Beberapa
waktu lalu, salah satu kawan di Facebook mengirim pesan melalui media sosial
ini. Kawan tersebut mempertanyakan soal keponakannya yang sudah berusia 6 tahun
tapi belum bisa berbicara dengan lancar. Ketika itu saya menyampaikan, jika
memang tidak ada kendala dari sisi medis, boleh jadi penyebabnya adalah ada
emosi yang mengganggu.
Menurut
kawan ini, anak tersebut sudah dibawa ke dokter. Hasilnya, pendengaran anak ternyata tidak ada masalah.
Dengan demikian, sudah banyak kosa kata yang diserap anak, namun tidak mampu
menyampaikannya kembali.
Kawan
saya ini sudah memberikan saran kepada ayah dari anak tersebut, agar bisa konsultasi
dengan saya. Namun, ayah dari anak ini enggan dan ragu, dengan alasan parno begitu mendengar kata hipnoterapi.
Sahabat
semua, hipnoterapi memang belum dikenal secara luas. Namun saya juga ingin
menyampaikan, tidak semua masalah harus dilakukan penanganan dengan metode
hipnoterapi. Tak sedikit masalah juga bisa tuntas hanya cukup dengan sesi
konseling.
Sebagai
trainer Hypnotherapy for Children lulusan
Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, saya dibekali cukup banyak ilmu
tentang bagaimana mendidik anak yang baik dan efektif. Termasuk menangani
beberapa masalah yang muncul.
Kembali
ke masalah anak usia 6 tahun tadi yang belum bisa berbicara dengan baik,
berikut saya sampaikan contoh kasus yang ditangani oleh rekan sesama
hipnoterapis lulusan Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology.
Bunda
Ratih, begitu beliau biasa disapa, adalah hipnoterapis yang tinggal di Malang –
Jawa Timur. Dalam diskusi hangat sesama
hipnoterapis dari seluruh Indonesia, termasuk dari luar negeri, Bunda Ratih menyampaikan pengalaman membantu anak
usia 4 tahun, yang menurut orangtuanya mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Di usia 4 tahun, anak yang
ditangani ini hanya bisa menyeracau atau bicara tidak jelas seperti bayi. Anak
ini juga telah menjalani terapi bicara namun belum ada hasil.
Kedua orangtuanya bekerja dan
mengejar karir di kantor masing-masing. Mereka berangkat pukul 06.30 pagi dan
pulang di rumah paling cepat pukul 19.00 malam, setiap hari. Seringkali mereka
pulang lebih malam lagi.
Bahkan ketika Sabtu dan Minggu
tetap lembur. Setiap hari anak ditinggal dengan pembantu. Bahkan beberapa kali gonta-ganti
pembantu.
Bunda Ratih tidak melakukan
hipnoterapi pada anak ini. Beliau melakukan konseling kepada kedua orangtua.
Kepada kedua orang tuanya dijelaskan berbagai hal penting dan sangat mendasar
yang perlu diberikan oleh kedua orangtua kepada anaknya. Orangtua anak ini diberikan
pemahaman bagaimana cara tepat mengungkapkan kasih sayang pada anak,
menjelaskan konsep baterei kasih, tipe kepribadian, cara berkomunikasi dengan
semantik yang benar, dan mewajibkan kedua orangtua anak membaca beberapa buku
serta mempraktikkan isi buku ini kepada anak mereka.
Saran lain kepada orangtua ini
adalah, agar cukup salah satu saja orangtua yang mengejar karir. Boleh suami
atau istri, terserah mereka. Yang penting, kedua-duanya disarankan untuk tidak
mengejar karir bersamaan.
Kesepakatan lain yang disarankan
adalah setiap Sabtu dan Minggu libur total dari pekerjaan. Kedua orangtua disarankan
memberi waktu sepenuhnya untuk berinteraksi dan benar-benar hadir dalam hidup
anaknya. Berbagai perangkat seperti HP, TV, Gadget, apapun namanya harus OFF.
Ayah, ibu dan anak semata-wayangnya
itu, dianjurkan melakukan kegiatan apa saja yang menyenangkan bersama-sama.
Boleh bersih-bersih rumah, berkebun, masak bersama, dll... dll. Sedangkan
pembantu boleh libur selama dua hari ini.
Hal lain yang juga sangat penting
adalah orangtua menatap mata anaknya saat bicara dan memastikan selalu mengisi baterei
kasih anak ini sampai penuh.
Tiga bulan kemudian, Eyang dari
anak ini memberi kabar kepada Bunda Ratih bahwa cucunya sekarang tidak bisa
berhenti bicara, cerewetnya minta ampun, semua ditanya.
Ini sekaligus menjadi jawaban
dari pertanyaan, apakah anak tidak bisa bicara ataukah belum mau bicara karena
ada hambatan psikis? Hambatan psikis ini disebabkan orangtua tidak banyak hadir
dalam hidup anak.
Terbukti bukan? Tidak semua
masalah harus langsung dilakukan hipnoterapi. Ketika orangtua hadir dan selalu mengisi
tangki kasih sayang kepada anak, maka hambatan psikis pada anak bisa teratasi
dengan mudah.
Pastikan orangtua selalu memberi
apa yang dibutuhkan anak. Dengan begitu, anak akan berubah dengan sendirinya. Karena
itu, ayo isi baterai kasih sayang anak dengan maksimal. Maka anak akan tumbuh
lebih baik, serta akan berkembang dan tumbuh lebih optimal.
Bagaimana menurut Anda?
Post a Comment