 80 persen siswanya masuk di perguruan tinggi negeri di
berbagai daerah di Indonesia. Target itu dianggap wajar, mengingat pada 2018
lalu, siswa Elektron yang diterima perguruan tinggi negeri di berbagai daerah
di Indonesia mencapai 60 persen.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“Sementara ini, dari jalur SNMPTN, sudah 40 siswa yang
dinyatakan lolos dan diterima di berbagai perguruan tinggi negeri. Ada yang di
Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya,
Universitas Hasanuddin, hingga Universitas Mulawarman,” beber Direktur Elektron
Mohamad Mansyur SPd saat acara The 2nd Elektron Award “Shine Your Future” yang
digelar di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Sabtu (30/3) siang tadi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mansyur berharap, lembaga bimbingan belajar yang dirintisnya
semakin dikenal di Kota Tepian Samarinda. “Tahun depan mudah-mudahan bisa
tembus seribu siswa, dari SD sampai SLTA,” harapnya. Khusus jenjang SLTA,
diharapkan bisa membantu para siswanya diterima di perguruan tinggi negeri di
seluruh Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiOZQ9FpiecjCZR-OVITjCc8ahHKRXXdJITseZRIRApyVArQ-i-kHToSOxrOedvbk8h-hjwOnjbt7UuPKJ-Z90h39dyWHjjPeVpczSCJxhQ5uATTWFBbPSKapbN3Xln9amQBWtugbQ4w/s1600/Elektron2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiOZQ9FpiecjCZR-OVITjCc8ahHKRXXdJITseZRIRApyVArQ-i-kHToSOxrOedvbk8h-hjwOnjbt7UuPKJ-Z90h39dyWHjjPeVpczSCJxhQ5uATTWFBbPSKapbN3Xln9amQBWtugbQ4w/s320/Elektron2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Direktur Elektron M Mansyur (kanan) memberikan plakat kepada Endro.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mansyur menyampaikan, bersama istrinya, merintis Elektron
dari nol pada 2008. “Awalnya hanya punya satu siswa di ruang tamu,” sebutnya.
Seiring waktu, terus berkembang dan siswanya semakin bertambah. Semuanya
dibantu dalam peningkatan kualitas akademik di berbagai mata pelajaran baik IPA
maupun IPS. Pada 2010 tak muat lagi dan pindah ke tempat lebih representatif. Termasuk
dikelola dengan manajemen operasional yang lebih baik. Tenaga pengajar pun
terus bertambah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada 2019 ini, ada 851 siswa yang tercatat mengikuti
bimbingan belajar di Elektron. Total ada 45 pengajar yang memberikan bimbingan
belajar pada para siswa. Sebagian besar sarjana pendidikan maupun sarjana sains
yang sudah lama menekuni bidang pendidikan. “Saat ini, yang mengikuti
perpisahan ada 379 siswa,” tuturnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Harapannya, nantinya para siswa kuliah sesuai jurusan yang
diharapkan dan bisa meraih cita-cita sesuai impian. Tak hanya akademik, para
siswa juga diberikan pembelajaran pendidikan karakter serta bagaimana merintis karir
dan memilih profesi yang tepat. “Mereka dibekali wawasan untuk mempersiapkan
masa depan setelah lulus SLTA,” urainya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman Samarinda, Prof DR Lambang Subagiyo MSi
yang juga penasehat Elektron menyampaikan, kondisi saat ini berbeda dengan masa
lalu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“Saat ini memasuki era revolusi industri 4.0. Generasi saat
ini cara berpikirnya sudah berbeda,” tuturnya. Untuk itu, ia mengajak siswa
untuk selektif dalam memilih perguruan tinggi yang sesuai harapan dan kemampuan.
“Kalau pun tidak masuk perguruan tinggi negeri, pilih perguruan tinggi swasta
dengan akreditasi yang baik,” pesannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ia juga menyampaikan, Universitas Mulawarman Samarinda masih
membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para siswa untuk mendaftarkan diri.
