Meski sudah ada sejak era 1.700-an, namun nyatanya dunia hipnoterapi
belum banyak dikenal masyarakat. Karena itu, tak sedikit calon klien yang agak
parno begitu mendengar kata hipnoterapi. Apalagi selama ini tayangan di
televisi soal hipnotis, menjadikan hipnoterapi seolah sesuatu yang menakutkan.
Padahal, tidak ada yang perlu ditakutkan dalam proses hipnoterapi. Kuncinya
hanya ikhlas dan pasrah. Klien akan dibimbing mengalami relaksasi yang dalam
dan menyenangkan. Umumnya, setelah menjalani sesi hipnoterapi, barulah klien merasakan
manfaat yang luar biasa.
Seperti contoh sahabat saya, yang sebelumnya agak ragu menjalani sesi
hipnoterapi. Satu-satunya yang membuat dia memberanikan diri hanya karena sudah
kenal secara pribadi. Dia minta dibantu untuk mengatasi persoalan sulit
mengendalikan nafsu makan.
Beberapa hari kemudian, dia pun mengirimkan pesan pendek ke saya.
"Jujur ya, awalnya aku agak under
estimate sama hypnotherapy.
Perasaan kayak orang curhat aja kan...
Tapi kok asyik ya? Badanku jadi nurut gitu lho. Asli jadi penasaran aku.
Sepulang dari terapi, kayaknya enak banget bisa relaks dan ngantuk beneran,
bisa tidur sampai jam 3 sore. Itu aja berat banget buka mata, saking enaknya bisa relaks,” bebernya.
Tak hanya sampai di sini, ada lagi sambungan pesan
pendeknya:
“Yang pasti badanku enak, perut jadi enteng,
dan hebatnya nggak pake maag, walau
pagi nggak makan nasi. Terus aku bisa
lepas dari gula, sama sekali ngga lagi minum the atau kopi,” imbuhnya.
“Oh ya, iseng nih, coba makan banyak, ternyata ngga
bisa, malah muntah. Tapi aku senang sudah tidak lagi rakus, bisa betul-betul
anteng menghadapi makanan. Padahal biasa kalau jalan keluar, selalu makan. Ini dari kemarin
malam sampai sekarang ini, makan biasa, ngga bisa banyak. Ngga tahu deh beda
memang. Perutku lebih nyaman juga. Nih udah turun 1 kg,” bebernya lagi.
Dari sisi aura, juga ada yang lebih terpancar. Kenapa? Karena semua energi negatif sudah dibersihkan digantikan dengan yang lebih positif. Berikut penyampaiannya.
“Malah αda temenku yang bilang, kok kamu
keliatan beda ya, lebih segar, keliatan cantik (asli ge-er aku), habis
perawatan di mana? Dan kayaknya aku bisa lebih santai ketika dengar omongan yang
mungkin agak nggak enak. So cool Pak,” ujarnya melalui pesan pendek itu.
“Tapi kok bisa gitu ya? Terus kemarin kan mau cari
bos untuk tanda-tangan, belum nyampe kantornya, papasan ma bos, dia nanya, kamu
cari aku? Nah, lho, gantian aku yang kaget,” begitu katanya.
“Lagi nih pak, kemaren dah hampir kosong, pengin
jalan-jalan. Maunya pakai kartu kredit.
Eh, ternyata bos udah transfer gajiku duluan, kebayang ngga sih asyiknya.
Asli Pak, aku jadi bingung, sistem kerjanya kok
bisa sehebat itu? Tapi aku malas mikir panjang, pokok'e aku target bisa turun
badanku ketimbang mumet. Makasi
banyak ya Ndro.”
Saya menyampaikan kepada sahabat sekaligus
klien saya ini. Apa yang terjadi, bukan karena hasil kerja hipnoterapis, tapi karena
klien sendiri yang memang sangat ingin untuk mengasi masalahnya.
Hipnoterapis hanya membimbing dan mengarahkan,
namun hasil seutuhnya dan sepenuhnya ditentukan oleh klien itu sendiri. Karena itu
sejak awal, sebelum klien dibimbing menjalani relaksasi, sudah ada ‘kontrak
politik’. Apa itu? Klien harus pasrah dan ikhlas mengikuti semua bimbingan dan
arahan yang diberikan. Selain itu, klien juga harus sepenuh hati alias all out untuk mengungkapkan semua hal
yang dibutuhkan semua emosi dan perasaan terkait masalah yang hendak
diselesaikan.
Semua perubahan positif yang dialami klien bisa
terjadi, karena klien itu sendiri yang mengizinkan terjadinya perubahan
tersebut. Cukup ikuti dan jalani saja prosesnya, maka hasilnya Anda sendiri
yang akan merasakannya. Bagaimana menurut Anda?
Post a Comment