HYPNO NEWS

Hipnoterapi

Hipnoterapi Anak

Keluarga

Tuesday, July 11, 2023

Cara Menjadi Istri dengan Hati Nyaman

Endro S Efendi bicara di depan pengurus dan anggota DWP Dinas PUPR Pera Kaltim


BALIKPAPAN – Heboh ada istri yang baru sehari menikah langsung kabur ke mantan pacarnya. Ini membuktikan, kesehatan mental memang perlu disiapkan untuk para istri. Itu sebabnya, menjadi istri dengan hati nyaman dan kesehatan mental maksimal, sangat diperlukan di era sekarang ini. Atas alasan itu pula, Dharma Wanita Persatuan (DWP) UPTD Wilayah 1 Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR & Pera) Kaltim di Balikpapan, menggelar seminar kesehatan mental.

Seminar ini menghadirkan trainer dari Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Kaltim, Endro S Efendi, CHt, CT, CPS, CME. Seminar internal tersebut dilaksanakan di kantor UPTD Wilayah 1 Dinas PUPR & Pera Kaltim di Balikpapan, Minggu (9/7/23) tadi.

Dalam seminar yang digelar santai namun serius itu, trainer IPPRISIA, Endro S Efendi, CHt, CT, CPS, CME mengajak para pengurus dan anggota DWP UPTD Wilayah 1 untuk memahami bagaimana cara kerja pikiran, yang pada akhirnya bisa menjadikan hidup lebih nyaman dan berkualitas.

“Paling penting, pahami roda kehidupan. Cek, apakah ada putaran dalam diri setiap individu yang kurang nyaman. Kalau ada yang kurang nyaman, berarti ada aspek yang belum dimaksimalkan,” katanya.

Tak lupa, Endro juga memberikan tips yang mudah dilaksanakan untuk menjaga agar kesehatan mental bisa selalu sehat.

Dikatakan, setiap orang bertanggung jawab atas dirinya sendiri. “Kita tidak bisa meminta orang lain berolahraga, tapi sehatnya buat kita,” ucapnya. 

Penyampaian materi yang santai diselingi guyonan segar, menjadikan seminar tersebut tak terasa berlangsung hingga lebih 3 jam. Pertanyaan demi pertanyaan terus terlontar dari para peserta sekaligus menjadi bahan diskusi menarik.

Sebelumnya, Ketua DWP UPTD Wilayah 1 Dinas PUPR dan Pera Kaltim Riska Rahmadia Deny Wardhana menyampaikan apresiasi anggotanya yang bersedia mengikuti seminar tersebut, meski dilaksanakan pada hari Minggu.

“Semoga semua peserta bisa menikmati seminar dengan santai. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini untuk mempererat silaturahmi sekaligus meningkatkan kualitas hidup,” sebutnya.

Riska juga mengaku bahagia karena kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua DWP Dinas PUPR dan Pera Kaltim, Marliana Firnanda. “Kegiatan ini penting agar istri para pegawai dan para pegawai wanita perlu diperkuat kesehatannya secara mental untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Sehingga bisa mendukung suami dan anak untuk berkegiatan dengan maksimal,” urainya.

Diakui, terkadang ada saja wanita yang sering merasa cemas dengan pekerjaan dan persoalan di rumah tangga. “Mudah-mudahan seminar ini bisa memberikan manfaat besar. Bisa meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja, termasuk mendukung suami,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DWP Dinas PUPR & Pera Kaltim, Marliana Firnanda yang hadir dalam kegiatan tersebut, juga memberikan apresiasi kepada segenap pengurus dan anggota DWP di UPTD Wilayah 1 yang mau meluangkan waktunya untuk mengikuti seminar, di sela jadwal yang juga cukup padat.

“Luar biasa, hari Minggu masih mau meluangkan waktu. Ini hari keluarga tapi masih berkenan untuk hadir di kegiatan hari ini,” ucapnya.

Dikatakan, seminar tersebut sebagai bentuk pencerahan bagi jajaran pengurus dan anggota DWP, karena sebagai seorang wanita memiliki peranan luar biasa. “Apalagi ada istri yang juga sebagai pekerja, dituntut harus serba bisa,” katanya.

