Pria
dan wanita memang memiliki ciri khas berbeda-beda. Satu di antaranya banyak
keistimewaan yang berbeda adalah, wanita ternyata mampu lebih banyak berbicara
ketimbang pria.
Hal
ini seperti disampaikan pakar teknologi pikiran Adi W. Gunawan dalam talkshow
tentang pola pikir yang digelar di Hotel Platinum Balikpapan, belum lama ini. Dikatakannya,
dalam satu hari wanita mampu berbicara hingga 25 ribu kata. Sementara pria
setengahnya, hanya sekitar 13 ribu kata. Hal itulah yang menyebabkan kenapa
wanita jauh lebih cerewet ketimbang pria, karena wanita punya stok bicara lebih
banyak.
“Saat
pulang dari kantor, pria sudah kehabisan kata-kata. Sampai rumah dia hanya
perlu minum kopi, atau sekadar nonton televisi untuk menghabiskan waktu sebelum
tidur,” kata Adi.
Bandingkan
dengan kaum hawa, sampai rumah dia masih perlu teman untuk ngobrol. Padahal,
mungkin sudah seharian dia berbicara dengan rekan kerjanya, hingga menggosip.
Sampai di rumah, dia masih tetap berharap bisa berbicara dengan suaminya.
Kenapa? Karena stok bicaranya masih ada.
Karena
itu, kata dia, para pria harus memahami ini. Yang dibutuhkan wanita hanya orang
yang mau mendengarkan. “Tugas pria hanya mendengarkan saja,” ucapnya.
Sebagai
pria dengan satu istri dan tiga anak perempuan, Adi mengaku harus siap menjadi
pendengar yang baik. “Ada empat orang wanita di rumah. Total ada 100 ribu kata.
Setiap hari mereka perlu orang untuk mendengar dan menghabiskannya. Bisa
dibayangkan kan,” guraunya.
Dikatakan
Adi, adalah tidak penting bagi wanita, apakah pasangannya memahami atau tidak
apa yang ia sampaikan. Yang penting dia merasa didengarkan, dan stok kata hari
itu bisa habis.
Hal
tersebut juga menjadi alasan, kenapa para wanita sangat suka berada di forum-forum
seperti arisan, reuni, dan sejenisnya. Karena mereka sama-sama perlu tempat
untuk menghabiskan stok bicaranya.
Sementara
itu, diketahui penyebab wanita cerewet itu adalah protein Foxp2. Para ilmuwan berhasil
menemukan kunci yang menjelaskan alasan bahwa wanita lebih banyak bicara
dibanding pria. Sebuah penelitian menunjukkan tingginya kadar protein FOXP2 di
dalam otak manusia. Protein itu merupakan protein yang diperlukan untuk
pembentukan bahasa. Dari penelitian diketahui protein ini lebih banyak terdapat
pada wanita sehingga menjadikan mereka lebih banyak berbicara.
Peneliti
Universitas Maryland menguji sampel dari sepuluh anak laki-laki dan perempuan
berusia antara tiga dan lima tahun. Hasilnya, anak-anak perempuan memiliki
protein tersebut 30 persen lebih banyak dibandingkan FOXP2 pada anak laki-laki.
Dan ini terletak di area otak yang menjadi kunci bahasa pada manusia.
"Berdasarkan pengamatan kami, kami mendalilkan kadar FOXP2 yang lebih tinggi pada anak perempuan dan FOXP2 yang lebih tinggi pada tikus jantan yang merupakan indikasi kalau protein FOXP2 berhubungan dengan jenis kelamin yang lebih komunikatif," kata Peneliti Margaret McCarthy.
Peneliti juga menunjukkan kalau perempuan senang mengobrol sejak usia muda. Anak perempuan belajar berbicara lebih awal dan lebih cepat dibanding anak laki-laki. Anak perempuan memiliki kosakata yang lebih banyak dan berbagai jenis kalimat dibandingkan anak laki-laki dalam usia yang sama.
"Berdasarkan pengamatan kami, kami mendalilkan kadar FOXP2 yang lebih tinggi pada anak perempuan dan FOXP2 yang lebih tinggi pada tikus jantan yang merupakan indikasi kalau protein FOXP2 berhubungan dengan jenis kelamin yang lebih komunikatif," kata Peneliti Margaret McCarthy.
Peneliti juga menunjukkan kalau perempuan senang mengobrol sejak usia muda. Anak perempuan belajar berbicara lebih awal dan lebih cepat dibanding anak laki-laki. Anak perempuan memiliki kosakata yang lebih banyak dan berbagai jenis kalimat dibandingkan anak laki-laki dalam usia yang sama.
Demikianlah
kenyataannya. (*)
Post a Comment