HYPNO NEWS

Hipnoterapi

Hipnoterapi Anak

Keluarga

Thursday, October 23, 2025

Lebih Mudah Sembuh dari Dalam dengan Hipnoterapi

 


Tubuh manusia bukan sekadar kumpulan organ, melainkan sistem hidup yang dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan. Apa yang kita pikirkan dan rasakan ternyata bisa menyalakan atau mematikan gen tertentu di dalam tubuh. Inilah yang disebut epigenetika — ilmu yang menjelaskan bagaimana faktor non-genetik, seperti lingkungan dan emosi, memengaruhi ekspresi gen kita.

Selama ini, banyak orang mengira penyakit muncul hanya karena faktor fisik. Padahal, penelitian membuktikan bahwa stres, trauma, dan pikiran negatif bisa melemahkan sistem imun, mempercepat penuaan, hingga memicu penyakit kronis. Sebaliknya, pikiran tenang, syukur, dan kebahagiaan dapat mengaktifkan gen penyembuhan alami tubuh.

Contohnya, penelitian menunjukkan bahwa meditasi, relaksasi, dan latihan pernapasan mampu menurunkan hormon stres seperti kortisol, sekaligus meningkatkan hormon kebahagiaan seperti serotonin dan dopamin. Kondisi ini membantu tubuh berfungsi lebih optimal — tekanan darah stabil, pencernaan lancar, tidur lebih nyenyak, dan daya tahan tubuh meningkat.

Di sinilah hipnoterapi memainkan peran penting. Melalui pendekatan bawah sadar, hipnoterapi membantu seseorang melepaskan beban emosi lama, mengganti pola pikir negatif, dan menciptakan keseimbangan batin. Saat pikiran tenang, tubuh pun mendapat sinyal untuk memperbaiki diri. Banyak kasus menunjukkan, setelah sesi hipnoterapi, klien merasa lebih ringan secara emosional dan fisik, bahkan beberapa gejala psikosomatik berangsur mereda.

Dengan kata lain, penyembuhan sejati tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam diri. Saat kita berdamai dengan masa lalu, berpikir positif, dan hidup dengan hati yang tenang, tubuh kita ikut merespons dengan cara yang menakjubkan. Pikiran yang damai adalah obat yang paling kuat — dan ia tinggal di dalam diri kita sendiri.(*)

Tuesday, October 14, 2025

Ketika Teguran Tak Lagi Bermakna

Kasus seorang guru di SMAN 1 Cimarga, Lebak, yang menampar muridnya karena ketahuan merokok, menjadi sorotan publik. Gelombang reaksi pun muncul — sebagian menilai tindakan sang guru tidak manusiawi, sebagian lain merasa itu wajar sebagai bentuk disiplin. Tentu, kekerasan fisik tak pernah bisa dibenarkan. Sekolah bukan tempat untuk menyalurkan amarah. Namun di balik kasus ini, tersimpan pertanyaan yang lebih dalam: Apakah generasi muda kita hari ini masih memahami arti teguran dan batas? Zaman yang Mudah Tersinggung Kita hidup di masa ketika teguran sering disalahartikan sebagai serangan, dan disiplin dianggap bentuk kekerasan. Anak-anak mudah tersinggung, orang tua mudah melapor, dan guru—yang dulu menjadi figur otoritas—kini harus berhitung bahkan untuk marah. Padahal, tidak semua kemarahan lahir dari kebencian. Kadang, itu justru bentuk cinta yang salah cara. Guru bisa salah, tentu saja. Tapi bagaimana dengan murid yang sudah lebih dulu melanggar? Kasus di Cimarga mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan hanya tentang angka dan nilai, melainkan tentang membentuk manusia yang memahami batas dan tanggung jawab. Kisah Seorang Wanita 80 Tahun Saya pernah bertemu seorang wanita berusia 80 tahun. Tubuhnya sudah ringkih, pandangannya sayu, tapi ada sesuatu di matanya yang sulit dilupakan — semacam penyesalan yang dalam. Ia tak bisa membaca. Tak bisa menulis. Bahkan untuk menulis namanya sendiri, ia tak mampu. Padahal, dulunya ia adalah anak seorang pengusaha kaya di Kaltim. Hidupnya berkecukupan. Apa pun yang diinginkan, selalu didapat. “Kalau nggak mau sekolah, ya nggak usah,” kata orang tuanya dulu. “Yang penting kamu bahagia.” Kakak-kakaknya diberi pesan untuk selalu menuruti adik bungsu itu. Maka hidupnya pun mengalir tanpa batas, tanpa teguran, tanpa disiplin. Semua dituruti, semua dimanja. Tahun demi tahun berlalu. Orang tuanya meninggal, dua kakaknya juga berpulang. Suaminya pun wafat. Kini ia sendirian di rumah besar yang dulu penuh tawa. Ia divonis mengalami skizofrenia ringan, sering lupa hal-hal kecil, dan kadang menangis tanpa sebab. Dalam satu percakapan, ia berbisik lirih, “Andai dulu aku dipaksa sedikit saja untuk belajar, mungkin aku tidak begini.”

