Belum
lama ini, kawan saya di Jakarta merasa tersiksa ketika diajak teman-temannya
untuk makan durian. Bagi teman-temannya, makan durian adalah pesta yang
menyenangkan. Namun bagi dirinya, jangankan makan, mencium bau buah berduri itu
saja sudah membuatnya mual dan sekujur tubuhnya langsung tidak nyaman.
“Ngga
tahu kenapa. Cium baunya saja sudah mual. Tidak enak sama sekali,” ucap pria ini.
Ia
pun mempertanyakan, bisakah rasa mual itu dihilangkan? Saya menjawab, jika dia
mengizinkan, tentu saya akan membantu untuk tidak lagi merasa mual setiap kali
mencium bau durian.
Kawan
saya ini pun bersedia untuk dibantu agar rasa mualnya setiap kali mencium aroma
durian, bisa dihilangkan.
Saya
pun membantu kawan saya ini dengan salah satu teknik yang cepat. Semua data
yang terekam di pikiran bawah sadarnya tentang durian, saya bimbing untuk bisa
diubah satu demi satu. Ibarat file di komputer, data lama soal durian,
digantikan dengan data baru.
Proses
singkat selama 5 menit selesai, saya meminta kawan saya ini untuk mencoba
merasakan dan membayangkan kembali dengan semua panca inderanya soal durian.
Hasilnya klir. Semua memori negative tentang durian sudah berganti dengan file
baru.
Tak
perlu menunggu lama, saat itu juga saya diajak kawan saya ini untuk menikmati
durian di sebuah kawasan penjualan durian di Mangga Besar – Jakarta. Setelah
memilih dan satu buah durian terbuka, tanpa ragu dia mencomot durian dan
menikmatinya.
“Ternyata
enak juga ya?” tanyanya heran. Tanpa ‘ba bi bu’ lagi, dia kembali mencomot butiran
buah durian yang lain. “Biasanya cium baunya aja sudah eneg. Kok aneh ya?”
ujarnya keheranan.
Dia
pun melakukan selfie atas aksinya yang sedang memakan buah durian. Sebutir buah
durian dia gigit. Foto itu pun disebarkan ke grup para sahabatnya yang selama
ini sering mengajak makan durian.
“Ayo
siapa yang mau nantangin makan durian. Aku tunggu sekarang juga,” tulisnya di
bawah foto yang dia unggah.
Beragam
komentar pun bermunculan dari teman-temannya. Dari mulai tidak percaya, dianggap
hoax alias editan dan direkayasa. Dia hanya membalas dengan memberikan emoticon
nyengir saja, dan kembali menantang untuk makan durian lagi.
Tak
terasa, hampir satu buah durian dia makan sendiri. Saya hanya kebagian tiga
butir saja, he he he.
Demikianlah
kenyataannya. (*)
Post a Comment