Dua hari penuh saya mendapat undangan dari Satuan Kerja Khusus Migas (SKK
Migas) Kalimantan Sulawesi, dalam acara edukasi dan gathering di Makassar -
Sulawesi Selatan. Selama
itu pula, dua hari penuh, saya seolah mendapat kuliah khusus soal minyak dan
gas bumi di Hotel Melia Makassar.
Tentu, ini sebuah ilmu dan wawasan baru, begitu rumitnya proses mendapatkan
minyak dan gas bumi dari mulai mencoba mencari titik, mengebor, menyedot,
hingga proses distribusinya.
Bagi
saya, proses mencari sumur baru, prosesnya hampir sama dengan mencari akar
masalah saat proses hipnoterapi. Bedanya, proses mencari sumur minyak baru,
bisa gagal bisa berhasil. Bahkan lebih banyak gagalnya. Sementara saat mencari
akar masalah dalam hipnoterapi, keberhasilannya di atas 90 persen.
Namun,
ada satu hal yang sama dalam proses mencari sumur minyak baru dan mencari
akar masalah klien. Keduanya sama-sama perlu kecermatan dan ketelitian yang
tinggi. Proses pencarian sumur yang tepat perlu teknologi tinggi dan kecermatan
maksimal sehingga benar-benar mampu menemukan jebakan minyak dan gas yang
kemudian bisa dieksploitasi.
Begitu
pula dalam proses mencari akar masalah dengan metode hipnoterapi. Dengan
dukungan teknik yang tepat, akan mampu menjangkau akar masalah yang kemudian
dicabut sehingga mampu melepaskan beban klien yang selama ini sangat
mengganggu.
Tidak
sedikit di luar sana yang juga menggunakan metode hipnoterapi, namun
terkadang karena teknik yang tidak pas, akar masalah belum berhasil dijangkau.
Kalau sudah seperti ini, biasanya klien akhirnya meminta bantuan hipnoterapis
alumni Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology (AWGI) agar akar masalahnya
bisa dicabut.
Yang
jelas, baik sumur minyak dan gas baru atau akar masalah, keduanya harus
sama-sama ditemukan. Jika tidak, akan membuat penasaran dan tidak nyaman. Kalau
sudah ketemu, dijamin lebih nyaman dan plong.
Bagaimana
menurut Anda?
Post a Comment