Mendalami
teknologi pikiran memang unik. Tak hanya saya sebagai hipnoterapis, klien yang
menjalani proses hipnoterapi pun terkadang merasa aneh dan tidak menyangka, ternyata
akar masalah terkadang dari sesuatu yang dianggap sepele.
Seperti
kasus yang dialami wanita ini. Guru dari sebuah sekolah menengah kejuruan di
Kaltim ini datang dengan keluhan rasa tidak percaya diri. Awalnya dia merasa
tidak terganggu dengan rasa pede yang
dimiliki. Namun semakin lama, tuntutan pekerjaannya yang mengharuskan sering
berbicara di depan umum, membuat wanita ini semakin gugup dan grogi.
“Terkadang
begitu bicara di depan umum, langsung lupa semua dengan apa yang mau
dibicarakan,” sebut wanita 38 tahun ini.
Sementara,
belakangan ini dia sering mendapat tugas dari kepala sekolah untuk presentasi. Baik
di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, termasuk di Dinas Pendidikan
setempat. Kondisi ini membuat dirinya semakin tidak percaya diri.
“Tangan
saya langsung terasa dingin,” ucapnya, menyampaikan reaksi yang timbul setiap
kali hendak presentasi.
Berbekal
informasi di dunia maya, ibu ini akhirnya ‘tersesat’ di website www.endrosefendi.com. Berbagai artikel
yang saya tulis membuat wanita ini memberanikan diri untuk menjalani sesi
hipnoterapi.
Meski
harus menempuh perjalanan darat yang cukup panjang hingga memakan waktu berjam-jam,
namun niatnya untuk mengatasi rasa percaya diri itu sangat kuat.
Sebelum
dibimbing untuk menjalani sesi hipnoterapi, seperti biasa, sesuai standar
protokol Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, saya berikan penjelasan
awal tentang apa saja proses yang akan dilalui ibu ini.
“Awalnya,
saya kira prosesnya seperti yang di TV-TV itu. Ternyata berbeda ya. Saya jadi
semakin yakin dan tidak takut,” kata ibu ini.
Klien
ini pun dengan mudah saya bimbing untuk mengalami relaksasi yang dalam dan
menyenangkan. Begitu sudah di level profound
somnambulism, sebuah ukuran kedalaman pikiran bawah sadar yang efektif
untuk terapi, saya pun melakukan hipnoanalisis.
Dengan
teknik tertentu, akhirnya penyebab rasa tidak percaya diri ini berhasil
ditemukan, yakni terjadi ketika masih duduk di kelas 6 sekolah dasar (SD).
Saat
masih SD itu, klien ini ternyata sempat lupa mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Akibatnya,
begitu di sekolah, klien ini harus mengerjakan tugas yang lebih banyak lagi
dari guru tersebut. Kejadian inilah yang ternyata menjadi akar masalah,
sehingga terus menggelinding bak bola salju, hingga menyebabkan wanita ini
tidak percaya diri.
“Saya
sendiri tidak menyangka, ternyata itu penyebabnya,” kata wanita ini usai sesi
hipnoterapi.
Selepas
menjalani sesi terapi, klien ini merasa lega dan sangat plong. “Tadi waktu
sebelum terapi, tangan saya sebenarnya terasa dingin. Gugup dan takut rasanya. Sekarang
sudah biasa, normal,” bebernya.
Ibu
guru ini pun pulang dengan perasaan nyaman dan senyum sumringah. Kali ini dia pun
semakin yakin sudah tidak ada masalah berbicara di depan umum.
Berangkat
dari kasus ini, apakah Anda yakin sudah berdamai dengan masa lalu Anda? Anda sendiri
yang mampu menjawabnya. (*)
Post a Comment