HYPNO NEWS

Sunday, December 6, 2020

Tak Sekadar Meracik Obat, Ternyata Ini Tugas Penting Seorang Apoteker



Adakah yang bisa menyebutkan profesi di bidang kesehatan, selain dokter dan perawat? Ayo, saya beri waktu untuk menyebutkannya. Bagaimana? Sudah disebutkan semuanya? Boleh tahu, apakah dari semua profesi yang disebutkan itu, ada yang menyebut profesi apoteker?

Alhamdulillah jika ada yang menyebut apoteker sebagai salah satu profesi di bidang kesehatan. Sebaliknya, jika ada yang belum menyebutkan profesi satu ini, maka menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk semakin memopulerkan profesi vital ini.

Ya, semangat untuk semakin memperkenalkan profesi apoteker bisa terlihat dalam kepengurusan IAI Kaltim. Terdorong untuk semakin mengenalkan profesi apoteker, pengurus IAI Kaltim sengaja menggelar pelatihan jurnalistik. Tujuannya sudah jelas. Melalui tulisan, diharapkan masyarakat semakin teredukasi dan semakin mengenali seluk beluk dunia apoteker.

Ketua Pengurus Daerah IAI Kaltim apoteker Drs. M Nasruddin ketika membuka pelatihan secara virtual, (6/12/2020) menegaskan, perlahan namun pasti, profesi apoteker semakin dikenali masyarakat. Karena itu, organisasi yang dipimpinnya terus melakukan peningkatan kompetensi dan pengetahuan, salah satunya di bidang jurnalistik, agar apoteker semakin mampu menulis.

Ketika diberikan kesempatan memberikan materi seputar dunia jurnalistik, saya bisa merasakan semangat para apoteker, yang berusaha profesinya semakin dikenal. Jika selama ini mereka hanya berkutat pada menciptakan dan meracik obat, kali ini harus menorehkan gagasan melalui tulisan.

Ternyata, hasilnya tidak mengecewakan. Para peserta yang terdiri dari para apoteker dari berbagai daerah di Kaltim itu mampu menulis secara mumpuni. Hanya perlu sedikit sentuhan, tulisannya sudah layak dimuat di media massa.

Banyak pemahaman dan wawasan baru yang saya dapatkan ketika mengampu pelatihan ini. Betapa seorang apoteker bukan sekadar paham soal obat. Lebih dari itu, ada tugas berat seorang apoteker untuk bisa memastikan, bagaimana proses pembuatan dan peracikan obat, sampai memastikan obat itu bisa sampai di tangan pasien dengan tepat.

Apalagi dalam waktu dekat, akan ada proses distribusi vaksin Covid19. Ada peran penting yang harus dijalankan para apoteker untuk memastikan distribusi vaksin ini bisa aman hingga proses vaksinasi nanti.

Saya pun membayangkan, apa jadinya jika seorang dokter dan paramedis lainnya, tidak didukung oleh apoteker andal. Maka keberadaan apoteker jelas tidak dapat dipisahkan dalam proses penyembuhan pasien.

Dalam pusaran industri farmasi pun, betapa seorang apoteker juga memerlukan dukungan penting dari pemerintah. Ini bisa saya simpulkan saat membaca tulisan dari Ketua Pengurus Daerah IAI Kaltim, apoteker Drs. M Nasruddin. Disampaikan, dalam kondisi bencana, salah satu yang juga sangat krusial adalah ketersediaan obat. Jika tidak dilakukan manajemen yang tepat, akan menjadi blunder dan merugikan masyarakat, apalagi jika terjadi kepanikan.

Atas alasan itu pula, tidak berlebihan jika Nasruddin mengusulkan agar Kaltim membangun industri farmasi. Sehingga pelayanan kesehatan di provinsi ini akan semakin optimal. Belum lagi jika nanti ibu kota negara benar-benar pindah ke provinsi ini.

Jangan tanya soal sumber daya manusia. Kaltim sudah punya semua. Tak hanya sumber daya manusia, sumber daya alam Kaltim juga sangat mendukung industri farmasi. Bukankah banyak obat dengan kearifan lokal Kaltim yang masih bisa dikembangkan?

Sehat, memang bukanlah segala-galanya. Tapi patut diingat, segala-galanya tidak akan bisa dilakukan jika kondisi sedang tidak sehat. Maka mulai sekarang, jika bicara soal kesehatan, jangan hanya mengingat dokter dan perawat. Tanamkan di pikiran bawah sadar, ada satu lagi profesi yang memberikan andil penting, yaitu apoteker.

Bagaimana menurut sahabat? (*)

 

 

 

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT, CPS.. Designed by OddThemes