Dalam kondiri tersebut, menurutnya, terkadang ada saja yang mengalami kejenuhan dan tekanan. Tanpa disadari, hal tersebut menyebabkan stres. “Tapi banyak yang tidak mengaku mengalami stres,” imbuhnya.

Ia berharap, melalui seminar ini, peserta bisa belajar bagaimana mengendalikan emosi dan rasa kecemasan berlebihan. Supaya bisa menyelesaikan tanggung jawab di rumah dan di pekerjaan dengan baik.

“Mudah-mudahan, kegiatan ini bisa membawa manfaat baik secara pribadi maupun semua pengurus DWP. Setelah seminar ini, semoga semua bisa kembali bekerja dengan hati berbeda, karena bisa memahami bagaimana menyikapi persoalan yang ada,” ujarnya. (*)

Tuesday, June 6, 2023

Latih Guru BK, Disdikbud Kaltim Undang Hipnoterapis Endro S Efendi

Endro S Efendi


SAMARINDA – Upaya meningkatkan kapasitas para guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kaltim, termasuk para guru Bimbingan Konseling (BK) terus dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdukbud) Kaltim.  Seperti Selasa (6/6/23) tadi, bertempat di Hotel Horison Samarinda, digelar Workshop Kurikulum Paradigma Baru 2023.

Edukasi kepada para guru BK ini penting agar lebih maksimal dalam implementasi pelaksanaan kurikulum merdeka jenjang SMA di Kota Samarinda. Selain itu, hadir pula guru mata pelajaran, hingga pengawas sekolah jenjang SMA di Samarinda. Workshop bertujuan menjabarkan kurikulum merdeka sebagai aktualisasi minat bakat peserta didik menghadapi masa depannya.

Narasumber yang dihadirkan untuk kegiatan ini salah satunya motivator dari Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (Ipprisia) Kaltim yakni Endro S. Efendi, SE., CHt., CT., CPS., yang juga dikenal sebagai praktisi teknologi pikiran.

Sebagai informasi, Ipprisia merupakan organisasi nasional yang kiprahnya memberikan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengabdian masyarakat dalam rangka pengembangan sumber daya manusia. Di Kaltim, Ipprisia diketuai Marliana Wahyuninggrum.

"Melalui kegiatan ini, harapannya para guru Bimbingan Konseling bisa memetakan peserta didik untuk mengetahui kemampuan potensi sesuai minat dan bakatnya," ujar Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan, saat membuka kegiatan di hadapan para guru.

Dikatakan, salah satu yang diharapkan dalam implementasi kurikulum merdeka adalah peserta didik bisa belajar dengan sepenuh hati, terutama pada bidang yang disukai. Dengan dukungan bantuan bimbingan konseling, harapannya peserta didik semakin lebih terarah. Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan membentuk karakter peserta didik siswa melalui penguatan project pelajar Pancasila.

Peserta didik juga diharapkan terhindar dari berbagai persoalan negatif seperti narkotika, perundungan, tawuran dan sejenisnya. “Dengan penguatan profil pelajar Pancasila, peserta didik diharapkan mengerti minat bakatnya. Sehingga tepat dalam memilih jurusan saat perkuliahan. Sekolah akan memfasilitasi hal tersebut," tambahnya.

Guru Bimbingan Konseling dari Seluruh SMA di Samarinda mengikuti pelatihan di Hotel Horison Samarinda.


Sementara itu, Endro S. Efendi, trainer Ipprisia Kaltim memberikan materi tentang Memahami Siswa dengan Hati Nyaman. “Guru yang tepat, akan mendorong siswa meraih prestasi yang maksimal,” sebut pria yang kini juga menjabat sebagai direktur Semesta Academy Samarinda ini.

Diakui, tugas sebagai seorang guru bimbingan konseling tidaklah mudah. “Sebagai tempat curhat, kadang energi bapak ibu guru ikut terkuras. Ini sama seperti menerima tumpukan sampah busuk,” sebut Endro yang juga menjabat ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim ini. Karena itu, Endro menyarankan agar para guru membereskan persoalan pribadinya masing-masing, agar lebih siap menghadapi para peserta didik terutama yang bermasalah.  