Apalagi menurutnya, kualitas perguruan tinggi di Kaltim itu semakin tahun juga
semakin mengalami peningkatan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdU41P3rkNhi40LKZT9pEBb1VyNdqcifDEq8l4x9Hxde5lIj6EYm5N5V3yjBQ6__RkClCNr2Q3EiC0SHPXk-XyDs8kyNYL6K2ridNnpfZPgxeOQRZ21Jwtdufge6ov72_ELfrS1fVwGw/s1600/Elektron3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdU41P3rkNhi40LKZT9pEBb1VyNdqcifDEq8l4x9Hxde5lIj6EYm5N5V3yjBQ6__RkClCNr2Q3EiC0SHPXk-XyDs8kyNYL6K2ridNnpfZPgxeOQRZ21Jwtdufge6ov72_ELfrS1fVwGw/s320/Elektron3.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari kanan, M Mansyur, Endang Sri Rumiati, dan Prof DR Lambang Subagiyo.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Samarinda Dra Hj Endang
Sri Rumiati MM yang hadir dalam kegiatan itu mengajak para siswa untuk terus
meningkatkan derajat pendidikannya. “Sikap keseharian menentukan serajat hidup
seseorang,” katanya. Sikap positif yang selalu ingin maju tentu akan mengangkat
derajat siswa, juga sekolah dan keluarganya. Harapannya siswa tidak hanya
meningkat secara keilmuan, tapi juga secara moral dan spiritual. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pembicara utama yakni motivator
nasional asal Kaltim, Endro S. Efendi, SE., C.Ht., CT, CPS yang juga alumni
PPRA LVII Lemhannas RI. Pada kesempatan itu, Endro menekankan pentingnya
menanamkan pola pikir sukses di alam bawah sadar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“Semua berhak sukses meraih semua impian. Paling utama
bereskan semua hambatan mental yang terjadi. Jika semua hambatan sudah
dibongkar,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>maka sukses dalam bidang apa
pun bisa diraih dengan lebih mudah,” ucapnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sementara itu, acara Elektron Award itu merupakan gelaran
kedua, sekaligus ajang perpisahan sebelum para siswa XII SLTA menjalani ujian
nasional berbasis komputer. Dalam event itu, para siswa diberikan kesempatan
menampilkan kebolehannya dalam bidang seni, baik itu bernyanyi dan bermain
musik. Juga diberikan penghargaan kepada para siswa dengan nilai tertinggi
untuk masing-masing jenjang, termasuk siswa yang paling rajin selama mengikuti
bimbingan belajar di lembaga tersebut. (*)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-1505491975381639352019-03-24T20:43:00.003+08:002020-02-19T20:22:27.281+08:00Pasal 359 KUHP Rawan Jerat Tenaga Medis <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjSIs1OsZjX1XUyvdil9Qk7xhBLS42eWOhbwWfqzJAGLd7aq3acOj0BXKdCVxIX6XVL5HkIScsNzWLCXdrWaaFtyXxq57AMPbEDe9YdZXYNuaWufsZ3nBxQ5bxTmqJ_U_mWT7X8pdQSw/s1600/Seminar+kesehatan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="586" data-original-width="960" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjSIs1OsZjX1XUyvdil9Qk7xhBLS42eWOhbwWfqzJAGLd7aq3acOj0BXKdCVxIX6XVL5HkIScsNzWLCXdrWaaFtyXxq57AMPbEDe9YdZXYNuaWufsZ3nBxQ5bxTmqJ_U_mWT7X8pdQSw/s320/Seminar+kesehatan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Endro (kiri) dan Ediyar Miharja (kanan)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berprofesi di bidang medis atau kesehatan memang gampang-gampang
mudah. Apalagi dalam hal berhadapan dengan pasien atau masyarakat awam, memerlukan
kesabaran ekstra. Jika tidak, urusannya bahkan bisa sampai meja hijau. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hal itu disampaikan dr H Andi Sofyan Hasdam SpS, dokter
spesialis syaraf yang juga mantan wali kota Bontang. Ia berbicara dalam Seminar
