Sebelumnya saya mohon
maaf sebesar-besarnya. Apa yang saya tuliskan bukan bermaksud untuk
menyalahkan, namun untuk pembelajaran bagi diri saya sendiri. Saya sempat
beberapa kali membantu klien yang kondisi kesehatannya drop dan merasa tidak
tenang, hingga kehilangan semangat hidup.
Ada pola yang hampir
sama dari setiap klien yang kehilangan semangat hidup ini. Kesamaan polanya
adalah, kondisi yang drop ternyata muncul akibat dari sugesti yang diberikan
oleh tenaga medis. Ini saya ketahui ketika klien sudah
berhasil saya bawa ke kedalaman pikiran bawah sadar level Profond Somnambulism.
Ini adalah kedalaman bawah sadar yang sangat efektif untuk melakukan terapi.
Semua informasi yang menjadi penyebab munculnya emosi yang dirasakan klien,
dengan mudan dan jelas keluar dengan sendirinya.
Saya sangat yakin, apa yang disampikan dokter ini bertujuan untuk
memberikan semangat. Namun ternyata pikiran bawah sadar menerima dengan cara
berbeda.
Sebagai contoh, dokter mengatakan: “kalau bapak makan sembarangan dan
tidak teratur, nanti asam uratnya kambuh loh.” Jelas tidak ada yang salah dari
kalimat ini.
Apa yang disampaikan tentu bertujuan untuk mengingatkan dan agar pasien
bisa taat dan disiplin mengikuti perintah dokter. Namun, pikiran bawah sadar
ternyata menerima informasi itu secara bias.
Apalagi pikiran bawah sadar bisa menerima informasi lebih cepat dan
tanpa penolakan, jika disampaikan oleh figur otoritas dan ketika emosi sedang
tinggi. Dokter jelas menjadi figur otoritas yang semua perkataannya pasti
didengar. Pasien yang datang juga jelas sedang dalam emosi tinggi karena dalam
kondisi sedih dan pasrah. Begitu kalimat yang di atas tadi diucapkan, tentu
akan masuk ke pikiran bawah sadar dan akan menjadi program baru di dalam
pikiran.
Program barunya adalah: “jika makan tidak teratur, asam urat kambuh”.
Nah, begitu suatu saat klien tiba-tiba makan tidak teratur karena
kondisi tertentu atau tidak sengaja, maka program otomatis akan jalan. Padahal,
boleh jadi makanan yang dimakan tidak berbahaya dan biasa saja. Tapi karena
klien kebetulan sedang mengalami pola makan tidak teratur, otomatis asam urat
akan tetap naik mengikuti perintah yang sudah terlanjur masuk.
Saya bahkan pernah bertemu satu klien, yang kemudian harus membimbing
dia untuk berdamai dengan 4 oknum dokter sekaligus. Saat introject dokter
dihadirkan, ternyata memang ada beberapa sugesti yang malah memperburuk
kesehatan klien. Satu demi satu, klien dibimbing berdamai dengan masing-masing
dokter, dan akhirnya klir.
Setelah proses hipnoterapi, klien mengaku merasa lebih tenang, dan rasa
cemasnya hilang. Selama ini dia merasa cemas berlebihan karena takut atas
sugesti yang sudah diberikan dokter. Akibatnya, sekali saja melanggar aturan
dokter, maka kondisi kesehatannya langsung memburuk.
Saat klien merasa lebih tenang dan nyaman, kini kondisi kesehatannya
terus membaik dan sangat membaik. Bahkan sakit fisik yang dialami berangsur
normal. Klien ini sebelumnya ada keluhan asam urat, serta separuh badannya
sudah mulai sulit digerakkan. Kini berangsur-angsur mulai berlatih dan
syarafnya mulai lebih sensitif.
Sekali lagi, ini hanya sekadar share dari sisi hipnoterapi. Kalau dari
segi medis, tentu tetaplah para dokter yang memahami dan menguasainya. Namun,
semua pasti setuju jika pikiran pasien lebih tenang dan nyaman, pasti akan
mempercepat kesembuhan pasien.
Bagaimana menurut Anda?
Post a Comment