Jagad maya publik plus 62 seketika heboh. Pasangan pesohor
Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie, tiba-tiba viral karena ditangkap
polisi, diduga terkait narkoba. Selain Nia dan Ardi, sopir mereka berinisial ZN
(43) juga ditetapkan sebagai tersangka.
Dari penangkapan mereka, polisi menemukan barang bukti sabu
0,78 gr. Penangkapan dilakukan Rabu (8/7/2021) sekitar pukul 15.00 WIB di rumah
Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dari
keterangan, mereka sudah memakai sabu sekitar empat atau lima bulan belakangan
ini. Hasil tes urine Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie pun dinyatakan positif sabu.
Atas berita itu, beragam komentar pun bermunculan. Tak hanya
komentar, pertanyaan serius pun mengemuka. Apa lagi yang kurang dari kehidupan
mereka? Dari sisi kekayaan, rasa-rasanya masih tergolong kaya. Dari sisi
ketenaran, hampir semua warga negara ini tahu dan mengenalnya. Dari sisi
kemapanan dan kehidupan sosial, rasanya juga berada di kasta yang cukup tinggi.
Makanya wajar jika banyak yang bertanya, apa yang salah dari keduanya? Kenapa
narkoba kemudian menjadi akrab dalam kehidupan mereka belakangan ini?
Sahabat semua yang selalu dalam perlindungan Allah, izinkan
saya mengulas kasus ini dari kacamata seorang hipnoterapis klinis, yang
terkadang kerap menangani klien kecanduan narkoba. Sejak membuka layanan
praktik pada 2015 silam, sudah puluhan kasus kecanduan narkoba yang saya
hadapi. Ternyata, ada banyak penyebab atau faktor yang menjadi pemicu seseorang
kemudian menyentuh hingga akrab dengan narkoba.
Dalamnya laut masa bisa ditebak, tapi hati dan pikiran
seseorang tak ada yang bisa mengetahuinya. Begitu juga kita semua, tak akan
pernah tahu apa yang mendorong Nia bersama suaminya akrab dengan Narkoba.
Iseng atau coba-coba? Iseng atau coba-coba pun pasti ada
pemicunya. Misalnya karena ada perasaan hampa, ada sesuatu yang kosong di hati
dan pikiran, sehingga muncul ide untuk mengisinya dengan narkoba.
Bisa juga, akrab dengan narkoba karena ingin lepas dari
persoalan. Tak sedikit orang yang punya persoalan, berharap bisa lepas atau
lupa dengan mengonsumsi narkoba. Padahal, itu hanya memberikan efek sesaat.
Begitu efek narkoba hilang, masalah akan tetap ada, bahkan semakin bertambah.
Yang jelas, bahaya yang mengancam adalah efek kecanduan.
Ada juga yang terjerembab pada narkoba, karena tangki
cintanya kosong. Meski sudah memiliki pasangan, bukan jaminan Nia – Ardi tangki
cintanya selalu penuh. Sebagai manusia normal, keduanya semestinya bisa saling
mengisi tangki cinta. Nah, boleh jadi masih ada yang kurang, sehingga kemudian
menjadikan ada bagian atau tangki cinta yang masih kosong. Kekosongan itulah
yang kemudian diisi dengan Narkoba.
Tapi sekali lagi, yang tahu pasti apa yang menjadi motif
mereka terjerumus Narkoba adalah mereka berdua. Kita sebagai publik, sudah
sepatutnya menjadikan kasus ini sebagai hikmah atau teladan agar hal ini tidak
terjadi pada diri dan keluarga masing-masing.
Jika hati dan pikiran sedang hampa atau kurang nyaman,
jangan sungkan untuk mencari terapis profesional. Curhat ke sembarang orang
atau tempat, terkadang bukan menyelesaikan persoalan, malah menjadikan masalah
semakin rumit.
Mari sayangi diri sendiri, sayangi keluarga, dengan mengisi
tangki cinta dan kasih sayang kepada mereka secara maksimal. Dengan begitu,
setiap diri kita akan selalu bahagia, selalu nyaman, dan bisa dijauhkan dari
godaan barang yang memberikan kesenangan sesaat ini.
Bagaimana menurut sahabat? (*)
Post a Comment