Hukum Kesehatan di Pendopo Bupati Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kutai
Kartanegara - Kalimantan Timur, Sabtu (23/3/2019) tadi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sofyan Hasdam yang kini juga dikenal sebagai politisi dari
Partai NasDem ini menyampaikan, banyak hukum kesehatan yang perlu direvisi. “Persoalannya,
tidak banyak dokter atau ahli medis yang duduk di parlemen. Itulah yang
mendorong saya ikut maju dan berharap bisa memberikan penekanan pada bidang
hukum kesehatan,” sebutnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP-h8g7PXsssei2bRdrY15oJkrkG3Oqwlm3STFSY6wFX8wZ0KLMDrw_rIV5FyNVVQY45M36dhaT-ZABEXyMZwanF-Z-fqDUCouhYTRWYP1WkG5S6FYpjZSdaC9wKktYOT79GBa5N4KFw/s1600/seminar+kesehatan2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP-h8g7PXsssei2bRdrY15oJkrkG3Oqwlm3STFSY6wFX8wZ0KLMDrw_rIV5FyNVVQY45M36dhaT-ZABEXyMZwanF-Z-fqDUCouhYTRWYP1WkG5S6FYpjZSdaC9wKktYOT79GBa5N4KFw/s320/seminar+kesehatan2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">dr H Andi Sofyan Hasdam SpS</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Salah satu jebakan yang kerap menakutkan tenaga medis dan
tenaga kesehatan adalah pasal 359 KUHP. Dalam pasal itu disebutkan, “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan
matinya orang dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan
selama-lamanya satu tahun</i>”. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Padahal sudah ada hukum kesehatan yang melindungi profesi
tenaga medis dan tenaga kesehatan. Tapi karena pasal KUHP ini, bisa menyebabkan
profesi tenaga medis dan tenaga kesehatan terjerat hukum,” bebernya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjna1AkXCx1AIeFH6negY5tZ4sq8AUp_XXCuPcomRNO2pLIRDLOHAwMqYhNpIoQN6Cu0GxvOcddJIlYGzrPuL30lWlymIyI7u8J9IIS-1mb-9OsaBEZtXnVOf8nkrA8c3_Tl078V7jgrw/s1600/Seminar+kesehatan3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjna1AkXCx1AIeFH6negY5tZ4sq8AUp_XXCuPcomRNO2pLIRDLOHAwMqYhNpIoQN6Cu0GxvOcddJIlYGzrPuL30lWlymIyI7u8J9IIS-1mb-9OsaBEZtXnVOf8nkrA8c3_Tl078V7jgrw/s320/Seminar+kesehatan3.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sofyan Hasdam menyampaikan, hal paling utama perlu diperhatikan
para tenaga medis dan kesehatan adalah, komunikasi dengan baik terhadap pasien.
“Sampaikan semua dengan detail dan jelas. Jangan sampai di kemudian hari muncul
tuntutan dari pasien,” ujarnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagai contoh, terkadang ada pasien yang ingin tahu hasil
pengukuran laboratorium atau pengobatan. Tenaga medis terkadang enggan
menyebutkan isi rekam medis tersebut. “Rekam medis memang milik rumah sakit,
tapi isinya milik pasien. Pasien berhak tahu apa isi rekam medis itu,”
pesannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam seminar hukum kesehatan itu, dihadirkan pula pembicara
nasional DR dr M Nasser SpKK FINSDV.D.Law, yang juga anggota Komisi Polisi
Nasional (Kompolnas). M Nasser menyampaikan beberapa contoh kasus yang menjerat
para tenaga medis maupun tenaga kesehatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaEwSnjDQKfuvv8i-qJG-utLx31USvvxcB1KEQ_-ruC-Opy_wVDxKX2epdEy7YiW8oz7Dic6K34I7nJ3cemuT1-VA1drDD2S9_PxGXhQX_fn5QjnxyTnC3DITuJ0R0UpzmUzx6EHvmKQ/s1600/seminar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaEwSnjDQKfuvv8i-qJG-utLx31USvvxcB1KEQ_-ruC-Opy_wVDxKX2epdEy7YiW8oz7Dic6K34I7nJ3cemuT1-VA1drDD2S9_PxGXhQX_fn5QjnxyTnC3DITuJ0R0UpzmUzx6EHvmKQ/s320/seminar.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">“Semoga hal tersebut tidak terjadi lagi. Semua seharusnya