Kalimat itu menancap dalam. Betapa banyak orang tua berpikir bahwa melarang, menegur, bahkan memaksa itu menyakitkan — padahal justru itulah wujud cinta yang sejati. Disiplin dan Cinta, Dua Sayap yang Harus Seimbang Kisah wanita itu dan kasus di Cimarga sama-sama bicara tentang satu hal: batas. Bahwa cinta tanpa batas akan melahirkan generasi yang rapuh, sementara aturan tanpa cinta akan melahirkan generasi yang terluka. Guru memang harus belajar menegur dengan hati. Tapi murid pun harus belajar untuk tidak menolak nasihat. Karena hidup tidak akan selalu menepuk pundak dengan lembut — kadang hidup menampar, agar kita sadar dan bangkit. Kita boleh menolak kekerasan, tapi jangan menolak kedisiplinan. Kita boleh menolak amarah, tapi jangan menolak teguran yang lahir dari niat baik. Karena dunia tanpa batas bukanlah kebebasan, melainkan awal dari kehilangan arah. (*)

Thursday, September 11, 2025

Ratusan ASN di Kaltim Belajar Public Speaking



SAMARINDA – Suasana Aula Bina Bangsa, Gedung B Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Kamis (11/9/2025), mendadak riuh penuh gelak tawa. Bukan karena guyonan biasa, melainkan karena ratusan ASN se-Kaltim diajak mencoba permainan unik saat belajar public speaking bersama Endro S Efendi, M.Sos, Master Trainer Public Speaking dari Semesta Academy sekaligus asesor BNSP RI.

Dalam sesi khusus pada kegiatan Pendidikan Wawasan Kebangsaan yang digelar Badan Kesbangpol Kaltim itu, Endro membuka dengan pesan sederhana namun dalam: keberanian berbicara di depan umum bukan bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa dilatih. Menurutnya, ASN yang sehari-hari bersentuhan dengan masyarakat perlu mampu menyampaikan pesan dengan cara yang jelas, tegas, namun tetap hangat.

“Suara ASN adalah suara pemerintah. Kalau penyampaiannya ragu-ragu, pesan penting bisa kehilangan makna,” ujar Endro di hadapan 150 peserta.


Untuk mencairkan suasana, ia mengajak peserta mencoba ice breaking berupa latihan membaca kalimat panjang dengan satu nafas. ASN yang biasanya kaku, tiba-tiba tertawa lepas karena harus membaca gabungan angka dan kata dengan gaya berbeda. “Begitu rasa gugup patah, percaya diri akan lebih mudah tumbuh,” tambahnya.

Endro menekankan, public speaking sejatinya bukan tentang siapa yang paling pintar bicara, melainkan siapa yang paling tulus menyampaikan pesan dengan bahasa sederhana namun mengena. “Kata-kata yang keluar dari hati akan lebih mudah menyentuh hati masyarakat,” katanya menutup sesi dengan tepuk tangan meriah dari peserta.

Selain sesi public speaking, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lain seperti Viko Januardhy, M.A., yang membahas penguatan ideologi Pancasila, serta Siti Noor Aini, S.E., Ak., yang menyoroti pentingnya integritas dalam pelayanan publik. Waktu yang terbatas membuat beberapa peserta berharap pelatihan public speaking seperti ini bisa dilaksanakan kembali dengan durasi lebih maksimal. (*)

Monday, September 8, 2025

Beri Pemahaman Bahaya Perundungan di Depan 300 Siswa SMA 2 Samarinda



SAMARINDA– SMA Negeri 2 Samarinda menggelar Seminar Penguatan Karakter Siswa dengan tema “Generasi Hebat Tanpa Bully, Semua Bisa Meraih Mimpi” pada Senin (8/9/2025), bertempat di Aula SMA Negeri 2 Samarinda.