Dijelaskan, hal penting yang harus diimplementasikan terkait kurikulum merdeka adalah, memanfaatkan teori Gary Chapman yaitu lima bahasa cinta. “Ini sangat efektif untuk pendekatan pada para siswa. Sehingga siswa akan merasakan dukungan yang maksimal dari lingkungan belajarnya,” sebutnya.

Yang tidak boleh diabaikan juga adalah peran serta aktif orang tua dalam mendukung anaknya di sekolah. Disarankan, saat anak masuk sekolah pertama kali, setiap orang tua sudah diajak tanda tangan kontrak politik, sehingga orang tua ikut mendukung proses pembelajaran.

“Ketika guru Bimbingan Konseling memerlukan diskusi dengan orang tua peserta didik. Maka orang tua wajib hadir. Tidak boleh diwakilkan orang lain,” harapnya. Sebab, orang tua juga punya tanggung jawab yang sama. “Tidak bisa semua dibebankan ke sekolah begitu saja,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, sebagai seorang praktisi hipnoterapi klinis yang rutin praktik, Endro memberikan beberapa tips dan cara terapi mendiri untuk para guru bimbingan konseling tersebut. “Silakan gunakan cara ini untuk diri sendiri, atau untuk membantu para peserta didik,” katanya. Sebelum pemaparan berakhir pun, sempat diberikan sesi tanya jawab pada para peserta. (*)

 

Tuesday, March 28, 2023

Gampang Tergoda Cewek Cantik, Ternyata Ini Penyebabnya

Belum lama ini, seorang pria berusia 48 tahun meminta jadwal untuk menjalani sesi hipnoterapi klinis. Seperti biasa, tentu saya menanyakan apa keluhan yang ingin ditangani. Namun, pria ini enggan menyampaikannya. “Nanti saja pak, kalau ketemu langsung,” ujarnya.

Jadwal sudah disepakati, formulir pun saya kirimkan melalui WhatsApp agar diisi terlebih dahulu. Ini untuk menghemat waktu, agar saat tiba di ruang praktik, bisa langsung pada sesi konseling dan terapi.

Di hari yang sudah ditentukan, baru saya tahu bahwa klien ini minta dibantu untuk mengatasi rasa mudah tertarik pada wanita lain. Bukankah wajar kalau laki-laki suka melihat wanita cantik?

“Ini sangat mengganggu. Ini sudah seperti kecanduan. Saya kan sudah punya istri, dan punya 4 anak. Sudah seharusnya saya bisa mengendalikan perasaan. Malu sama anak saya,” ujarnya seraya merasa bersalah.

Apalagi, kata dia, akibat perasaan yang tidak bisa dikendalikan itu, hubungannya dengan istrinya menjadi kurang baik.

“Apalagi ini mau masuk Ramadan, ingin memperbaiki semuanya. Biar ngga ada perasaan yang aneh-aneh,” imbuhnya.

Sesuai protokol, saya jelaskan dulu cara kerja pikiran dan juga proses hipnoterapi klinis yang akan dilakukan. Setelah penjelasan, klien dibimbing masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Setelah berada pada kedalaman yang presisi, proses pencarian akar masalah pun dilakukan.

Dari proses yang dilakukan, ternyata pikiran bawah sadar klien merujuk pada saat dirinya berusia 6 tahun. Saat itu, klien yang berusia 6 tahun sedang berada di rumah bersama ibunya. Di momen itulah, tantenya datang ke rumah. Ketika melihat klien yang berusia 6 tahun itu, sang tante mengucapkan kalimat tertentu yang kemudian masuk ke dalam pikiran bawah sadarnya.

“Anakmu ini pinter loh, bisa membedakan mana cewek cantik dan mana yang ngga cantik,” ucap tante itu kepada ibunya.

Rupanya kalimat dari sang tante betul-betul menjadi program di pikiran bawah sadar. Program itu terus berjalan hingga klien dewasa dan merasa tidak mampu mengendalikan perasaan suka terhadap wanita cantik.

Sebelum dilakukan restrukturisasi, sempat dilakukan verifikasi untuk menentukan bahwa kejadian tersebut adalah benar-benar akar masalah. Setelah proses pencabutan akar masalah dilakukan, klien pun merasa biasa saja melihat wanita cantik. Perasaan ini pun diperkuat dan dipertebal dengan perasaan netral ketika melihat wanita cantik.

