Di setiap kesempatan, ada saja klien yang berkirim pesan
melalui whatsapp, dari mulai
konsultasi masalah anak, keluarga, percintaan, hingga hal lain. Yang paling
menyedihkan adalah, ketika ada klien yang bertanya, “apakah Tuhan itu
benar-benar ada? Kalau memang ada, kenapa hidup saya seperti ini?”
Menjawab pertanyaan seperti itu, tentu saja harus dimaklumi.
Kondisi seseorang yang sedang drop atau terpuruk, akan sangat mudah menyalahkan
keadaan, menyalahkan orang lain. Bahkan Sang Pencipta pun disalahkan, karena
hidup yang diinginkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.
Sebagai manusia biasa, saya pun pernah mengalami hal yang
sama. Berusaha mencari jalan keluar. Berharap pertolongan datang dengan segera
sesuai dengan impian. Tentu saja semakin dikejar, terkadang semakin hilang
entah kemana. Harapan pun seketika menjelma menjadi rasa putus asa.
Kembali ke pertanyaan klien tadi. Tidak langsung diberikan
jawaban, namun saya hanya bercerita. Saya bercerita bahwa ada sahabat saya,
usahanya sukses dan berhasil. Semua impiannya bahkan bisa terwujud. Namun
beberapa waktu lalu terkena serangan stroke. Hidupnya berubah total. Harta yang
dicari selama ini, seketika dikuras untuk mengobati sakitnya. Entah sudah
berapa ratus juta uang di tabungannya, berpindah menjadi milik rumah sakit,
dokter, hingga terapis yang merawatnya. Beruntung semangatnya tidak pernah
habis, sehingga proses pengobatan pun menjadi lebih cepat.
“Alhamdulillah kondisinya saya sehat. Hanya merasa kurang
beruntung. Karena kondisi keuangan saya benar-benar parah,” ujar klien ini
ketika mendengar kisah saya. Lalu, bukankah tidak diberikan serangan sakit
adalah sebuah keberuntungan? Masih bisa berjalan, tidur, pergi kemana saja,
bukankah sebuah rezeki? Satu lagi yang pasti, seperti yang pernah saya alami,
bahwa jangan pernah menunggu untuk bisa membuka jalan keluar. Sebab nyatanya,
kunci dari jalan keluar itu kita sendiri yang memegangnya. Harus kita sendiri
yang membukanya.
Sampai di sini, klien ini langsung istigfar, menyadari
kekeliruannya. Saya pun mengajarkan teknik khusus agar dirinya bisa segera
bangkit. Setelahnya, klien merasa tiba-tiba ada energi yang kembali dari dalam
tubuhnya. Luar biasanya lagi, dia mengaku, tiba-tiba banyak bermunculan ide
yang seolah menunggu untuk dijalankan. Dia
pun berjanji, segera bangkit dan tidak lagi menyalahkan keadaan.
Semoga lancar,
demikianlah kenyataannya. (*)
Post a Comment