Kegiatan dimulai pukul 10.10 WITA dengan registrasi peserta, dilanjutkan pembukaan oleh MC, serta sambutan Kepala SMA Negeri 2 Samarinda, Drs. H. Agus Gazali, M.Si.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menekankan pentingnya menjaga hati dan karakter siswa sejak remaja.

“Anak-anakku sekalian, menjaga hati itu sangat penting. Jika hati baik, maka sikap, ucapan, dan perilaku kita juga akan baik. Generasi hebat itu bukan hanya yang berprestasi akademik, tetapi juga yang memiliki akhlak mulia dan saling menghargai,” ucap Agus Gazali.



Acara inti menghadirkan narasumber Endro S Efendi, SE., M.Sos., CHt., CPS. dengan materi berjudul “Setiap Individu Berharga.” Tidak hanya menyampaikan materi, Endro juga mengajak lebih dari 300 siswa kelas XII untuk bermain bersama dalam sebuah aktivitas interaktif. Permainan tersebut sarat makna, dan setelahnya para siswa diminta untuk berbagi pendapat tentang perasaan serta hikmah yang mereka dapatkan.

Beberapa siswa yang berani maju dan mengungkapkan pendapatnya kemudian mendapatkan apresiasi berupa voucher potongan biaya umroh sebesar Rp 500 ribu dari Sultanah, Umroh Bareng Yuk.

Dalam penyampaian materinya, Endro menekankan bahwa bullying bukan hanya menyakiti orang lain, tetapi juga mencerminkan kondisi hati yang belum terjaga.

“Bullying itu bukan sekadar perbuatan kasar atau ejekan. Ia bisa melukai mental, menghambat mimpi, bahkan merusak masa depan. Karena itu, mari kita biasakan menghargai sesama. Generasi hebat adalah generasi yang tumbuh dengan saling mendukung, bukan saling menjatuhkan,” ungkap Endro.



Sepanjang kegiatan, suasana seminar berjalan penuh antusiasme. Firda Irianti, S.Pd. bertindak sebagai moderator yang memandu jalannya acara sehingga diskusi berlangsung tertib dan interaktif.

Seminar yang berlangsung hingga pukul 12.00 WITA ini diharapkan mampu memperkuat karakter seluruh siswa SMA Negeri 2 Samarinda, agar menjadi generasi hebat tanpa bully, yang bersama-sama dapat meraih mimpi. (*)

Saturday, July 26, 2025

Satu Langkah untuk Kembali Fitrah

Terima kasih telah menghubungi kami.

Kami percaya, tidak ada pertemuan yang kebetulan. Jika Anda sampai di titik ini, mungkin hati Anda memang sedang memanggil untuk pulih—dari luka yang terlalu lama disimpan, dari emosi yang menumpuk tanpa sempat ditangani.

🌿 SEBELUM MEMULAI TERAPI, MOHON RENUNGKAN INI…

Setiap orang punya masa lalu.

Tapi tidak semua orang punya keberanian untuk menyembuhkan luka itu.

Proses hipnoterapi bukan sekadar duduk dan berbicara. Ini adalah perjalanan kembali pada diri Anda yang sejati. Dan agar perjalanan ini membawa perubahan yang nyata, Anda perlu hadir dengan niat yang kuat, hati yang terbuka, dan keyakinan bahwa Anda layak sembuh.

✅ SYARAT TERAPI YANG BERHASIL

Kami hanya dapat membantu jika Anda:

1. Melapangkan waktu sepenuhnya selama proses berlangsung (maksimal 3 jam).

2. Berkomitmen untuk bersungguh-sungguh menjalani setiap tahap terapi.

3. Siap berinvestasi — bukan hanya materi, tapi juga tenaga, emosi, dan kepercayaan.

4. Membuka hati sepenuhnya — tidak ada yang disembunyikan, tidak ada yang dipendam lagi.

Kami tidak meminta Anda sempurna.