“Saya bahkan ngga ingat kalau tante pernah mengucapkan kalimat itu,” sebut klien sesaat setelah dibawa naik dari kondisi hipnosis. Ia pun mengaku bersyukur, bisa menjalani sesi hipnoterapi untuk mencari akar masalah yang mengganggunya itu.

Setelah sepekan berlalu, klien mengaku tetap nyaman. Perasaan penasaran dan menggebu-gebu yang sebelumnya selalu muncul ketika melihat wanita cantik, kini sudah biasa saja.

“Hubungan dengan istri juga semakin membaik. Makasih ya Pak Endro,” tutupnya. (*)  

Tulisan yang sama terbit di Kompasiana: 

https://www.kompasiana.com/endrosefendi/6422f5174e54943a407ec9f2/mudah-tertarik-wanita-cantik-ternyata-ini-penyebabnya

 


 

Sunday, May 22, 2022

Covid 19 Reda, Kecelakaan Meningkat. Segera Lakukan Ini



SELAMA dua tahun, terhitung sejak pandemi Covid 19 melanda bangsa ini, setiap hari selalu muncul berita pasien yang meninggal dunia akibat virus menjengkelkan itu. Kini pandemi sudah mereda. Presiden Bapak Jokowi bahkan sudah melonggarkan ketentuan boleh buka masker di luar ruangan, serta tanpa antigen dan PCR asal sudah dua kali vaksin. Sebagai gantinya, pemberitaan berganti dengan banyaknya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Rupanya, begitu keran perjalanan dibuka lebar, hasrat untuk liburan seketika membuncah. Sayangnya, boleh jadi menyebabkan ada saja oknum pengemudi yang kejar tayang. Aji mumpung, tak lagi memikirkan keselamatan penumpang.

Pengemudi bus yang kecelakaan di jalur tol Surabaya – Mojokerto misalnya, diduga menggunakan sabu. Sementara kasus kecelakaan lainnya diduga akibat sopir mengantuk. Baik yang diduga menggunakan sabu serta yang mengantuk, sejatinya sama-sama memaksakan diri. Yang menggunakan sabu, memaksa agar bisa terus jos saat mengemudi. Yang mengantuk, juga memaksakan diri agar bisa terus melaju sampai tujuan.

Mengantuk memang menjadi musuh utama mengemudi. Hanya dalam hitungan detik, kendaraan yang sedang melaju, bisa oleng seketika. Karena itu, kondisi ini benar-benar membutuhkan kesadaran diri yang mumpuni.

Di Kalimantan, jarak antar kabupaten atau antarprovinsi tidaklah dekat. Dari Samarinda ke Berau misalnya, yang berjarak 550 kilometer, memerlukan waktu tempuh rata-rata 14 sampai 16 jam. Ketika jalan mulus, bisa ditempuh 12 jam. Bisa dibayangkan, jika tanpa istirahat yang cukup, jelas sangat membahayakan. Belum lagi jalurnya yang berkelok-kelok, tanjakan dan turunan curam, hingga jurang di kiri dan kanan jalan.

Lantas bagaimana cara mengatasi serangan kantuk>? Saya, biasanya melakukan relaksasi singkat. Seperti beberapa waktu lalu ketika melakukan perjalanan Surabaya – Semarang pulang pergi, via jalur tol. Ketika kecepatan dan kemudi mobil sudah kurang stabil, begitu ada rest area segera menepi. Rebahkan sandaran kursi dalam posisi nyaman, kemudian tarik nafas panjang dan dalam dari hidung, embuskan melalui mulut. Lakukan terus perlahan-lahan. Kemudian, niatkan dalam diri, “izinkan saya relaksasi yang dalam dan menyenangkan selama 15 menit.”

Biasanya, saya langsung bablas. Karena ketika itu seorang diri, tak lupa buka sedikit kaca jendela mobil agar tidak menghirup karbon monoksida hasil buangan knalpot. Kalau mau lebih aman, matikan mesin mobil, buka sedikit kaca jendela. Relaksasi yang dalam dan menyenangkan selama 15 menit itu, ibarat fast charger. Pas 15 menit, biasanya benar-benar terbangun. Begitu fit, bisa langsung melanjutkan perjalanan.

