Belum lama ini, seorang klien, usia 15 tahun, datang
ditemani ibundanya. Keluhannya adalah, tidak bisa menjawab setiap kali diberi pertanyaan
oleh gurunya. Bocah laki-laki ini mengaku, tahu jawaban tersebut, namun entah
kenapa, mulutnya seolah terkunci dan tertutup rapat. Meski dia sudah berusaha
menjawab, namun tetap saja tidak bisa mengeluarkan jawaban dengan lancar. “Ngga
tahu kenapa, susah ngomongnya,” kata bocah ini.
Ada rasa tidak percaya diri yang muncul setiap kali ada orang yang mengajukan pertanyaan kepada dirinya. Bukan hanya dari orang lain, orang tuanya sendiri pun, setiap kali mengajukan pertanyaan, tak bisa ia jawab dengan baik.
Kepada klien ini, sebut saja namanya Andi, saya berikan penjelasan dahulu sebelum menjalani proses hipnoterapi. Ibundanya pun ikut serta mendengarkan penjelasan singkat mengenai proses terapi yang akan dilakukan. Termasuk diberikan penjelasan bagaimana pola pikir bekerja di setiap individu.
Setelah diberikan penjelasan, Andi pun bersedia menjalani sesi terapi. Tak sulit membimbing Andi masuk ke dalam kondisi relaksasi pikiran yang dalam dan menyenangkan. Dengan teknik Elman Adi Induction (EAI), Andi dengan mudah masuk ke kondisi profound somnambulism. Kedalaman tersebut merupakan kondisi relaksasi pikiran yang sangat efektif untuk terapi.
Melalui proses hipnoanalisis, diketahui ternyata akar masalah yang membuat Andi sulit menjawab pertanyaan terjadi pada saat dirinya berusia 3 tahun. Ketika itu, Andi mengaku melihat sekelebat bayangan yang diyakininya sebagai hantu, dari balik jendela kamarnya. Rasa takut inilah yang ternyata terus tertanam sampai dirinya dewasa.
Dengan teknik khusus, rasa takut terhadap hantu ini pun dinetralisir. Andi pun mengaku merasa nyaman dan plong. Hasilnya, saat diberikan pertanyaan, Andi mengakui bisa menjawab dengan cepat. Sebab faktanya, selama ini dia bukan tidak bisa menjawab pertanyaan. Dia tahu jawabannya, namun tidak kuasa menyampaikannya. Namun usai proses terapi, Andi mengaku lebih nyaman dan yakin bisa menjawab pertanyaan dari orang lain.
“Ya kalau memang belum tahu jawabannya, ngomong aja jujur,” ujarnya. Pendek kata, dia sudah berani menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siapa saja.
Selamat ya Andi, semoga terus tumbuh menjadi murid yang pandai dan bisa mencapai cita-cita yang diharapkan. Aamiin. (*)
Post a Comment