Siang tadi, saya bertemu salah satu sahabat yang bulan lalu minta diterapi mengatasi masalah kegemukan. Dengan antusias dia bercerita, bahwa berat badannya mengalami penurunan 5 kg, hanya dalam tempo 1 bulan. Hal ini pun ia ketahui saat donor darah ke Palang Merah Indonesia.

“Saya sendiri rasanya tidak percaya. Tiga bulan lalu waktu donor, beratnya ngga segitu. Pas kemarin donor, turun 5 kg,” ujarnya girang. Saya pun tak bisa menyembunyikan perasaan yang sama. Saya sampaikan ucapan selamat atas pencapaian yang luar biasa, dan memintanya untuk menikmati proses selanjutnya, yakni menuju berat badan yang ideal dan nyaman.

Satu hal yang dialami sahabat saya ini adalah, perasaan untuk makan berlebihan sudah hilang. “Dulu, selalu pengen makan ini dan itu. Sekarang, kalau belum terasa lapar, ya ngga makan. Pikiran juga nyaman dan happy,” sebutnya lagi.

Saat proses terapi, sahabat saya ini pun mendapat tambahan sakit pinggangnya juga sembuh. Kok bisa? Ya, saat proses terapi untuk masalah kegemukan hampir tuntas dilakukan, sahabat saya ini merasakan sakit pinggangnya timbul. Sakit pinggang yang dirasakan sejak 2003 itu sering muncul tiba-tiba. Padahal, sudah sering minum berbagai macam obat. Baik obat kimia sampai obat hermal.

Karena komunikasi dengan pikiran bawah sadar masih aktif, sakit pinggang ini pun saya proses sekaligus. Dengan teknik tertentu, ditemukan bahwa sakit pinggang ini berasal dari emosi yang belum tuntas. Emosi ini yang kemudian saya kuras habis. Hasilnya, tadi ketika bertemu, sahabat saya ini mengaku keluhan sakit pinggangnya sudah benar-benar tuntas dan klir. Selamat ya sahabat, terus nikmati proses perubahan yang sedang terjadi. (*)