Lalu bagaimana jika sebagai penumpang? Sebagai penumpang, terutama yang duduk dekat sopir, wajib sering-sering mengecek kondisi pengemudi. Jika kecepatan mobil sudah kurang stabil, serta posisi tubuh sopir juga terlihat lelah. Misalnya berkali-kali menggelengkan kepala. Posisi kepala sering mendekatkan ke kaca mobil depan, atau bahkan sampai menguap, maka sebaiknya ingatkan untuk istirahat. Tentu yang menjadi persoalan jika semua penumpang tidur, pengemudi tidak ada yang mengingatkan. Saat itulah, rawan terjadinya kecelakaan.

Jadi, sebagai pengemudi, harus memahami kondisi diri sendiri. Sebagai penumpang, bantu juga mengawasi kondisi sekeliling. Bagaimana menurut sahabat?

Contoh relaksasi bisa dilihat di sini. https://youtu.be/U2QSGyJsBcE



 

 

 

Saturday, May 21, 2022

Sudah 2022 Tapi Masih Jomblo?

Setelah proses terapi hingga 3 jam, akhirnya akar masalah dari klien ini berhasil ditemukan.


Tahun terus bertambah, waktu terus berputar. Bagi yang masih jomblo, tentu saja ini menjadi persoalan tersendiri. Apalagi saat Lebaran tadi. Pertanyaan yang berulang-ulang dan tak pernah bosan ditanyakan kerabat dan teman adalah, “sudah nikah? Kapan nikahnya?”

Tentu saja itu adalah pertanyaan yang sangat menjengkelkan bagi para jomblowan dan jomblowati. Di antara yang merasakan kejengkelan itu adalah Wulan. Tentu saja ini bukan nama asli dari wanita berusia 32 tahun yang tiba-tiba mengontak saya melalui whatsapp.

“Maaf pak, masih buka praktik hipnoterapi?” tanyanya mengawali perbincangan. Wajar pertanyaan itu muncul. Maklum, selama pandemi Covid 19 lalu, praktis saya jarang melayani klien, karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Demi keamanan bersama, maka proses konsultasi atau konseling hanya dilakukan secara daring. Namun, sejak vaksinasi gencar dilakukan, secara perlahan, saya pun menerima klien dengan catatan sudah menjalani vaksinasi, minimal dosis pertama.

Akhirnya sesuai waktu yang disepakati, Wulan tiba di tempat praktik. Wanita yang bekerja di salah satu perusahaan swasta cukup bonafide ini nyatanya memiliki paras cantik. Boleh jadi, sebutan cantik ini memang relatif. Namun, terlihat dari kulitnya kuning langsat. Wajahnya glowing, dengan rambut hitam dibiarkan tergerai sebahu. Dari sisi pakaian juga cukup modus. Wajar jika ada yang tidak percaya jika wanita karier ini masih jomblo.

Di ruang praktik, terlebih dahulu saya berikan penjelasan tentang hipnoterapi klinis yang akan dilakukan. Ini fase penting awal, agar klien paham apa saja yang akan terjadi selama proses terapi berlangsung. Klien tidak boleh mengalami proses yang di luar ketentuan atau melanggar kode etik.

Tahap berikutnya, saya memeriksa formulir terapi yang sudah diisi. Sehari sebelumnya, klien diberikan formulir terapi untuk diisi. Sengaja diberikan lebih dahulu, untuk menghemat waktu. Selain itu, agar klien juga bisa mengisi lebih tenang dan nyaman di kediamannya. Melalui formulir yang sudah diisi, terlihat ada beberapa emosi yang cukup intens. Selain itu, juga bisa diketahui ada hubungan yang kurang baik dengan kedua orang tuanya.

Klien kemudian dibimbing untuk masuk di kedalaman pikiran yang sangat dalam dan menyenangkan. Di level kedalaman pikiran bawah sadar yang presisi inilah, proses pencarian akar masalah dilakukan. Ternyata, ada beberapa kejadian yang menimbulkan trauma yang sangat dalam. Puncaknya adalah, ketika klien yang masih berusia 7 tahun, melihat ayahnya memukul ibunya. Tamparan keras sang ayah pada ibunya itulah yang kemudian masuk dalam pikiran bawah sadar klien. Memori itu yang kemudian menjadikan klien takut menghadapi sebuah pernikahan.