Kami hanya meminta Anda jujur pada diri sendiri… dan bersedia disembuhkan.

💰 INVESTASI UNTUK KESEMBUHAN

Biaya untuk sesi terapi pribadi (maksimal 3 jam):

Rp 2.000.000

Ditangani langsung oleh Endro S. Efendi, CHt, CT — terapis bersertifikat dari AWG Institute, dengan pendekatan empatik, profesional, dan menjaga sepenuhnya kerahasiaan klien.

Karena kami hanya menangani 1 klien per hari, jadwal hanya dapat dikunci setelah melakukan transfer ke:

Bank Mandiri

1480018419799

a.n. Endro Surip Efendi

Bank BCA

0271559550

a.n. Endro Surip Efendi

Setelah transfer, mohon segera mengisi formulir berikut sebagai konfirmasi dan penjadwalan:

📄 https://www.adiwgunawan.com/form/endro

⏰ PILIHAN WAKTU TERAPI

Sesi terapi berlangsung berdasarkan perjanjian, dan dapat dipilih pada:

🕘 Pukul 09.00 pagi atau 14.00 siang

📌 Khusus hari Jumat hanya tersedia pukul 14.00 siang

Mohon hadir tepat waktu dan dalam keadaan siap secara mental maupun emosional.

📍 ALAMAT PRAKTIK

Griya Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT

Jl. Proklamasi 5 No. 45, Samarinda

📞 0852-8266-7000

🗺️ Klik untuk buka Google Maps

Hidup Anda terlalu berharga untuk terus dibiarkan terluka.

Beri diri Anda kesempatan untuk sembuh.

Untuk merasa damai.

Untuk bisa tidur tanpa beban.

Untuk bisa tersenyum tanpa pura-pura.

Kami siap menemani Anda kembali pulang ke dalam diri Anda yang lebih tenang, bahagia, dan utuh.

Jadwal terbatas.

Ambil langkah pertama Anda hari ini.

Wednesday, April 10, 2024

Terkena GERD Gara-gara Kipas Angin Patah


Jelang Lebaran, seorang klien perempuan direkomendasikan oleh dokter untuk menjalani sesi hipnoterapi klinis. Pasalnya, klien ini mengalami asam lambung berlebih hingga menjadi

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Ini adalah gangguan pencernaan ditandai naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Dokter yang memberikan rekomendasi sangat paham bahwa klien mengalami psikosomatis, sakit yang disebabkan oleh pikiran serta adanya endapan emosi yang tersimpan lama.

Saat sesi hipnoterapi klinis dilakukan, klien mengaku kesal dengan perilaku suaminya, sehingga emosi amarahnya meledak-ledak sulit dikontrol.

Dengan teknik khusus, coba dicari akar masalahnya. Ternyata penyebabnya adalah ketika usia 4 tahun, dimarahi oleh ayahnya.

“Rumah gerah, panas. Saya rewel. Ayah kesal dengar saya rewel. Kipas anginnya dibanting sampai patah,” kata klien.  

Kejadian itulah yang menjadikan klien sulit mengontrol emosi amarahnya. Setelah dinetralkan, klien mengaku lega dan plong.

“Tadi tenggorokan saya ngga enak, karena GERD. Sekarang ternyata enak. Lega,” sebutnya.

Semoga klien menjalani Idulfitri tahun ini dengan berbeda, karena sudah berhasil mencabut salah satu akar masalahnya yang cukup mengganggu. Demikianlah kenyataannya. (*)

 

Tuesday, July 11, 2023

Cara Menjadi Istri dengan Hati Nyaman

Endro S Efendi bicara di depan pengurus dan anggota DWP Dinas PUPR Pera Kaltim


BALIKPAPAN – Heboh ada istri yang baru sehari menikah langsung kabur ke mantan pacarnya. Ini membuktikan, kesehatan mental memang perlu disiapkan untuk para istri. Itu sebabnya, menjadi istri dengan hati nyaman dan kesehatan mental maksimal, sangat diperlukan di era sekarang ini. Atas alasan itu pula, Dharma Wanita Persatuan (DWP) UPTD Wilayah 1 Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR & Pera) Kaltim di Balikpapan, menggelar seminar kesehatan mental.

