Saat
ini untuk bisa mendapatkan motivasi, tak perlu lagi menghadiri seminar yang
mahal, atau mengundang pembicara yang hebat. Tengok saja smartphone Anda.
Hampir di setiap detik, selalu berseliweran broadcast kalimat atau kisah
motivasi yang menggugah perasaan. Baik itu yang disebar melalui grup BBM,
WhatsApp, Line, Facebook, Twitter, hingga aplikasi lainnya.
Pendek
kata, berbagai kalimat dan kisah motivasi itu sangat mudah didapatkan dan bisa
diunduh kapan saja. Buka saja ‘mbah’
Google, kalimat motivasi apa pun bisa didapatkan dengan mudah. Dahulu, semua
materi tersebut hanya bisa didapatkan melalui buku, dan buku hanya bisa dibeli
atau pinjam di perpustakaan. Nyaris fungsi buku kini mulai diambil alih oleh internet.
Lantas,
apakah ada dampak perubahan dari semakin banyaknya konten berisi motivasi yang
bertebaran itu? Itulah yang kemudian mendorong saya membuat tulisan ini. Awalnya,
saya sering menyimak obrolan di beberapa grup WhatsApp. Di grup tersebut, saya
diundang sebagai anggota dan memang tidak banyak terlibat dalam obrolan itu,
hanya mengamati saja. Hingga akhirnya, saya mengamati salah satu anggota di
salah satu grup yang rajin memposting kisah dan kalimat motivasi. Pokoknya,
Mario Teguh pun kalah jauh. Tentu saya
tahu, apa yang dia unggah di grup umumnya hasil copy-paste, hanya memindahkan dari grup satu ke grup lainnya. Itu
pula yang terkadang saya lakukan jika mendapat materi bagus.
Nah,
yang menjadi pertanyaan saya adalah, sebegitu seringnya dia mengunggah berbagai
kisah dan kalimat motivasi itu, lantas kenapa sikap dan perilakunya sama sekali
tidak berubah? Kebetulan, saya memang mengenal salah satu anggota grup ini.
Kesehariannya pun saya tahu. Inilah yang membuat saya bertanya, lantas apa
dampak dari materi yang dia sebarkan? Atau jangan-jangan dia hanya melempar
langsung ke grup, tanpa sempat membaca dan mencernanya?
Sebagai
manusia, tentu tidak ada yang sempurna. Saya pun demikian. Namun setidaknya,
untuk bisa mengajak orang lain berubah, tentu lebih baik diri sendiri yang
mencoba melakukan perubahan itu sedikit demi sedikit secara bertahap. Artinya
apa? Ada proses yang memang sedang berlangsung dari diri seseorang untuk bisa
benar-benar berubah.
Kembali
ke kalimat dan kisah motivasi tadi, kenapa tidak banyak memberikan perubahan?
Ini terjadi, karena umumnya yang menerima dan membaca kalimat ini adalah
pikiran sadar. Sementara pikiran sadar hanya mengendalikan 1 sampai 5 persen
pola pikir manusia. Sisanya 95 sampai 99 persen adalah dikendalikan pikiran
bawah sadar. Itulah mengapa, perlu teknik khusus untuk bisa memasukkan
informasi ke pikiran bawah sadar.
Jika
ada manusia naik gajah, maka manusia itu ibarat pikiran sadar, sementara gajah
adalah pikiran bawah sadar. Jika tidak memahami tekniknya, akan sulit seseorang
bisa mengendalikan seekor gajah yang sedemikian besar. Namun jika sudah
memahami caranya, maka pawang gajah terbukti dengan mudah mengendalikan gajah
untuk melakukan apa pun.
Sebenarnya,
jika semua kalimat dan kisah motivasi itu bisa mengubah seseorang, maka
keberadaan hipnoterapis sepeti saya tidak diperlukan lagi. Apalagi kalimat dan
kisah motivasi itu umumnya memang sudah benar adanya, disertai dalil jelas dan
tegas. Lalu apa fungsi hipnoterapi? Nah, fungsi hipnoterapi adalah satu dari
sekian banyak teknik untuk memasukkan informasi ke pikiran bawah sadar.
Sehingga apa pun yang sudah ditanamkan, termasuk yang sudah direstrukturisasi di
pikiran bawah sadar bisa dimengerti dan dilaksanakan sepenuhnya oleh individu
tersebut. Dengan cara ini, maka perubahan benar-benar bisa terjadi dan
dilaksanakan.
Hipnoterapi
ini pula yang menjadi salah satu upaya untuk melepaskan mental blok dalam diri
seseorang. Mental blok ini ibarat rem tangan (hand brake) pada sebuah mobil.
Ibarat mobil, motivasi adalah gasnya. Harapannya, dengan diberi motivasi, maka
gas akan ditekan dan mobil melaju kencang. Namun hangan lupa, sebelum gas
diinjak, maka hand brake alias rem tangan harus dilepas dulu. Mustahil mobil
bisa jalan, meski gas sudah diinjak sangat dalam, namun rem tangan masih
lengket. Rem tangan inilah ibarat mental blok yang harus dibereskan dulu.
Maka
dari itu, sebanyak apa pun kalimat dan kisah motivasi dibaca, jika mental blok
di setiap diri belum dibereskan, ya mobil tetap tidak akan berjalan. Bereskan
dulu semua mental blok di dalam diri, setelah itu, silakan injak pedal gasnya.
Maka dijamin seseorang akan lebih mudah untuk berubah, dan sangat mudah untuk
meraih sukses yang diimpikan.
Demikianlah
kenyataannya. (*)
Post a Comment