berhati-hati,” sebutnya. Untuk itu, ia mengingatkan agar semua kembali pada
kode etik profesi, dan selalu mengedepankan standar layanan di fasilitas
kesehatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dua pembicara lain yang juga dihadirkan adalah praktisi
akademisi Universitas Mulawarman Samarinda, Ns Ediyar Miharja, Skep SH MH serta
ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur, Endro S Efendi, SE,
CHt, CT, CPS yang juga seorang praktisi hipnoterapis klinis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ediyar berbicara banyak tentang kiat tenaga kesehatan dan
tenaga medis menghindari sanksi etik dan hukum. Sementara Endro berbicara
mewakili pandangan masyarakat terhadap hukum kesehatan di fasilitas kesehatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seminar hukum kesehatan yang berlangsung sehari penuh itu
diikuti ratusan tenaga medis dan tenaga kesehatan. Dari mulai dokter, perawat,
bidan, apoteker, ahli farmasi, ahli kesehatan masyarakat, ahli laboratorium
hingga hipnoterapis. (*) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-71591641514918677272019-03-19T18:00:00.001+08:002020-02-19T20:22:27.320+08:00Anak Tidak Mau Makan? Jangan-jangan Ini Penyebabnya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1tctNhJsg962-4jCDWyUTv6NFLARr6EeMKF_IXR45WhLeIjNlXMcPdOJJydQDWp8qSbG4BXKsGq74PlwmXoSppBG8h0ECIZJ5uCh9kDTj4z4rPG8PZrDZVYYHRlXqHKr22f45RTRUsQ/s1600/Makan4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1tctNhJsg962-4jCDWyUTv6NFLARr6EeMKF_IXR45WhLeIjNlXMcPdOJJydQDWp8qSbG4BXKsGq74PlwmXoSppBG8h0ECIZJ5uCh9kDTj4z4rPG8PZrDZVYYHRlXqHKr22f45RTRUsQ/s320/Makan4.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Belum
lama ini, saya mendapatkan pesan pendek dari seorang ibu di Jawa Barat. Sebut saja
namanya ibu Ani. Dia mengeluhkan kondisi anaknya berusia 3 tahun yang sulit
makan. Bahkan, sudah sempat masuk rumah sakit beberapa kali gara-gara si anak
tidak mau makan. Akibatnya, ibunya semakin panik dan bingung. “Bagaimana ya
pak? Saya sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa?” tanyanya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apa
yang dialami ibu Ani, lumrah terjadi. Ada saja anak yang enggan makan atau
malas makan. Padahal boleh jadi anak bukannya malas makan, tapi memang belum
lapar. Orang tua terkadang menggunakan ‘alarm’ lapar miliknya, bukan menggunakan
‘alarm’ lapar dari anaknya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Anak enggan
makan bukan berarti tidak suka, boleh jadi memang ‘alarm’ lapar anak belum
berbunyi. Atau bisa juga enggan dengan tekstur makanan tertentu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Secara
alamiah, anak pasti memiliki rasa lapar. Jika sudah terasa lapar, tentu dia
akan meminta makanan. Baik dalam bentuk padat atau cair. Lantas bagaimana jika
anak enggan makan? Nah boleh jadi orang tua sendiri yang menjadi penyebabnya. Berikut
beberapa hal yang boleh jadi merupakan penyebab anak enggan makan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak Menyenangkan<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagi
anak, boleh jadi makan adalah ritual yang tidak menyenangkan. Kenapa? Karena
orang tua atau pengasuh, menjadikan proses makan adalah proses wajib. Coba perhatikan,
tak sedikit ada anak yang langsung lari ketakutan atau menghindar ketika
mendapati orang tuanya atau pengasuhnya membawa piring atau mangkok makanan.
