Hipnoterapi
itu mudah. Kesan itulah yang muncul dari para peserta ESQ-Hypnotherapy Batch 2
yang digelar secara virtual oleh ESQ Leadership Center.
Walau
digelar secara daring dengan aplikasi Zoom, nyatanya tidak mengurangi makna
dari pelatihan itu sendiri. Energi pelatihan itu tetap maksimal dan bisa
dirasakan dengan baik oleh para peserta.
Coach Bram
Wibisono yang memandu dan memfasilitasi peserta juga cukup mumpuni. Tak hanya
menyampaikan materi, namun mampu memberikan contoh secara riil. Salah satu peserta
yang mengalami rasa sakit di telinga misalnya, bisa dengan mudah dibantu untuk
mengurangi rasa sakitnya dengan metode yang diajarkan. Begitu juga peserta yang
mengalami sakit maag, bisa dihilangkan juga dengan mudah rasa sakitnya dengan
pendekatan spiritual hipnoterapi ini.
Pendiri ESQ
yakni DR (HC) Ary Ginanjar Agustian juga menegaskan, hipnoterapi selama ini
sudah dikenal memiliki kemampuan efektif dalam membantu orang lain. Bedanya,
menurut dia, di ESQ, ada penekanan spiritual, bahwa segala sesuatunya datang
dari Allah dan bisa juga diatasi atas seizin Allah.
“Karena itu
para hipnoterapis ESQ sebaiknya mengedepankan tujuan utama semata-mata karena
Allah,” tegas Ary Ginanjar saat sempat menyapa para peserta secara virtual.
Kelas selama
2 hari penuh itu benar-benar mampu mengajarkan peserta bagaimana cara melakukan
induksi atau membawa orang di kedalaman bawah sadar dengan tepat. Selain itu,
juga diberikan beberapa teknik ampuh yang bisa membantu klien untuk mencapai
fitrahnya kembali sebagai manusia ciptaan Allah.
Meski
dilakukan secara virtual, nyatanya proses belajar induksi bisa dilakukan dengan
mudah. Dari awalnya berada di grup utama aplikasi Zoom, peserta kemudian
dipecah ke beberapa grup kecil untuk berlatih secara daring. Tentu
saja ada coach
pendamping di setiap grup untuk memberikan arahan.
“Saya tidak
menyangka, ternyata hipnoterapi itu mudah,” sebut Nizar, salah satu peserta
yang sejak awal memang tertarik dengan hipnoterapi. Ia mengakui, selama ini
kerap mendapatkan pemahaman yang kurang pas terkait hipnoterapi karena tayangan
di televisi.
“Sekarang,
saya semakin yakin, bisa membantu orang lain dengan metode ini,” tambah Nizar.
Hal yang
sama juga diakui Fadilah, peserta asal Jakarta ini awalnya mengikuti pelatihan
karena amanah dari kantornya. “Awalnya ingin menambah ilmu, ingin tahu.
Ternyata hipnoterapi sangat luar biasa,” katanya. Saat melakukan praktik,
terbukti Fadilah juga tidak menghadapi kesulitan dan mampu melakukan induksi
dengan mudah.
Penekanan
utama metode ini adalah menggunakan prinsip ESQ 165. Hal itu menjadi pijakan penting,
sehingga ESQ-Hypnotherapy nantinya diharapkan juga bisa berkembang dengan baik
dan bisa membantu banyak orang kembali pada kondisi fitrahnya. Insya Allah. (*)
Post a Comment