Seminar ini menghadirkan trainer dari Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Kaltim, Endro S Efendi, CHt, CT, CPS, CME. Seminar internal tersebut dilaksanakan di kantor UPTD Wilayah 1 Dinas PUPR & Pera Kaltim di Balikpapan, Minggu (9/7/23) tadi.

Dalam seminar yang digelar santai namun serius itu, trainer IPPRISIA, Endro S Efendi, CHt, CT, CPS, CME mengajak para pengurus dan anggota DWP UPTD Wilayah 1 untuk memahami bagaimana cara kerja pikiran, yang pada akhirnya bisa menjadikan hidup lebih nyaman dan berkualitas.

“Paling penting, pahami roda kehidupan. Cek, apakah ada putaran dalam diri setiap individu yang kurang nyaman. Kalau ada yang kurang nyaman, berarti ada aspek yang belum dimaksimalkan,” katanya.

Tak lupa, Endro juga memberikan tips yang mudah dilaksanakan untuk menjaga agar kesehatan mental bisa selalu sehat.

Dikatakan, setiap orang bertanggung jawab atas dirinya sendiri. “Kita tidak bisa meminta orang lain berolahraga, tapi sehatnya buat kita,” ucapnya. 

Penyampaian materi yang santai diselingi guyonan segar, menjadikan seminar tersebut tak terasa berlangsung hingga lebih 3 jam. Pertanyaan demi pertanyaan terus terlontar dari para peserta sekaligus menjadi bahan diskusi menarik.

Sebelumnya, Ketua DWP UPTD Wilayah 1 Dinas PUPR dan Pera Kaltim Riska Rahmadia Deny Wardhana menyampaikan apresiasi anggotanya yang bersedia mengikuti seminar tersebut, meski dilaksanakan pada hari Minggu.

“Semoga semua peserta bisa menikmati seminar dengan santai. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini untuk mempererat silaturahmi sekaligus meningkatkan kualitas hidup,” sebutnya.

Riska juga mengaku bahagia karena kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua DWP Dinas PUPR dan Pera Kaltim, Marliana Firnanda. “Kegiatan ini penting agar istri para pegawai dan para pegawai wanita perlu diperkuat kesehatannya secara mental untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Sehingga bisa mendukung suami dan anak untuk berkegiatan dengan maksimal,” urainya.

Diakui, terkadang ada saja wanita yang sering merasa cemas dengan pekerjaan dan persoalan di rumah tangga. “Mudah-mudahan seminar ini bisa memberikan manfaat besar. Bisa meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja, termasuk mendukung suami,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DWP Dinas PUPR & Pera Kaltim, Marliana Firnanda yang hadir dalam kegiatan tersebut, juga memberikan apresiasi kepada segenap pengurus dan anggota DWP di UPTD Wilayah 1 yang mau meluangkan waktunya untuk mengikuti seminar, di sela jadwal yang juga cukup padat.

“Luar biasa, hari Minggu masih mau meluangkan waktu. Ini hari keluarga tapi masih berkenan untuk hadir di kegiatan hari ini,” ucapnya.

Dikatakan, seminar tersebut sebagai bentuk pencerahan bagi jajaran pengurus dan anggota DWP, karena sebagai seorang wanita memiliki peranan luar biasa. “Apalagi ada istri yang juga sebagai pekerja, dituntut harus serba bisa,” katanya.

Dalam kondiri tersebut, menurutnya, terkadang ada saja yang mengalami kejenuhan dan tekanan. Tanpa disadari, hal tersebut menyebabkan stres. “Tapi banyak yang tidak mengaku mengalami stres,” imbuhnya.

Ia berharap, melalui seminar ini, peserta bisa belajar bagaimana mengendalikan emosi dan rasa kecemasan berlebihan. Supaya bisa menyelesaikan tanggung jawab di rumah dan di pekerjaan dengan baik.

“Mudah-mudahan, kegiatan ini bisa membawa manfaat baik secara pribadi maupun semua pengurus DWP. Setelah seminar ini, semoga semua bisa kembali bekerja dengan hati berbeda, karena bisa memahami bagaimana menyikapi persoalan yang ada,” ujarnya. (*)

 
Copyright © 2014 Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT, CPS.. Designed by OddThemes