Jika sudah seperti itu, boleh jadi selama ini proses makan bukan lagi ritual
menyenangkan bagi anak. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Belum
lagi jika ada teriakan atau omelan. Hal itu akan membuat pikiran bawah sadar
anak merekam peristiwa makan sebagai kejadian yang tidak patut diulang, dan
hanya akan membuat rasa tidak nyaman semakin kuat dan meningkat. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Seiring
waktu, anak memang akan mulai memberikan emosi dan perasaan pada setiap
makanan. Rasa suka dan tidak suka akan tertanam di pikiran bawah sadarnya. Ada
baiknya berilah muatan emosi menyenangkan pada proses makan pada anak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jangan
sampai frustrasi dan kebingungan mencari cara dalam mengatasi anak susah makan.
Yang perlu diatasi dulu adalah kedua orang tuanya, harus tetap tenang dan
nyaman. Sebab biasanya, ketika si kecil terus menolak melahap makanan, suasana
bisa berubah menjadi tegang. Akibatnya anak merasa “dipaksa” menyantap makanan
yang tidak ia suka. Sementara orang tua khawatir anak kekurangan nutrisi akibat
pilih-pilih makanan. Bila sudah begini, aktivitas makan pun menjadi tidak
menyenangkan lagi, dan justru penuh tekanan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sekali
lagi, hindari memaksa saat proses makan. Apalagi sampai ada bentakan atau amarah.
Jadikan ritual makan selalu menyenangkan. Orang tua harus tenang dan nyaman
saat mengajak anak makan. Memaksa anak makan makanan yang tidak ia sukai hanya
akan meninggalkan trauma tentang makanan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak Harus Nasi<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Para
orang tua, terutama pasangan muda, langsung panik dan merasa khawatir
berlebihan ketika anaknya tidak mau makan. Apalagi jika anaknya tidak mau makan
nasi. Padahal nasi bukanlah makanan utama yang wajib masuk ke perut anak. Coba
perhatikan di negara lain, makanan utamanya bukan nasi, dan anak-anak pun tetap
sehat tanpa nasi. Yang penting itu kandungan karbohidrat terpenuhi, bukan
nasinya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Adalah
benar menurut pakar gizi, kebutuhan nutrisi yang mesti dipenuhi anak-anak yakni
55 sampai 60 persen karbohidrat, 15 persen protein, 30 persen lemak, dan
sisanya makronutrien. Untuk bentuk karbohidratnya seperti apa, disesuaikan lagi
dengan selera si anak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masih
ada kentang atau sumber karbohidrat lainnya yang bisa jadi alternatif. Yang dikhawatirkan
adalah, ketika selalu dipaksa makan nasi, anak menjadi trauma lebih parah dan
berkepanjangan. Inilah yang kemudian kerap saya jumpai di ruang praktik. Anak tidak
mau makan nasi karena trauma. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jadi,
ketika anak tidak mau makan nasi, orang tua sebaiknya tetap tenang dan nyaman.
Jangan malah memaksa, apalagi sampai mengejar anak bahkan dengan ancaman. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Maksimal 30 Menit<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Waktu
makan untuk anak sebaiknya tidak terlalu lama. Maksimal 30 menit. Ketika sudah
tidak mau ya sudah. Jangan sampai ritual makan menjadi ritual yang membosankan
dan tidak menyenangkan bagi anak. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika
anak terus dikasih makan, apalagi proses menyuap makanan sampai berjam-jam,
ditambah lagi nanti diberi susu dua jam kemudian, anak akhirnya kehilangan ‘alarm’
lapar dan tidak kenal lagi rasa lapar. Ini tentu sangat kurang baik untuk tumbuh
kembangnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Perlu Kreativitas <o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sesekali
menyajikan cemilan atau makanan kecil untuk anak juga sangat baik. Dengan demikian
anak akan tahu bahwa ada tersedia makanan di meja makan. Saat dia lapar, dia
jadi punya pilihan dan bisa meminta menu apa yang dia suka. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kreatif
dengan menu dalam bentuk dan warna akan membuat anak merasa penasaran, ini yang
