Saat
menghadiri Hari Pers Nasional di Mataram - Nusa Tenggara Barat (NTB) baru baru
ini, saya mendapatkan sebuah pesan pendek
dari salah satu sahabat di Balikpapan.
"Mas,
saya ada baca artikel. Katanya Hypno-EFT itu syirik, karena menggunakan bantuan
jin," tanyanya serius.
Saya
pun menjawab, "memang bener sih mbak, kadang kadang saya memang menggunakan
jin. Tapi bukan jin makhluk gaib, melainkan celana jin," kata saya bergurau.
Sahabat,
entah sudah berapa kali pertanyaan sejenis di atas dilontarkan. Apalagi sejak
semakin banyaknya pemuka agama yang gemar sekali melakukan justifikasi atau menilai
sesuatu, tanpa tahu dengan jelas, apa yang sebenarnya dia nilai. Terkadang,
maaf, penilaiannya melebihi Tuhan, hingga seolah-olah, Sang Maha Pencipta
bukanlah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Saya
sendiri hanya merasa bingung, kenapa Hypno-EFT dikatakan syirik dan dianggap
meminta bantuan jin. Padahal, dengan teknik ini, saya pernah membantu seorang kawan
yang awalnya malas mengerjakan salat lima waktu, kini menjadi jauh lebih rajin.
Lantas, apakah masuk akal jika ini dianggap hasil dari bantuan jin?
Teknik
ini pula yang saya pakai untuk mengurangi kegemaran saya memakan makanan yang
bersantan dan berlemak. Sehingga hanya dalam waktu 3 bulan, saya bisa
menurunkan berat badan saya dari 70 kg menjadi 58 kg. Apakah ini juga dianggap
bantuan jin? Yang ada, saya memang membuang semua jin yang ada, karena
ukurannya sudah terlalu besar, sehingga terpaksa saya harus membeli celana jin baru
yang ukurannya lebih kecil.
Begitu
juga ketika saya membantu istri dari ipar saya, yang selama 32 tahun takut
menggunakan kompor gas. Dengan Hypno – EFT inilah saya bantu yang bersangkutan,
sehingga saat ini sudah berani memasak seperti biasa menggunakan kompor gas.
Banyak
lagi kasus lain yang saya bantu hanya dengan Hypno – EFT, sehingga saya hanya
bisa menanggapi santai saja atas tuduhan syirik tersebut.
Selama
yang mengatakan syirik itu belum pernah belajar Scientific EEG and Clinical
Hypnotherapy (SECH), maka apa yang dia sampaikan hanya berdasarkan asumsi yang
bersangkutan sendiri.
Itu
sama saja, saya berani mengatakan Pulau Derawan di Berau bagus, karena sudah
sering ke sana. Pun berani mengatakan Pulau Lombok – Nusa Tenggara Barat juga
bagus, karena baru saja habis dari sana. Tapi, saya tidak akan berani
menyimpulkan Raja Ampat - Papua bagus, karena saya belum pernah ke sana. Walau
sudah banyak video dan foto yang menggambarkan bagusnya Raja Ampat, saya tidak
akan percaya, sebelum pernah menginjakkan kaki sendiri ke sana.
Demikianlah
kenyataannya. (*)
#HipnoterapiKlinis #Hipnoterapis
#Hipnoterapi
#Transformasi
#LetsLearn
#AWGI #AHKI #SeriSuksesTerapi #SayaAWGI
#MindTechnology #TeknologiPikiran #HidupYangLebihBaik
#Sehat #Bahagia
Ga bisa ....jinntech energy itu selalu ada dlm manuscripth
ReplyDelete