Akibat kejadian di usia 7 tahun itulah, pikiran bawah sadar klien membuat program baru. Programnya adalah “jangan memiliki suami” karena itu sangat membahayakan. Pikiran bawah sadar itu sengaja membuat program khusus agar klien tidak mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Tentu saja, program ini niatnya baik, tapi kurang tepat. Sebagai manusia normal, tentu Wulan tetap harus menikah.     

Program itulah yang menyebabkan Wulan selalu menjaga jarak, setiap kali ada pria yang mulai menunjukkan keseriusan dalam menjalin hubungan. Akibatnya, meski beberapa kali dekat dengan pria, ujung-ujungnya kandas di tengah jalan.

Dengan teknik tertentu, berbagai program yang sudah terlanjur tertanam itu dibuang satu demi satu. Sebagai gantinya, pikiran bawah sadar diberikan edukasi bahwa pernikahan bukan sesuatu yang membahayakan. Faktanya, ada begitu banyak pasangan yang menikah dan mereka baik-baik saja.

Setelah proses terapi yang memakan waktu lebih dari 3 jam, Wulan akhirnya dikembalikan dalam kondisi semula, dengan kesadaran penuh. Begitu buka mata, senyum semringahnya langsung terkembang di bibirnya.

“Kok bisa ya pak? Saya saja ngga ingat dengan kejadian itu?” tanyanya. Itulah cara kerja pikiran bawah sadar. Memori kita bisa bekerja sedemikian kuat untuk menyimpan setiap kejadian sehingga akan berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.

Semoga Wulan semakin nyaman, dan bisa menjalin hubungan dengan lawan jenis dengan baik. Berikutnya, tentu saya tinggal menunggu undangan pernikahan dari Wulan.

Bagaimana menurut sahabat?

 

   

 

Saturday, December 25, 2021

AHKI Resmi Jadi Mitra Kemenkes

Sebagian hipnoterapis anggota AHKI


Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI) resmi menjadi mitra Kementerian Kesehatan RI sebagai perkumpulan atau asosiasi penyehat tradisional pemberi rekomendasi Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT). Kabar gembira di ujung 2021 ini disampaikan Ketua Umum AHKI Dr. Dr. Adi W. Gunawan, ST., MPd., CCH®.

“Setelah menanti lebih setahun akhirnya perjuangan panjang ini berbuah manis,” sebut Adi W. Gunawan.

AHKI adalah organisasi profesi hipnoterapis, didirikan 8 November 2011 dan mendapat pengesahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada 6 Juni 2021.

Dikatakan, AHKI resmi diakui sebagai mitra Kemenkes dalam ranah terapi olah pikir dan bisa memberi rekomendasi untuk pengurusan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT).

Dijelaskan, AHKI mengajukan sebagai mitra Kemenkes sejak 20 November 2020. Akhirnya, mendapat balasan dari Kemenkes per 22 Desember 2021 dan diterima sebagai mitra Kemenkes dalam surat bernomor YT.01.02/IV.1/1979/2021. Surat itu ditandatangani secara elektronik oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Kemenkes RI, Dr. IGM Wirabrata, Apt.

AHKI resmi menjadi mitra Kementerian Kesehatan RI melalui proses panjang. Tim Yankestrad Empiris Kemenkes RI setelah melakukan telaah mendalam menyimpulkan tiga hal berikut. Pertama, Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI) telah menyelenggarakan pelatihan hipnosis bagi anggotanya dan sesuai dengan kriteria dalam rekomendasi Pokjanas Nomor 2 Tahun 2018 tentang pelayanan hipnoterapi.

 

Kedua, AHKI merupakan organisasi penyehat tradisional yang menyelenggarakan metode hipnoterapi. Pelayanan hipnoterapi yang dilakukan oleh AHKI sesuai dengan kriteria pelayanan kesehatan tradisional empiris dan bersifat aman serta tidak melanggar norma agama dan norma di masyarakat. Pelayanan hipnoterapi yang dilayankan oleh AHKI termasuk kedalam teknik olah pikir.

