HYPNO NEWS
Showing posts with label Peristiwa. Show all posts
Showing posts with label Peristiwa. Show all posts

Sunday, May 22, 2022

Covid 19 Reda, Kecelakaan Meningkat. Segera Lakukan Ini



SELAMA dua tahun, terhitung sejak pandemi Covid 19 melanda bangsa ini, setiap hari selalu muncul berita pasien yang meninggal dunia akibat virus menjengkelkan itu. Kini pandemi sudah mereda. Presiden Bapak Jokowi bahkan sudah melonggarkan ketentuan boleh buka masker di luar ruangan, serta tanpa antigen dan PCR asal sudah dua kali vaksin. Sebagai gantinya, pemberitaan berganti dengan banyaknya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Rupanya, begitu keran perjalanan dibuka lebar, hasrat untuk liburan seketika membuncah. Sayangnya, boleh jadi menyebabkan ada saja oknum pengemudi yang kejar tayang. Aji mumpung, tak lagi memikirkan keselamatan penumpang.

Pengemudi bus yang kecelakaan di jalur tol Surabaya – Mojokerto misalnya, diduga menggunakan sabu. Sementara kasus kecelakaan lainnya diduga akibat sopir mengantuk. Baik yang diduga menggunakan sabu serta yang mengantuk, sejatinya sama-sama memaksakan diri. Yang menggunakan sabu, memaksa agar bisa terus jos saat mengemudi. Yang mengantuk, juga memaksakan diri agar bisa terus melaju sampai tujuan.

Mengantuk memang menjadi musuh utama mengemudi. Hanya dalam hitungan detik, kendaraan yang sedang melaju, bisa oleng seketika. Karena itu, kondisi ini benar-benar membutuhkan kesadaran diri yang mumpuni.

Di Kalimantan, jarak antar kabupaten atau antarprovinsi tidaklah dekat. Dari Samarinda ke Berau misalnya, yang berjarak 550 kilometer, memerlukan waktu tempuh rata-rata 14 sampai 16 jam. Ketika jalan mulus, bisa ditempuh 12 jam. Bisa dibayangkan, jika tanpa istirahat yang cukup, jelas sangat membahayakan. Belum lagi jalurnya yang berkelok-kelok, tanjakan dan turunan curam, hingga jurang di kiri dan kanan jalan.

Lantas bagaimana cara mengatasi serangan kantuk>? Saya, biasanya melakukan relaksasi singkat. Seperti beberapa waktu lalu ketika melakukan perjalanan Surabaya – Semarang pulang pergi, via jalur tol. Ketika kecepatan dan kemudi mobil sudah kurang stabil, begitu ada rest area segera menepi. Rebahkan sandaran kursi dalam posisi nyaman, kemudian tarik nafas panjang dan dalam dari hidung, embuskan melalui mulut. Lakukan terus perlahan-lahan. Kemudian, niatkan dalam diri, “izinkan saya relaksasi yang dalam dan menyenangkan selama 15 menit.”

Biasanya, saya langsung bablas. Karena ketika itu seorang diri, tak lupa buka sedikit kaca jendela mobil agar tidak menghirup karbon monoksida hasil buangan knalpot. Kalau mau lebih aman, matikan mesin mobil, buka sedikit kaca jendela. Relaksasi yang dalam dan menyenangkan selama 15 menit itu, ibarat fast charger. Pas 15 menit, biasanya benar-benar terbangun. Begitu fit, bisa langsung melanjutkan perjalanan.

Lalu bagaimana jika sebagai penumpang? Sebagai penumpang, terutama yang duduk dekat sopir, wajib sering-sering mengecek kondisi pengemudi. Jika kecepatan mobil sudah kurang stabil, serta posisi tubuh sopir juga terlihat lelah. Misalnya berkali-kali menggelengkan kepala. Posisi kepala sering mendekatkan ke kaca mobil depan, atau bahkan sampai menguap, maka sebaiknya ingatkan untuk istirahat. Tentu yang menjadi persoalan jika semua penumpang tidur, pengemudi tidak ada yang mengingatkan. Saat itulah, rawan terjadinya kecelakaan.

Jadi, sebagai pengemudi, harus memahami kondisi diri sendiri. Sebagai penumpang, bantu juga mengawasi kondisi sekeliling. Bagaimana menurut sahabat?

Contoh relaksasi bisa dilihat di sini. https://youtu.be/U2QSGyJsBcE



 

 

 

Thursday, July 8, 2021

Apa Lagi yang Kurang?



