Ustaz Abu SS, memberikan materi Rahasia Magnet Rezeki. |
BEKASI - “Sebagian besar suami menyebalkan, benarkah?” tanya
Ustaz Abu SS, Certified Trainer Magnet Rezeki dari Akademi Magnet Rezeki
pimpinan Ustaz Nasrullah, saat berbicara di depan keluarga besar Sekolah
Quantum Inti (SQI) Indonesia di Cibubur, Bekasi, (26/5) belum lama ini.
Tentu saja, sebagian besar peserta masih menjawab, ‘benar’.
Namun, tepatkah jawaban tersebut? Ustaz Abu kemudian mengingatkan, kalimat yang
semestinya ditanamkan ke dalam diri adalah, “semua suami menyenangkan” atau
sebaliknya, “semua istri menyenangkan.” Kenapa demikian? Sebab setiap ucapan
adalah doa. Maka ketika menyebutkan, suami menyebalkan, maka itu pula yang akan
selalu didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Merespons segala sesuatu dengan kata atau kalimat positif,
adalah poin utama yang diajarkan dalam ilmu Rahasia Magnet Rezeki. Sebab,
itulah salah satu cara untuk menjaga energi quantum setiap individu tetap
positif, bahkan bisa mencapai positif enam (+6).
“Setiap hari, menusia berpikir 60 ribu kali. Setiap pikiran
adalah doa, maka berpikirlah yang baik-baik saja,” ujarnya.
Hal ini sepatutnya bisa diaplikasikan pada diri sendiri.
Setiap kali ada hal-hal yang tidak nyaman, selalu respons dengan kalimat
positif, sehingga perasaan dan pikiran juga selalu positif. “Setiap ucapan
adalah doa, maka harus senantiasa menjaga ucapan agar selalu positif,” imbuhnya.
Dalam ilmu magnet rezeki, respons pertama sangatlah
menentukan. Maka, kondisi kurang baik apa pun yang terjadi, harus senantiasa
direspons dengan kalimat lebih positif, termasuk misalnya “wow kerreeen...!”
Kata ‘sulit’ diganti dengan kata ‘tidak mudah’, atau ‘berat’
diganti dengan kata ‘tidak ringan’. Begitu juga kata ‘miskin’ sebaiknya diganti
dengan ‘belum kaya’. “Ingat, alam bawah sadar tidak pernah mengenal kata ‘tidak’
atau ‘jangan’, maka pergunakan kalimat yang tepat dalam setiap meresponse
sesuatu,” sambungnya. Maka, hal yang perlu selalu dilatih adalah bagaimana
selalu berbaik sangka.
Saat sedang di jalan raya dan kemudian jalanan sangat padat,
ada baiknya tidak menyebutnya sebagai macet, namun disebut ‘penuh’, sekaligus
sebagai bentuk doa agar rezeki selalu penuh. Kedengarannya memang tidak lumrah,
namun hal ini harus dibiasakan untuk mengubah diri menjadi magnet rezeki.
Penulis (kanan) bersama Direktur SQI Indonesia Evianti (kiri), dan Ustaz Abu SS (tengah). |
Para guru dan staf SQI Indonesia pun sangat semangat dan
mengaplikasikan ilmu tersebut. Saat diberikan fakta yang tidak nyaman, langsung
kalimatnya diganti dengan kalimat yang lebih positif. Dalam event bertajuk "Menjadi
Keluarga Magnet Rezeki yang Sehidup Sesurga" alias Mesra ini, para peserta
juga diberikan bimbingan bagaimana agar semakin sayang dengan keluarga.
Kegiatan juga diselingi dengan permainan menarik serta hadiah yang disiapkan
oleh manajemen SQI Indonesia. (*)
Post a Comment