Sejak ketakutan dan rasa tidak percaya diri muncul, hal yang
pertama kali perlu disadari adalah, seberapa berat akar emosi yang Anda miliki?
Sebetulnya, rasa takut dan tidak percaya diri itu baik.
Itulah cara menghindarkan Anda agar tidak tampil di depan umum dan menghindarkan
diri dari perasaan atau peristiwa yang tidak nyaman. Tapi untuk jangka panjang,
hal ini tentu harus diatasi.
Bukankah kita harus siap menghadapi situasi apa pun? Sehingga
harus melepas semua rasa takut dan tidak nyaman yang ada.
Ketika ada rasa takut dan rasa tidak percaya diri,
kemungkinan ada akar emosi cukup berat yang menghambat kehidupan sehari-hari.
Kita semua membawa pengalaman hidup positif dan tidak positif.
Semuanya terekam dari mulai anak-anak sampai dewasa. Semua pengalaman akan menentukan
seberapa berat emosi dan memori yang kita simpan.
Pengalaman positif akan meningkatkan kesehatan diri kita.
Sebaliknya, pengalaman tidak positif akan menyebabkan stress hingga depresi dan
gangguan kejiwaan lainnya.
Ketika pengalaman tidak positif terus berulang, maka akan
semakin berat dan pada akhirnya menjadikan seseorang mengalami psikosomatis,
sakit karena pikiran.
Lantas, seberapa berat akar emosi Anda? Mari kita ketahui
dengan memilih setiap jawaban yang ada.
Pilih jawaban dengan jujur. Tak perlu tertekan, menghakimi
atau mengkritik jawaban diri sendiri. Tidak ada jawaban benar atau salah. Ini
hanya untuk mengetahui seberapa berat emosi Anda.
Siapkan kertas, dan tulis pilihan jawaban Anda untuk 16
pertanyaan berikut ini.
1.
Ingatan dan kesan saya terhadap ibu saya adalah:
A.
Sering membuat saya stress dan tidak bahagia.
B.
Selalu penuh kebahagiaan dan kedamaian.
2.
Ingatan dan kesan saya terhadap ayah saya adalah:
A.
Perasaan jauh dan dingin.
B.
Perasaan dekat dan hangat.
3.
Hubungan dengan orang tua saya adalah hubungan
yang:
A.
Bermasalah dan tegang.
B.
Saling mencintai dan menghargai.
4.
Ayah saya bermain dengan saya:
A.
Jarang dan sulit bisa bermain bersama.
B.
Teratur dan mudah bermain bersama.
5.
Kehidupan di rumah saat saya kecil:
A.
Sering berubah dan tidak konsisten.
B.
Stabil dan konsisten.
6.
Keluarga saya:
A.
Susah memperlihatkan cinta dan kasih sayang.
B.
Hangat dan saling mencintai.
7.
Ketika saya sedih, saya suka:
A.
Menjaga dan menyimpannya untuk diri saya sendiri.
B.
Menceritakan kepada orang lain.
8.
Ketika membayangkan saya memiliki otoritas, saya
merasa:
A.
Terintimidasi.
B.
Percaya diri.
9.
Cara ibu saya menunjukkan rasa sayangnya adalah
dengan:
A.
Tidak tulus dan jarang sekali.
B.
Secara alami dan sering.
10.
Sebagai anak, sikap saya pada orang tua adalah:
A.
Harus menyembunyikan perasaan saya.
B.
Bebas menceritakan dan membagikan perasaan saya.
11.
Pendidikan seks, mengajarkan pada saya dalam
lingkungan yang:
A.
Tidak terbuka dan membingungkan saya.
B.
Cara yang tepat dan pada waktu yang tepat.
12.
Hubungan saya dengan diri saya sendiri adalah:
A.
Menjatuhkan diri saya sendiri.
B.
Mendukung diri saya sendiri.
13.
Dalam keluarga saya, alkohol adalah:
A.
Ketergantungan dan menyebabkan permasalahan.
B.
Menggunakan alkohol sesuai peruntukan dan dalam peristiwa
tertentu.
14.
Cinta adalah sesuatu yang saya rasakan sebagai:
A.
Ketidakpercayaan.
B.
Kenyamanan.
15.
Tubuh saya kadang merasa:
A.
Stress dan tidak nyaman.
B.
Rileks dan nyaman.
16.
Jika saya membuat kesalahan, respons orang tua
saya:
A.
Mengkritik saya.
B.
Mendukung saya.
Sekarang, hitung jawaban Anda:
Jawaban A =
Jawaban B =
Jika jawaban A antara 1 sampai 4, maka berat emosi Anda
masuk kategori: Ringan
Sesekali Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi yang ada,
namun Anda mampu mengendalikan perasaan dengan baik. Berhentilah menyalahkan
diri sendiri, dan belajarlah menerima diri apa adanya, sekaligus menghargai apa
yang benar dan sesuai untuk diri sendiri.
