“Sebenarnya,
suami saya lebih banyak di rumah. Ngga kemana-mana. Tapi saya tetap merasa
sendirian, merasa kurang diperhatikan. Wajar kan kalau kemudian saya lebih suka
aktif di dunia maya.”
Ungkapan
di atas disampaikan klien wanita yang sudah menikah lebih 15 tahun, dan kini di
ambang perceraian. Sang suami sudah mendaftarkan kasus perceraiannya di
Pengadilan Agama Samarinda. Sebagai kaum hawa, wanita ini mengaku hanya pasrah
saja menunggu takdir palu hakim jika memang kasus ini berlanjut sampai
persidangan.
Atas
saran salah satu sahabatnya, wanita ini diarahkan agar berkonsultasi dengan
saya. Akhirnya wanita ini menjalani sesi konsultasi di ruang praktik selama
hampir 4 jam. Tidak ada proses hipnoterapi. Sebab klien ini memang datang hanya
untuk diskusi masalah rumah tangganya.
Beruntung,
klien datang didampingi dengan suaminya. Wanita ini pula yang ngotot agar ikut
serta, dengan harapan bisa memperbaiki keadaan yang sudah di ujung rasa putus
asa ini.
Dari
hasil konsultasi terungkap, pasangan yang memiliki dua anak ini masing-masing
belum memahami bahasa cinta. Sebab, setiap orang, dalam hal ini baik suami
maupun istri, memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda.
Dalam
buku Lima Bahasa Cinta karya Gary Chapman, setiap orang wajib memahami bahasa
cinta dari pasangan. Apa lima bahasa cinta itu? Masing-masing: pujian, waktu
yang berkualitas, pelayanan, hadiah, dan sentuhan.
Dalam
setiap individu, memiliki bahasa cinta yang berbeda pula. Ada yang suka dipuji,
namun ada yang lebih suka bila diberi hadiah. Sementara yang lain lebih suka
dilayani, atau lebih suka menghabiskan waktu bersama-sama. Terakhir, ada yang
lebih suka jika disentuh secara fisik.
Dalam
contoh pasangan suami-istri di atas, bahasa cinta sang istri adalah waktu yang
berkualitas dan sentuhan. Suaminya lebih sering di rumah karena bekerja sebagai
pemborong. Usahanya sudah bisa dijalankan oleh karyawannya. Namun, meski di
rumah, hati istri merasa berjauhan dengan suami.
“Suami
saya kalau di rumah ya sibuk di depan komputer. Ada suami atau ngga ada suami
di rumah, rasanya ya sama saja,” katanya.
Sementara
sang suami, menganggap bahasa cinta istrinya adalah hadiah. Dia beranggapan,
jika bisa memenuhi semua permintaan istri, maka dia sudah memberikan kasih
sayang yang sepenuhnya.
Perbedaan
pemahaman mengenai bahasa cinta inilah yang kemudian memicu perselisihan bahkan
berujung pada rencana perceraian. Baik suami maupun istri, akhirnya saya minta
menyampaikan bahasa cintanya masing-masing.
Usai
sesi konsultasi, keduanya pun kembali ke rumah, dan berjanji untuk mencoba
memperbaiki hubungan dengan lima bahasa cinta yang sudah mereka pahami.
“Alhamdulillah
mas, tadi siang suami saya sudah mencabut berkasnya di pengadilan agama. Doakan
kami bisa langgeng selamanya,” sebut wanita ini berkirim pesan melalui telepon
seluler saya, Selasa (22/12) sore tadi. Entah kebetulan atau tidak, hal itu seolah menjadi
hadiah tersendiri bagi wanita tersebut “Pas momen hari ibu,” lanjutnya
kemudian.
Sahabat,
mari cek kembali bahasa cinta pasangan Anda. Termasuk para jomblo, pahami
bahasa cinta lawan jenis Anda, agar apa yang disampaikan bisa tepat sasaran.
Pasangan
yang tidak suka dipuji, jangan harap takluk dengan sebait puisi. Yang ada,
pasangan Anda malah merasa mual dan tak lagi bersimpati. Sebaliknya, pasangan
yang memang suka dipuji, jelas akan bertekuk lutut jika diberikan rangkaian
kata indah penuh makna mendalam.
“Mas,
wanita sekarang ukurannya selalu hadiah ini dan itu,” kata salah satu sahabat
pria kepada saya. Kalau memang Anda tidak suka wanita yang bahasa cintanya
hadiah, ya jangan memaksakan diri. Yang ada, begitu Anda tidak lagi memberikan
hadiah seperti keinginan, maka rasa cinta pun akan ikut melayang.
Karena
itu, jangan heran jika ada pasangan yang keduanya biasa-biasa saja secara
fisik, namun terlihat rukun dan damai. Boleh jadi, keduanya sudah saling
memahami bahasa cinta masing-masing.
Sementara
pasangan artis yang dari berbagai hal tidak kurang suatu apa pun, baik fisik
maupun materi, nyatanya tidak sedikit yang bubar. Jangan-jangan keduanya belum
memahami bahasa cinta pasangannya.
Bagaimana
menurut Anda?
Post a Comment