Pikiran saya seketika melayang ke masa
lalu, ketika ayah saya mengalami sakit komplikasi liver dan ginjal. Usia saya
ketika itu baru lulus sekolah dasar. Biduk rumah tangga seketika seperti
dihantam gelombang besar. Ayah tak bisa lagi membuka bengkel tambal ban di
pinggir jalan sebagai satu-satunya cara agar dapur bisa berasap. Jadilah ibu
dan saya yang masih usia belia, harus turun tangan di bengkel tambal ban,
sementara ayah harus terbaring sakit.
Jangankan berpikir biaya berobat, untuk makan sehari-hari saja,
terkadang ibu masih harus utang beras di warung tetangga. Saya tahu itu, karena
secara tak sengaja pernah melihat catatan utang di sebuah buku tulis yang sudah
lusuh dan sedikit koyak.Lebih lengkap baca di sini:
http://www.kompasiana.com/endrosefendi/bpjs-belum-punya-jangan-sakit_57d952bcb27e61466bec1637
Post a Comment