Dan ketiga, AHKI telah memiliki rumpun keilmuan/prinsip-prinsip dasar dalam kesehatan tradisional.

Adi W Gunawan berharap, ke depan AHKI bersama asosiasi atau lembaga pendidikan hipnoterapi lainnya bisa terus mengembangkan hipnoterapi ke jenjang lebih tinggi.

“Kita bermimpi Indonesia bisa jadi pusat riset pendidikan dan pelatihan hipnoterapi dunia. Karena sebenarnya di Indonesia punya banyak orang pintar, hanya selama ini belum terekspose keluar,” sebut pendiri Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology Surabaya, sebagai lembaga pendidikan hipnoterapi klinis di Indonesia itu. 

Harapan untuk memajukan hipnoterapi ke level lebih tinggi tidak berlebihan. Di antaranya bisa menetapkan standar baku dari mulai standar pendidikan, kompetensi, dan praktik hipnoterapi klinis.

“Kami berharap bisa membantu bangsa dan negara ini melalui hipnoterapi klinis,” imbuhnya.

Terpisah, Guru Besar Psikologi Klinis Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., PhD, Psikolog mengatakan, tidak banyak ilmuwan yang menekuni hipnoterapi dan benar-benar fokus dalam mengembangkan keilmuannya sesuai level kompetensi minimal dan terjaga.

“Kata terjaga ini dibuktikan AHKI dengan adanya grup telegram yang tidak pernah ada hentinya dalam hal sharing kasus terus menerus. Ini yang membuat ilmu ini terjaga baik dari sisi pembaharuan ilmu hingga kode etik,” beber guru besar psikolog klinis yang juga hipnoterapis klinis ini.

Dari sisi keilmuan, menurut Kwartarini, pembaharuan juga didapat dari Eropa, Amerika dan Australia.

“Sebagai seseorang yang pernah beberapa tahun menjaga pendidikan magister psikologi profesi di Indonesia dan UGM, saya sangat bangga jadi bagian AHKI, sekaligus menjadi penjamin kompetensi di AHKI. Artinya, keilmuan di AHKI bisa dipertanggungjawabkan,” urai penasihat AHKI ini.

Ditambahkan, pusat pendidikan kompetensi hipnoterapi klinis AHKI yang ada di AWGI, saat ini bekerja sama dengan UGM serta enam pusat riset lainnya. Masing-masing Universitas Sumatera Utara, Universitas Gunadarma, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Universitas Udayana. Riset dilakukan berbasis bukti klinis (evidence based), serta kompetensi ahli sesuai teknik yang diterapkan di lembaga pusat kajian AHKI di AWGI.

“Dari riset yang saat ini berjalan, perubahan klinis benar-benr bisa ditunjukkan, baik pada tataran validitas dan relabilitas. Selain itu intervensi dan kompetensi hipnoterapis juga sangat tinggi dan andal,” ulasnya.

Pada akhirnya, Kwartarini menegaskan akan siap memublikasikan hasil riset tersebut jika sudah selesai.

Riset yang dilakukan AHKI berpusat di AWGI dan UGM serta perguruan tinggi lain itu didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama 3 tahun.

“Lembaga ini jelas tidak main-main dan pasti melakukan seleksi ketat terhadap proposal penelitian yang diajukan. LPDP tidak mungkin memberikan dana penelitian untuk keilmuan yang belum teruji kualitasnya,” imbuhnya.

Terkait riset dan penelitian itu, Adi W. Gunawan menambahkan, dari sisi teknik, yang digunakan adalah teknik hipnoterapi klinis level advanced, nonkonvensional, bersifat eklektik integratif.

Teknik-teknik terapi ini dikembangkan, selain berdasar hasil penelitian hipnoterapi terkini dipublikasi di jurnal-jurnal internasional, juga berdasar temuan di ruang praktik para hipnoterapis AHKI yang secara kolektif telah melakukan lebih dari 100.000 kasus terapi dan konseling sejak tahun 2005.

Tak heran jika ada peneliti yang juga dosen di salah satu universitas ikut dalam penelitian ini berkomentar, "kok bisa ya. Cuma begitu saja terapinya tapi klien bisa mengalami perubahan signifikan," ujarnya mengulang kalimat peneliti tersebut. (*)


Thursday, July 8, 2021

Apa Lagi yang Kurang?