penting. Sehingga anak memiliki kesan yang baik pada makanan. Anak akan
menganggap makan sebagai aktivitas menyenangkan. Ia akan menanti makanan
seperti apa yang akan dihidangkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memberikan
makanan anak tidak harus langsung dalam porsi besar. Pikiran bawah sadarnya
tentu akan merasa ‘tertekan’ ketika melihat tumpukan makanan yang banyak. Berilah
porsi kecil, dan bisa ditambah jika memang diperlukan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat
makan yang unik dan lucu juga bisa menjadi penarik misalnya bergambar karakter
favorit atau berwarna cerah sesuai kesukaannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Atasi dengan Hypnosleep<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lalu
bagaimana cara mengatasinya? Selain tetap nyaman dan tenang, cobalah
menggunakan metode hypnosleep alias hipnosis menjelang tidur pada anak. Saat
anak mau tidur malam, ketika matanya mulai kriyep-kriyep, usap tubuh atau
kepalanya dengan lembut, kemudian ucapkan kalimat sugesti sebanyak 15 kali
dengan singkat padat dan jelas. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Misalnya:
“Makan itu sehat dan menyenangkan”. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sugestikan
hal itu setiap malam menjelang tidur. Ini salah satu cara mengubah program di
pikiran bawah sadar anak bahwa makanan memang diperlukan dan menyenangkan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Metode Hipnoterapi Klinis<o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika
anak sudah beranjak dewasa, misalnya sudah duduk di sekolah dasar, bahkan
hingga SMP atau SMA tapi takut atau trauma dengan makanan tertentu, ada baiknya
memerlukan bantuan hipnoterapis klinis. Dengan bantuan hipnoterapis, hal-hal
yang menjadi penyebab anak enggan makan bisa diatasi atau dicabut. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Semoga
bermanfaat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5873653400886812005.post-25882575478110336782019-03-05T20:44:00.002+08:002020-02-19T20:22:27.295+08:00Merasa Kurang Beruntung? Segera Bersihkan Jendela!<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq6nXFv2lz8ZckHKHZTnEbIkUCfUWsoVngf-FtmJDhqP2PZkin30gAUbIQ0YZIHns2WtL1xKqVBJ6DftTAzFWCiQC1jcULr0odsGNxIcwpJqhYYX4VpSTY9B7X6iBw3Dq6leEsORcroQ/s1600/Jendela.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="723" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq6nXFv2lz8ZckHKHZTnEbIkUCfUWsoVngf-FtmJDhqP2PZkin30gAUbIQ0YZIHns2WtL1xKqVBJ6DftTAzFWCiQC1jcULr0odsGNxIcwpJqhYYX4VpSTY9B7X6iBw3Dq6leEsORcroQ/s320/Jendela.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“Kenapa hidupku begini amat ya? Dipecat dari
perusahaan. Belum mendapat pekerjaan. Anak butuh biaya untuk sekolah. Istri
juga butuh untuk keperluan rumah. Sudah berusaha tapi belum ada hasilnya.
Nasibku parah banget ya mas?” begitu keluhan salah satu sahabat beberapa waktu
lalu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebelumnya, dia memiliki jabatan cukup
tinggi. Sangat mentereng. Maka, tidak mudah baginya untuk rela menerima
keputusan perusahaan tempatnya bekerja. Berhari-hari dia lantas selalu meratapi
nasibnya itu. Bahkan sampai menangis bombay, bak film India ketika salah satu
aktornya putus cinta. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Mendengar keluhan tersebut, saya hanya
mengucapkan kata singkat, “Alhamdulillah..... “ <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“Loh kok Alhamdulillah sih mas? Sampean
senang juga ya lihat nasib saya sekarang?” balasnya ketika mendengar ucapan kalimat
syukur itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Saya pun menyampaikan teori Magnet Rezeki,
bahwa dalam ilmu energi kuantum, tidak mengenal namanya musibah. Semuanya adalah
rezeki atau berkah. Maka, dengan mengucapkan alhamdulillah ketika mendapatkan
ketidakberuntungan, hal itu akan menjaga level energi tetap maksimal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Inilah hakikat dan cara bersyukur yang bisa
dilatih. Saya lantas menyampaikan, bagaimana jika dia tetap menduduki jabatan
