HYPNO NEWS

Sunday, August 28, 2016

Punya Anak Manja? Begini Cara Mengatasinya



“Dasar anak manja! Apa-apa harus dituruti!" Sering, orang tua mendengar kalimat seperti itu? Tetapi, benarkah anak yang dituduh manja tersebut memang benar-benar manja? Atau hanya karena orangtuanya saja yang memberi label anak manja? Yuk, simak mitos-mitos tentang anak manja dan penjelasan dari mitos-mitos tersebut.



1.   Manja karena Sering Digendong?

Ada yang mengatakan, anak sesekali harus dibiarkan menangis. Ada pula yang menyampaikan, jangan terlalu sering menggendong anak. Namun faktanya, dengan menggendongnya, tidak berarti memanjakan anak. Bayi memerlukan sentuhan, pelukan, dan mereka juga perlu digendong. Bayi menangis karena mereka lapar, sakit, buang air kecil, atau karena ingin diperhatikan. Gendong si kecil dan lakukan sesering yang Anda bisa.

2.   Selalu Dapat Apa yang Mereka Inginkan?

Benarkah anak tidak boleh dibesarkan dengan perasaan bahwa mereka selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan? Nyatanya memang diperlukan contoh yang efektif dari orangtua dalam mengajarkan anak-anak bahwa mereka tidak selalu bisa mendapatkan segala sesuatu yang mereka inginkan. Diperlukan waktu dan kebiasaan agar hal ini bisa tercapai.

Bila Anda sedang berbelanja dan anak mengatakan, "Ma, aku boleh beli mainan ini, enggak?" berikan jawaban, "Tentu saja, tetapi bagaimana kamu akan membayarnya?" atau "Mengapa kamu menginginkan benda tersebut?" Tanyakan padanya berapa uang yang dimilikinya, atau apakah dia akan menabung agar bisa mendapatkannya.

Tugas sebagai orangtua adalah membantu anak belajar bahwa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan bila mereka mau berusaha atau bekerja untuk bisa memperolehnya. Selama dalam proses ini mereka akan belajar cara mengatasi masalah, perencanaan, mengutamakan prioritas, dan pencapaian tujuan. Mereka mungkin akan belajar dan memahami, keinginan bisa terwujud jika berusaha. Hal ini disebut juga sebagai fenomena tanggung jawab terhadap diri sendiri.

3.   Manja dari Lahir?

Benarkah ada anak manja dari lahir? Kenyataannya memang tidak ada anak yang terlahir manja. Manja merupakan kesimpulan dan penilaian yang dibuat oleh orang terhadap pengamatan suatu perilaku.

Apakah ada anak yang memang berperilaku manja? Tentu saja ada. Ada anak-anak yang merengek dan baru diam sesudah orang tuanya mengabulkan permintaannya. Ada anak-anak yang menjerit bila permintaannya tidak dikabulkan. Ada anak-anak yang tidak menghargai pemberian yang sederhana. Nah, apakah hal ini berarti mereka manja? Tidak! Yang ada adalah anak-anak yang belajar dan berusaha mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan berperilaku "mengancam" agar permintaannya dikabulkan.

Anak-anak dengan perilaku mengancam tidak termasuk kategori manja. Mereka adalah anak-anak yang memilih berperilaku kurang pantas dan oleh karena itu perilaku mereka harus diarahkan dan diubah. Anak-anak ini harus diajarkan dengan cara yang lebih efektif dalam berinteraksi, menyampaikan apa yang mereka inginkan, serta dalam mengungkapkan perasaan mereka.

4.   Manja Perilaku yang Baik?   

Perlu diketahui bahwa manja bukan merupakan gambaran yang akurat bagi anak-anak. Manja tidak menggambarkan perilaku melainkan merupakan suatu penilaian.

Hindari memberikan label manja pada anak. Bila memberinya label manja, maka anak cenderung menjadi manja. Bila Anda percaya si kecil manja, maka Anda akan selalu menganggap segala sesuatu yang dilakukan si anak adalah manja. Bila melihat sesuatu yang dapat diinterpretasikan sebagai manja, maka Anda seakan membuktikan keyakinan bahwa si kecil memang manja. Keyakinan yang melekat pada diri Anda akhirnya dikomunikasikan kepada anak sehingga ia mulai melihat dirinya sebagai anak yang dimanja.

5.   Menegur Jika Bersikap Manja?

Memberikan label manja pada anak atau mengatakan mereka manja, bukan merupakan sikap yang baik dari orangtua. Bila Anda menyebut si kecil manja, yang mereka dengar bukanlah manja, melainkan sebagai manja yang merusak. Apakah Anda ingin anak merasa dirinya sebagai anak yang manja?

Bila Anda menganggap anak Anda manja, tanyakan pada diri Anda, perilaku yang mana yang membuat Anda menilai anak Anda manja? Lalu komunikasikan gambaran perilaku tadi dengan setiap informasi lain yang dapat membantu Anda. Bila anak Anda merengek meminta sesuatu, ajarkan anak Anda cara meminta dengan menggunakan bahasa yang baik.

6.   Punya Mainan Berlimpah Dianggap Manja?
 
Tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa anak dengan banyak mainan dianggap manja. Mitos tersebut tidak benar. Memiliki mainan atau barang-barang yang berlimpah bukan merupakan indikasi dari anak yang manja. Kita harus melihat bagaimana benda tersebut diperoleh, kegunaannya, dan bagaimana sikap anak tersebut terhadap benda-benda yang dimilikinya.

7.   Anak Manja Perlu Diubah?

Apakah anak yang manja perlu diubah? Tidak perlu. Sebab yang perlu diubah adalah orangtuanya. Orangtua perlu mengubah perilaku mereka dalam menghadapi anak yang mengancam karena keinginannya tidak dikabulkan. Orangtua perlu menyisihkan waktunya untuk mengajarkan perilaku baru pada anak-anak mereka. Menghadapi konflik yang terjadi dan menyediakan waktu untuk mencari jalan keluarnya adalah apa yang harus orangtua lakukan. (disarikan dari Kompas.com)



Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT, CPS.. Designed by OddThemes