Jagad maya publik plus 62 seketika heboh. Pasangan pesohor Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie, tiba-tiba viral karena ditangkap polisi, diduga terkait narkoba. Selain Nia dan Ardi, sopir mereka berinisial ZN (43) juga ditetapkan sebagai tersangka.

Dari penangkapan mereka, polisi menemukan barang bukti sabu 0,78 gr. Penangkapan dilakukan Rabu (8/7/2021) sekitar pukul 15.00 WIB di rumah Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dari keterangan, mereka sudah memakai sabu sekitar empat atau lima bulan belakangan ini. Hasil tes urine Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie pun dinyatakan positif sabu.

Atas berita itu, beragam komentar pun bermunculan. Tak hanya komentar, pertanyaan serius pun mengemuka. Apa lagi yang kurang dari kehidupan mereka? Dari sisi kekayaan, rasa-rasanya masih tergolong kaya. Dari sisi ketenaran, hampir semua warga negara ini tahu dan mengenalnya. Dari sisi kemapanan dan kehidupan sosial, rasanya juga berada di kasta yang cukup tinggi. Makanya wajar jika banyak yang bertanya, apa yang salah dari keduanya? Kenapa narkoba kemudian menjadi akrab dalam kehidupan mereka belakangan ini?

Sahabat semua yang selalu dalam perlindungan Allah, izinkan saya mengulas kasus ini dari kacamata seorang hipnoterapis klinis, yang terkadang kerap menangani klien kecanduan narkoba. Sejak membuka layanan praktik pada 2015 silam, sudah puluhan kasus kecanduan narkoba yang saya hadapi. Ternyata, ada banyak penyebab atau faktor yang menjadi pemicu seseorang kemudian menyentuh hingga akrab dengan narkoba.

Dalamnya laut masa bisa ditebak, tapi hati dan pikiran seseorang tak ada yang bisa mengetahuinya. Begitu juga kita semua, tak akan pernah tahu apa yang mendorong Nia bersama suaminya akrab dengan Narkoba.

Iseng atau coba-coba? Iseng atau coba-coba pun pasti ada pemicunya. Misalnya karena ada perasaan hampa, ada sesuatu yang kosong di hati dan pikiran, sehingga muncul ide untuk mengisinya dengan narkoba.

Bisa juga, akrab dengan narkoba karena ingin lepas dari persoalan. Tak sedikit orang yang punya persoalan, berharap bisa lepas atau lupa dengan mengonsumsi narkoba. Padahal, itu hanya memberikan efek sesaat. Begitu efek narkoba hilang, masalah akan tetap ada, bahkan semakin bertambah. Yang jelas, bahaya yang mengancam adalah efek kecanduan.

Ada juga yang terjerembab pada narkoba, karena tangki cintanya kosong. Meski sudah memiliki pasangan, bukan jaminan Nia – Ardi tangki cintanya selalu penuh. Sebagai manusia normal, keduanya semestinya bisa saling mengisi tangki cinta. Nah, boleh jadi masih ada yang kurang, sehingga kemudian menjadikan ada bagian atau tangki cinta yang masih kosong. Kekosongan itulah yang kemudian diisi dengan Narkoba.

Tapi sekali lagi, yang tahu pasti apa yang menjadi motif mereka terjerumus Narkoba adalah mereka berdua. Kita sebagai publik, sudah sepatutnya menjadikan kasus ini sebagai hikmah atau teladan agar hal ini tidak terjadi pada diri dan keluarga masing-masing.

Jika hati dan pikiran sedang hampa atau kurang nyaman, jangan sungkan untuk mencari terapis profesional. Curhat ke sembarang orang atau tempat, terkadang bukan menyelesaikan persoalan, malah menjadikan masalah semakin rumit.

Mari sayangi diri sendiri, sayangi keluarga, dengan mengisi tangki cinta dan kasih sayang kepada mereka secara maksimal. Dengan begitu, setiap diri kita akan selalu bahagia, selalu nyaman, dan bisa dijauhkan dari godaan barang yang memberikan kesenangan sesaat ini.

Bagaimana menurut sahabat? (*) 

 

 

 

 

Saturday, August 17, 2019

Yuk, Merdeka dari Masa Lalu



Setiap 17 Agustus adalah momen istimewa bagi bangsa Indonesia. Sebab pada tanggal itulah, 74 tahun lalu, bangsa ini menegaskan lepas dari segala bentuk penjajahan dan menginjak era kemerdekaan. Lantas apa makna kemerdekaan tersebut bagi diri sendiri?
 
Copyright © 2014 Hipnoterapi Endro S. Efendi, CHt, CT, CPS.. Designed by OddThemes