itu, tapi tak lama kemudian kena sakit parah. Misalnya sakit jantung atau yang
lebih parah lagi. Apakah dia tetap bersedia menduduki jabatan itu? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sebagian mungkin tetap memilih menduduki
jabatan itu. Tapi jika mau berpikir lebih panjang, selalu ada hikmah dan rezeki
di balik kejadian tersebut. Hanya seringkali, energi seseorang seketika
langsung drop total, alias hancur lebur ketika ditimpa persoalan. Akibatnya,
tak punya lagi energi untuk bangkit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Agar energinya tidak semakin drop, saya pun
meminta dia melihat keadaan di luar sana. Kebetulan ketika itu, si Kai -sebutan
untuk pria paruh baya yang rutin mengambil sampah di depan rumah- sedang
datang. Dengan gerobaknya yang sudah penuh sampah, Kai ini tetap ceria dan
menyapa saya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“Numpang istirahat lah,” ujar si Kai
setengah berteriak kepada saya. Dia pun duduk santai sambil mengipaskan topinya
di teras. Sementara istri saya sudah paham mendengar suara Kai ini. Segera dia
ke dapur, membuatkan segelas kopi dan menyiapkan beberapa potong biskuit yang
kebetulan tersedia di rumah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">“Lihat si Kai itu. Dibanding kamu, lebih
enak mana hidupnya? Kamu mau ga tukar nasib sama Kai?” tanya saya dengan suara
lirih. Sahabat saya ini hanya diam, kemudian mengangguk perlahan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Selama ini, saat ditimpa persoalan,
seseorang seolah memandangi jendela rumah yang kotor. Pandangannya tertutup,
tak bisa melihat masa depan yang indah. Padahal, yang diperlukan adalah
bersihkan kaca jendela itu. Maka di luar sana masih banyak keberuntungan yang
bisa diraih dengan energi yang luar biasa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Jadi, ketika mendapat persoalan, segera
bersihkan kaca jendela hati Anda. Berjalanlah ke luar dan lihat sekeliling. Betapa
hidup ini sangat indah dan akan sangat merugikan jika kehilangan semangat
meraih masa depan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Allah yang Maha Pemberi Rezeki tak akan
diam. Setiap orang sudah memiliki rezekinya masing-masing. Jika hanya diam saja
dan meratapi persoalan, maka jangan harap rezeki akan datang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Keluarlah, bertebaranlah mencari keberkahan
Allah yang sudah tersedia di muka bumi ini dengan senyum yang indah dan
terbaik. Sambut pagi hari selalu dengan perasaan bersyukur. Paling tidak,
bersyukur sudah diberikan kesehatan, bisa bangun pagi kembali, dan bisa
menghirup udara segar gratis. Sebab di rumah sakit sana, ada banyak pasien yang
harus dibantu dengan selang oksigen untuk sekadar meneruskan hidupnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Kalau memang Allah Maha Pemberi Rezeki,
lantas kenapa harus dengan persoalan? Nah pandangan ini juga harus diluruskan.
Bukankah kita diajarkan untuk selalu berprasangka baik dengan Allah. Bertanya
seperti itu, sama saja sudah berprasangka kurang baik pada Allah. Maka jangan
kecewa kalau yang didapatkan juga kurang sesuai harapan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Begini. Seandainya Anda saya beri sebuah
biskuit dari kantong saya, apa bersedia? Oh ya, biskuit ini sudah dalam kondisi
tidak ada bungkusnya lagi. Tentu sebagian enggan menerima. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Tapi bagaimana kalau biskuit itu masih dalam
kondisi terbungkus? Pasti mau kan? Padahal ketika mau dimakan, bungkusnya harus
dibuang terlebih dahulu. Lalu, kenapa menolak ketika diberi biskuit yang sudah
tidak ada kemasannya? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nah, itulah cara Allah memberikan rezeki. Disertai
dengan bungkusnya, seperti biskuit tadi. Bungkus itu ibarat persoalan. Jadi,
pandai-pandailah membuka bungkusnya. Cari cara terbaik membuka kemasan biskuit
agar makanan itu tidak sampai terjatuh atau terbuang percuma. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bagaimana menurut Anda? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com1