Semua yang Anda butuhkan sejatinya sudah dimiliki pikiran
dan diri Anda. Anda sudah memiliki potensi dan kemampuan positif untuk membantu
sekaligus menemukan jawaban baru untuk semua persoalan yang sedang dihadapi.
Jika jawaban A antara 5 sampai 8, maka berat emosi Anda
masuk kategori: Berat
Anda kerap merasa sedih dan kecewa, bahkan kerap menghadapi
kondisi ketakutan dan rasa cemas. Anda sudah berusaha mencari jalan keluar
untuk semua persoalan, namun kebahagiaan tetap menjauhi diri Anda.
Jika Anda berada pada posisi ini, belajarlah untuk melihat
kekecewaan dalam kehidupan dan ubahlah dari sudut pandang berbeda secara
positif. Biasakan menggunakan ‘kata hati’ atau kalimat positif untuk
meningkatkan kemampuan berpikir positif.
Ingat, pikiran dan perasaan sepenuhnya ada di genggaman
Anda. Andalah yang mampu mengontrol semua itu. Gunakan kemampuan yang ada dengan
cara mengamati dan mendengarkan semua yang sudah dirasakan. Maka dengan mudah ‘kata
hati’ akan membimbing pada pikiran dan perasaan yang lebih positif. Bila perlu,
bisa meminta bantuan terapis profesional untuk membantu mengatasi persoalan
tersebut.
Jika jawaban A antara 9 sampai 12, maka berat emosi Anda
masuk kategori: Sangat Berat
Beban kehidupan Anda sangat berat. Ada banyak kejadian mendalam
yang membuat Anda dipenuhi rasa takut, cemas berlebihan, dan tidak percaya diri.
Anda lebih pengedepankan perasaan dalam setiap kejadian.
Anda selalu berharap semua bisa berubah menjadi lebih baik
dengan cepat. Semakin Anda ingin lepas dari persoalan dengan cepat, maka justru
semakin stress.
Ada konflik internal atau perang batin di dalam diri. Diri
Anda sudah dikuasai beban masa lalu. Yang perlu dilakukan saat ini adalah,
letakkan masa lalu Anda di belakang, dan mulailah fokus pada masa kini dan masa
depan.
Niatkan bahwa ketika kaki melangkah, satu kaki di masa kini,
sebelahnya lagi menapak masa depan. Tidak ada lagu masa lalu.
Kebahagiaan bukan sekadar tujuan. Kebahagiaan selalu
menyertai jika Anda niatkan dan mengizinkan diri untuk selalu bahagia. Hargai
diri sendiri dengan cara terbaik. Ketika bisa damai dengan diri sendiri, maka
Anda bisa damai dengan orang lain.
Jika jawaban A antara 13 sampai 16, maka berat emosi Anda
masuk kategori: Berbahaya
Kehidupan Anda penuh cobaan dan tantangan. Anda sudah
menyimpan begitu banyak pikiran tidak positif, ketidakbahagiaan, dan stress.
Anda mengalami psikosomatis, sakit fisik yang disebabkan pikiran. Seperti
misalnya asam lambung berlebih, migrain, pundak kaku, leher kaku, mens tidak
teratur, hingga kaki dan tangan dingin, serta sembelit.
Ada banyak trauma masa lalu yang terjadi pada Anda. Masa
lalu itu selalu berusaha keluar dan berharap untuk segera diatasi.
Yang perlu dilakukan adalah, identifikasi dengan jelas, apa
saja perasaan dan emosi serta memori yang muncul ini satu demi satu. Terima semua
kejadian itu dengan pasrah dan ikhlas, serta berikan makna baru atau hikmah
positif yang bisa diambil dari setiap kejadian.
Sampaikan ke dalam diri Anda bahwa Anda menerima setiap
kejadian dengan pasrah dan ikhlas. Ucapkan dengan tulus bahwa pada kejadian itu,
hikmah apa saja yang bisa diambil, dan perasaan positif apa saja yang bisa
dirasakan.
Perlahan-lahan, rasakan bahwa ternyata Anda mampu mengelola
diri sendiri, bisa berbicara dengan diri sendiri untuk menjadi lebih positif.
Anda mendapatkan pola baru dan pemahaman baru yang lebih positif atas semua peristiwa
masa lalu yang sudah terjadi. Izinkan semua peristiwa itu tidak akan
mempengaruhi Anda di masa depan karena Anda sudah mengambil pelajaran dari
setiap kejadian masa lalu.
Semakin sering melakukan ini, maka semakin mudah Anda merasakan
kedamaian diri. Anda juga akan semakin penuh semangat dan motivasi. Kini izinkan
diri Anda menjadi diri sendiri dengan pola berpikir dan cara melihat yang lebih
positif dari sebelumnya.
Jika dibutuhkan, Anda juga bisa meminta bantuan terapis
profesional untuk menetralisir semuanya.
Demikianlah kenyataannya. (*)
*) Endro S. Efendi, C.Ht®., CT., CPS®.
Hipnoterapis Klinis
Post a Comment