Siang itu, seorang kawan menjumpai saya. Dia
merasa jengkel dengan dirinya sendiri, bahkan merasa bahwa dirinya sangat
bodoh. Apa pasalnya? “Lah saya ini nagih uang saya sendiri. Kok malah saya
dimarah-marahi, dimaki-maki. Salah saya apa? Saya cuma minta uang saya sendiri
loh. Dulu waktu pinjam uang bukan main memohon dan mengiba. Giliran ditagih,
lebih galak dari saya,” ucapnya.
Sebelumnya, sang peminjam itu sudah berjanji
akan mengembalikan dalam waktu 1 bulan. “Tapi ini sudah enam bulan, bahkan
sudah lewat. Yang bikin saya semakin jengkel, di media sosial gayanya selangit,
sok kaya. Tapi utang ngga mau bayar,” sambungnya lagi dengan nafas yang semakin
berat.
Wajar kawan saya ini sulit mengendalikan emosinya.
Meski berkecukupan dan sebelumnya bisa meminjamkan uang, namun nyatanya saat
ini dia sedang butuh uang. “Saya lagi butuh untuk biaya pendidikan anak saya,”
ulasnya.
Ada yang pernah mengalami kondisi seperti ini?
Terus apa yang harus dilakukan? Jawaban atas kasus ini bisa beragam, tergantung
sudut pandang masing-masing. Namun yang jelas, jika gara-gara hal ini kemudian sikap
yang muncul adalah negatif, maka Anda semakin merugi. Sudah utang ngga dibayar,
uring-uringan pula.
Lantas, bagaimana cara menghadapinya? Saya
membantu kawan saya ini menetralisir emosinya. Semua perasaan tidak nyaman
tersebut, dikuras dan dibuang sampai tuntas. Tak hanya itu, ada akar masalah
lain yang juga berhasil ditemukan dalam proses tersebut.
Hasilnya, kawan saya ini merasa lega dan
nyaman. Dia yakin, ada banyak cara dalam menghadapi kesulitan. Ternyata benar, usai
ketemu saya, dia bercerita, mendapat bonus dari tempatnya bekerja, sehingga
bisa membayar biaya pendidikan anaknya. Selain itu, suami dari si peminjam uang,
datang meminta maaf dan berjanji akan melunasi utang istrinya dalam tempo
cepat.
Rupanya, istrinya pinjam uang ke kawan saya tanpa
sepengetahuan suaminya. Karena itu sang suami juga marah besar. Hanya karena
memenuhi gaya hidup, sehingga istrinya sampai berani pinjam ke kawan saya tadi.
Bagi yang merasa punya utang, ada baiknya
segera selesaikan. Jangan sampai gara-gara utang itu, magnet rezeki Anda lemah,
sehingga sulit menarik impian-impian yang diharapkan.
Bagaimana menurut Anda? (*)
Post a Comment