Bagi yang selalu memikirkan masa depan,
asuransi adalah salah satu komponen penting yang harus dimiliki. Memiliki
perlindungan asuransi, sama halnya memiliki kepastian jika terjadinya sesuatu
di masa yang akan datang.
Dengan memiliki polis atau jaminan
asuransi, maka perusahaan asuransi akan memberikan pertanggungan ketika
seseorang mengalami kejadian tertentu. Tentu benar bahwa urusan hidup atau tidak,
beruntung atau tidak, semua adalah urusan yang Maha Kuasa. Namun, sebagai hamba
yang baik, sudah sepatutnya tetap ikhtiar atau usaha sebaik-baiknya, sebagai
salah satu cara bersyukur yang baik kepada Sang Pencipta.
Namun, semua perusahaan asuransi yang ada
di dunia saat ini, masih ada yang kurang maksimal. Semua perusahaan itu hanya memberikan pertanggungan ketika di
dunia saja. Itu pun masih dibumbui dengan berbagai syarat dan ketentuan yang
berlaku. Nyatanya, tidak semua kejadian bisa diklaim ke pihak asuransi. Semua
tergantung perjanjian awal saat pembelian polis. Selain itu, setiap kejadian
juga memerlukan pembuktian, agar asuransi bisa dicairkan.
Lantas, tahukah sahabat bahwa ternyata ada
asuransi terbaik, yang tidak hanya menjamin kehidupan di dunia, tapi juga di
akhirat? Ya, asuransi itu datangnya dari Allah Sang Maha Pencipta.
Asuransi atau jaminan dari Allah ini tentu
bersifat mutlak dan menyeluruh. Bahkan jika klaim asuransi dunia hanya akan
dinikmati ahli waris, maka asuransi dunia akhirat dari Allah ini bahkan juga
bisa dinikmati sendiri oleh yang namanya tercatat di polis asuransi Allah.
Bukti adanya asuransi dari Allah ini tercantum dalam
Alquran, Surat Fussilat ayat 30 dan 31. Bunyinya:
30). Sesungguhnya
orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan
berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
31). Kami-lah
pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga)
kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.
Coba simak dua ayat di atas. Pada ayat 30 jelas
tertulis bahwa Allah memberikan jaminan penuh agar hambanya tidak perlu takut
dan tidak bersedih hati, melainkan selalu tenang dan nyaman serta dijanjikan
mendapatkan surga.
Jika perusahaan asuransi di dunia hanya menjanjikan
klaim hingga miliaran rupiah, Allah memberikan jaminannya tidak
tanggung-tanggung, yakni surga. Lalu, adakah uang pertanggungan yang lebih
besar dari surga? Ataukah, adakah surga bisa dibeli dengan sejumlah uang? Meski
memiliki harta satu gunung pun, belum tentu bisa membelinya.
Pada ayat berikutnya juga dituliskan bahwa Allah
memberikan perlindungan kehidupan di dunia dan akhirat, bahkan dijamin
mendapatkan apa pun yang diinginkan dan diminta. Sudah sangat jelas bukan?
Terus, bagaimana caranya untuk mendapatkan polis
asuransi ini? Ya sudah pasti ada syaratnya. Sama halnya ketika ingin membeli
polis asuransi di perusahaan asuransi dunia, nasabah harus membayar sejumlah
uang tertentu. Makin besar pembayaran yang diberikan, makin tinggi pula jaminan
klaim yang akan diberikan pada ahli warisnya nanti.
Sementara untuk mendapatkan polis asuransi dari Allah,
syaratnya hanya satu. Apa itu? Istiqamah. Ya, istiqamah adalah salah satu ‘mata
uang’ yang harus digunakan untuk mendapatkan polis asuransi dari Allah.
Siapa saja yang istiqamah di jalan Allah, maka otomatis
polis asuransi akan diberikan dan namanya akan tercatat sebagai penerima klaim
surga di akhirat, kelak.
Apa yang Allah janjikan pasti akan terwujud. Tidak akan
ada keraguan sedikit pun bagi umatnya untuk meyakini apa yang sudah dijanjikan
Allah. Bayangkan, jika menjadi muslim yang istiqamah mendapatkan ganjaran surga
dengan segala keindahan dan kenikmatannya. Maka berbahagialah mereka yang
istiqamah dan akan mendapatkan balasan surga dari Allah.
Fakta lain, Allah menciptakan manusia di muka bumi ini
hanya untuk satu hal. Apa itu? Hanya untuk bersenang-senang. Kok bisa? Coba baca
dalam Alquran, Nabi Adam ketika diciptakan langsung ditempatkan di surge. Itu
untuk bersenang-senang. Semua tersedia, semua sudah ada. Lantas, kenapa Adam
harus diturunkan ke dunia? Karena tidak istiqamah, yakni sempat memakan buah
quldi. Masa sih Nabi seperti itu? Tentu saja hal itu agar umat manusia lainnya
bisa mengambil hikmahnya.
Jadi, kuncinya hanya satu, istiqamah. Lantas, apakah
Anda tertarik memiliki polis asuransi istimewa ini? (*)
*) Disarikan dari buku: Usaha Meraih Hidup Istiqomah
Mati Khusnul Khotimah.
Post a Comment