Jagad maya publik plus 62 seketika heboh. Pasangan pesohor Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie, tiba-tiba viral karena ditangkap polisi, diduga terkait narkoba. Selain Nia dan Ardi, sopir mereka berinisial ZN (43) juga ditetapkan sebagai tersangka.

Dari penangkapan mereka, polisi menemukan barang bukti sabu 0,78 gr. Penangkapan dilakukan Rabu (8/7/2021) sekitar pukul 15.00 WIB di rumah Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dari keterangan, mereka sudah memakai sabu sekitar empat atau lima bulan belakangan ini. Hasil tes urine Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie pun dinyatakan positif sabu.

Atas berita itu, beragam komentar pun bermunculan. Tak hanya komentar, pertanyaan serius pun mengemuka. Apa lagi yang kurang dari kehidupan mereka? Dari sisi kekayaan, rasa-rasanya masih tergolong kaya. Dari sisi ketenaran, hampir semua warga negara ini tahu dan mengenalnya. Dari sisi kemapanan dan kehidupan sosial, rasanya juga berada di kasta yang cukup tinggi. Makanya wajar jika banyak yang bertanya, apa yang salah dari keduanya? Kenapa narkoba kemudian menjadi akrab dalam kehidupan mereka belakangan ini?

Sahabat semua yang selalu dalam perlindungan Allah, izinkan saya mengulas kasus ini dari kacamata seorang hipnoterapis klinis, yang terkadang kerap menangani klien kecanduan narkoba. Sejak membuka layanan praktik pada 2015 silam, sudah puluhan kasus kecanduan narkoba yang saya hadapi. Ternyata, ada banyak penyebab atau faktor yang menjadi pemicu seseorang kemudian menyentuh hingga akrab dengan narkoba.

Dalamnya laut masa bisa ditebak, tapi hati dan pikiran seseorang tak ada yang bisa mengetahuinya. Begitu juga kita semua, tak akan pernah tahu apa yang mendorong Nia bersama suaminya akrab dengan Narkoba.

Iseng atau coba-coba? Iseng atau coba-coba pun pasti ada pemicunya. Misalnya karena ada perasaan hampa, ada sesuatu yang kosong di hati dan pikiran, sehingga muncul ide untuk mengisinya dengan narkoba.

Bisa juga, akrab dengan narkoba karena ingin lepas dari persoalan. Tak sedikit orang yang punya persoalan, berharap bisa lepas atau lupa dengan mengonsumsi narkoba. Padahal, itu hanya memberikan efek sesaat. Begitu efek narkoba hilang, masalah akan tetap ada, bahkan semakin bertambah. Yang jelas, bahaya yang mengancam adalah efek kecanduan.

Ada juga yang terjerembab pada narkoba, karena tangki cintanya kosong. Meski sudah memiliki pasangan, bukan jaminan Nia – Ardi tangki cintanya selalu penuh. Sebagai manusia normal, keduanya semestinya bisa saling mengisi tangki cinta. Nah, boleh jadi masih ada yang kurang, sehingga kemudian menjadikan ada bagian atau tangki cinta yang masih kosong. Kekosongan itulah yang kemudian diisi dengan Narkoba.

Tapi sekali lagi, yang tahu pasti apa yang menjadi motif mereka terjerumus Narkoba adalah mereka berdua. Kita sebagai publik, sudah sepatutnya menjadikan kasus ini sebagai hikmah atau teladan agar hal ini tidak terjadi pada diri dan keluarga masing-masing.

Jika hati dan pikiran sedang hampa atau kurang nyaman, jangan sungkan untuk mencari terapis profesional. Curhat ke sembarang orang atau tempat, terkadang bukan menyelesaikan persoalan, malah menjadikan masalah semakin rumit.

Mari sayangi diri sendiri, sayangi keluarga, dengan mengisi tangki cinta dan kasih sayang kepada mereka secara maksimal. Dengan begitu, setiap diri kita akan selalu bahagia, selalu nyaman, dan bisa dijauhkan dari godaan barang yang memberikan kesenangan sesaat ini.

Bagaimana menurut sahabat? (*) 

 

 

 

 

 
Copyright © 2014 Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT, CPS.. Designed by OddThemes